SATU

16K 506 110
                                    

Terima kasih untuk yang udah mampir keceritaku

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

"Ayah mah boleh yah pwease...ihh Ayah ayolah.." rengek seorang gadis kepada Ayahnya sambil memperlihatkan puppy eyesnya.

Gadis itu adalah Syakira Embun Zevanka. gadis yang kerap disapa Embun, kini sedang merayu Ayahnya demi bisa bersekolah secara formal.

Laki-laki yg dipanggil Ayah hanya menatap putrinya jengah, sudah satu jam lebih putri kecilnya itu terus merengek meminta disekolahkan secara formal. Ya memang selama ini ia sengaja menyekolahkan secara homeschooling alasannya ialah dirinya dan sang istri begitu sibuk mengurus beberapa bisnis jadi tak sempat mengawasi putrinya secara seharian penuh. Kalau homeschooling dirinya tak kan khawatir terjadi apa-apa kepada putrinya itu.

"Mas udah lah bolehin aja gak papa lagian kan ada sahabat-sahabatnya itu," ujar seorang wanita kepada suaminya.

Mereka adalah kedua orang tua Embun, Yuma Syntia Zevanka dan Bima Ravilo Zevanka. Bima adalah seorang pengusaha terkenal, bisnisnya dimana mana bahkan Ia mempunyai perusahaan terkenal yaitu Zevanka grup dan Yuma juga mempunyai cafe yang cukup terkenal dikalangan remaja namanya QZ cafe.

Bima pun akhirnya mengalah setelah drama panjang putrinya selama satu jam itu akhirnya ia mengizinkan bersekolah secara formal.

Bima pun mengangguk. "Yaudah boleh."

"YEAY AKHIRNYA YA ALLAH," triakan girang Embun saat usahanya membujuk sang ayah sampai satu jam pun membuahkan hasil.

"Tapi ada syaratnya," ujar Bima kembali sambil menatap putrinya itu.

Embun mengerut penasaran. "Apa yah?"

"Harus pake bodyguard dan harus selalu diawasi dua curut kamu itu," jawab Bima santai.

Embun melotot kenapa harus ada bodyguard? Hey ayolah dirinya bukan lagi anak kecil yang harus selalu diawasi 24 jam.

"Iya atau gak jadi," ancam Bima, jika tidak begini anaknya pasti akan selalu bernego terus menerus.

Embun mengangguk lesu, ia tak punya pilihan lagi, "Tapi 1 aja ya yah," ucapnya berharap, dan diangguki oleh Bima.

Embun kembali bersorak sampai ia berjoget joget heboh, namun ia tak menyadari dirinya tersandung kakinya sendiri.

"HUAA AYAH SAKITT HUEEE ADUH PATAH KAKI EMBUN YAH," tangisnya sambil tergeletak dilantai seolah benar-benar terjatuh.

Bima dan Yuma hanya menatap datar putrinya, hal seperti ini sudah sangat sering terjadi. Tanpa menolong putrinya yang sedang berdrama pasangan suami istri itu pergi kekamar.

Embun mengerjapkan matanya polos. "Kok embun gak ditolongin?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"Hikss tega sekali mereka kepada putrinya cantiknya ini,"

Embun bangkit dengan gampangnya dan berjalan menuju lift.

"Huftt besok besok embun harus sering belajar nih supaya lebih proposional," ucapnya dengan polos.

*****

Kini Embun sudah berbaring di tempat tidurnya sambil memainkan ponselnya, ia jadi teringat sahabat-sahabatnya itu.

"Embun mau chat Abin sama El lah, mau pamer kalo Embun udah boleh sekolah biasa."

Ia mulai mencari kontak dua sahabatnya itu setelah ketemu ia langsung menelfon salah satunya.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang