**Bᴀʙ 31 Hᴇsɪᴛᴀᴛɪᴏɴ**

107 24 3
                                    

Jangan lupa follow, vote, dan tinggalkan komentar untuk mendukung penulis!
Cerita dibuat orisinil oleh terasora.
⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️

⚠️⚠️⚠️ Dilarang plagiat sebagian atau seluruh cerita! ⚠️⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


##Bab 31 — Hesitation

Lail masih saja tidur–tiduran di kamar lamanya di rumah saat ia mendapati pesan masuk dari nomer Dante. Laki–laki mengiriminya pesan. 

    Dante : [ Lagi ngapain? ]

    Lail ke luar dari aplikasi membaca manga online lalu membuka pop up notifikasi pesan dari Dante. Ia tersenyum tipis lalu membalas pesan dari Dante.

    Lail : [ Lagi rebahan. ]

    Dante : [ Enaknya rebahan. ]

    Lail tertawa. Ia mengirim stiker emoticon guling–guling. 

    Dante : [ Kalau ajak jalan nanti sore mau? ]

    Pesan dari Dante membuat napas Lail tertahan. 'Mas Dante ngajak jalan? Wah wah wah, gimana ini?' tanya Lail pada dirinya sendiri. Ia ingin pergi tapi ... apa tidak apa–apa mahasiswi pergi dengan mahasiswanya?

    Dante : [ Ke pantai yuk? Aku udah lama nggak ke pantai. Kayaknya enak sore–sore main di pantai. ]

    Lail diam sejenak. Ia berpikir, karena jika ia ke pantai itu berarti mereka akan berjalan cukup jauh. "Aman deh kayaknya," gumam Lail. Ia tersenyum seraya menerima ajakan itu di pesan yang dikirimnya.

    Lail : [ Oke. ]

    Dante : [ Kamu di apartemen kamu? ]

    Lail memukul keningnya dengan frustrasi. Bodoh! Ia menerima ajakan pergi padahal sedang berada di rumah kedua orang tuanya. Tak ingin repot, ia pun berkata jujur. "Nggak papa lah kalau nggak jadi," gumamnya dengan ekspresi sendu.

    Lail : [ Aku ada di rumah kedua orang tuaku. Lagi main. ]

    Dante : [ Aku juga lagi di luar. Mau sekalian jalan nantinya? ]

    "What? Apa?" Lail bangkit dari ranjang. Tak menyangka dengan ajakan Dante yang tidak main–main. Jangan–jangan beneran dosennya ini naksir lagi? "Wah wah wah...." Lail nyaris teriak tapi ia menahan diri sekuat mungkin. 

    Agak lama, akhirnya Lail pun membalas. Ia menyanggupi dan nantinya Dante akan menjemput Lail di halte bis yang lokasinya tak jauh dari rumah. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mad Of You [ 𝐇𝐞𝐫𝐨 & 𝐋𝐚𝐢𝐥 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang