Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️Bab 25 Lail Sakit dan Perasaan Heroine
Lail merasakan tubuhnya menggigil, ia menarik selimut agar makin memeluk tubuhnya. Dalam kelemahannya, gadis itu sadar bahwa ia sedang diserang demam. Masalahnya adalah ia tinggal sendirian. Bagaimana caranya meminta bantuan sedangkan ia jauh dari keluarganya?
Lail menangisi dirinya. Ia tak menyangka saat-saat dirinya sakit pun hadir. Bagaimana sekarang? Masalahnya Lail benar-benar lemas.
Lail mencari keberadaan ponselnya dengan susah payah, lalu mencoba menghubungi adik perempuannya. Semoga saja adiknya yang pengangguran itu bisa berguna dan membantu kakaknya yang sedang sekarat ini.
Berdoa dalam hati, Lail pun langsung menghubungi Nana setelah menemukan ponselnya yang berada di ranjang.
"Halo...."
"Halo. Ada apa malam-malam telepon?" Nana berdecak kesal di seberang telepon. "Ini jam 1 malam, astaga!"
"Gue sakit. Tolongin gue, Na. Gue kayaknya mau mati."
"Eh elo sakit? Serius."
"Serius, nggak bohong gue! Elo ke sini ya, bantu gue. Gue nggak bisa gerak, dingin banget. Kayaknya gue mau mati deh sekarang."
Nana diam. "Gue mana bisa ke apartemen elo malam-malam gini. Besok juga gue kan sekolah. Eh bentar-bentar...." Nana diam sejenak, Lail mulai terisak di teleponnya.
"Bentar jangan nangis elah!" Nana menegur kakaknya yang menangis di sambungan telepon. "Ini nih, gue udah kasih tahu Hero! Hero mau ke apartemen elo. Lo tenang aja, oke. Hero cepet kok!"
Lail tetap menangis. "Kenapa jadi Hero?" Suara protes.
"Ya kan daripada elo kesakitan sendiri. Lagian ini Hero masih bangun dan lagi main game sama gue. Elo nggak usah pilih-pilih deh, untung aja Hero mau nolongin elo! Bilang makasih nanti ke dia!" perintah Nana dengan tegas.
Lail berdehem panjang dan panggilan Nana segera ia akhiri. Lail mulai menunggu dalam diamnya. Ia berharap Hero benar-benar datang ke sini.
Saat ia ingin menangis lagi, Lail mendapati panggilan dari Hero. Ia pun mengangkatnya dengan selimut membungkus seluruh tubuhnya. "Halo...." suara Lail diiringi isakannya.
"Halo, La. Lo nggak papa?" tanya Hero terdengar khawatir. "Elo nangis?"
"Huhuuhuuu Hero, tolongin gue! Gue kayaknya mau mati. Kepala gue pusing banget, kaki gue lemes, huhuuuu...."
"Badan elo panas?" tanya Hero. "Gue bawain obat demam. Elo ngerasa pilek sama batuk nggak?"
Lail menggeleng lalu menjawab. "Nggak. Tapi kepala gue sakit, panas banget, tapi dingin, Hero." Lail bicara seperti orang meracau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]
RomanceMᴀᴅ Oғ Yᴏᴜ ©ᴛᴇʀᴀꜱᴏʀᴀ ©②⓪②②-②⓪②③ Sᴛᴀᴛᴜs : Rᴇ-Pᴜʙʟɪsʜ 𝙴𝚔𝚜𝚕𝚞𝚜𝚒𝚏 𝚍𝚒 𝚆𝚊𝚝𝚝𝚙𝚊𝚍 *** BLURB : Lail dan Hero bersahabat sejak kecil. Persahabatan mereka begitu dalam dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dengan kondisi Hero yang sela...