Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️Bab 28 Hero Panic Attact
Lail menatap Hero yang belum juga beranjak dari apartemennya. Laki-laki itu justru sibuk menonton televisi. "Udah selesai ngerjain tugasnya kan?" tanya Lail, gemas sekali untuk mengusir Hero dari kediamannya yang mungil.
Hero mengambil laptopnya yang sudah tertutup di atas meja di depannya lalu memasukkannya ke dalam tas. Ia merapikan meja di depannya lalu menatap Lail seraya melambaikan tangannya. "Sini deh! Gue mau bicara serius sama elo!"
Lail mengerutkan kening. Aura Hero juga rasanya agak tidak menyenangkan, pasti sahabat cowoknya ini sedang mode serius. Tak mau terlalu lama bertanya-tanya, Lail pun duduk di samping Hero. Ia menaikkan kedua kakinya ke atas sofa lalu duduk bersila.
Hero memperhatikan pergerakan Lail lalu mendesah pelan. Ia harus memastikannya dengan jelas pada gadis di depannya. "Jujur sama gue, misal nih ... misal Dosen cabul--"
"Hero yang sopan! Jangan panggil dosen cabul, Pak Dante namanya!" potong Lail membuat Hero mendengkus kesal.
"Tapi feeling gue bilang Dante ini emang dosen cabul! Pakai segala tinggal di depan sana!" ketus Hero membuat Lail merotasi matanya dengan jengah. "Balik lagi, misal nih tuh dosen suka sama elo! Elo bakal terima dia?"
Lail melipat kedua tangannya di depan dada dengan santai. Ia tampak berpikir sejenak lalu menganggukkan kepala. "Mungkin harus gue coba. Pak Dante kan dosen paling diminati seantero kampus, masa nggak gue terima. Kalau gue nggak terima itu tanda gue bego!"
Hero berdecak sebal. Ia memegang kedua lengan Lail dengan kencang membuat gadis di depannya meringis kesakitan. "Gue serius! Elu bakal terima dia? Gimana perasaan elo? Emang elo punya rasa sama dosen cabul itu ha?" Di akhir kalimat, Hero berteriak dengan kencang. Wajahnya merah padam. Pria itu mencengkram lengan Lail terlalu kencang hingga gadis itu mencoba menghalau tangannya.
Setelah sadar bahwa ia mungkin saja sudah menyakiti Lail, Hero pun melepaskan cengkraman tangan di kedua lengan Lail. Hero tetap memandang Lail dengan serius dan tak putus. Ia butuh jawaban dari bibir Lail langsung. Ia ingin tahu bagaimana perasaan Lail ke dosen itu?
Lail mengusap kedua lengannya yang terasa sakit lalu mendesah seraya menyandarkan dirinya di sofa. "Elo mau tahu perasaan gue ke Pak Dante?"
"Jawab aja!"
"Ya, gue sih suka-suka aja sama Pak Dante. Dia toh ganteng, tinggi, pinter pula."
Hero merasakan retakan di dadanya. Semudah itu Lail menyukai seseorang. Ia bahkan menjelaskan alasan masukan akal untuk menerima Dante sebagai kekasihnya. "Elo nggak takut sama Dante? Mungkin aja kan dia dosen nggak bener yang emang suka ngincer mahasiswanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]
RomanceMᴀᴅ Oғ Yᴏᴜ ©ᴛᴇʀᴀꜱᴏʀᴀ ©②⓪②②-②⓪②③ Sᴛᴀᴛᴜs : Rᴇ-Pᴜʙʟɪsʜ 𝙴𝚔𝚜𝚕𝚞𝚜𝚒𝚏 𝚍𝚒 𝚆𝚊𝚝𝚝𝚙𝚊𝚍 *** BLURB : Lail dan Hero bersahabat sejak kecil. Persahabatan mereka begitu dalam dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dengan kondisi Hero yang sela...