LIMA

5.9K 303 25
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

Mata cantik dengan bulu mata lentik itu mulai bergerak-gerak pelan. Bintang yang melihat itu terkekeh pelan.

"Bangun?" tanya El dan diiyakan oleh Bintang.

Perlahan mata itu terbuka, Embun mengerjap-ngerjapkan matanya polos saat akan menggosok matanya tangannya ditahan oleh Bintang.

"Jangan digosok nanti merah," ujar Bintang.

Embun menatap Bintang. "Susu pisang," pintanya.

Dan langsung diambilkan Bintang di tas gadis itu lalu dibukakan kemudian menyerahkannya.

"Makasih Abin," ucap Embun lalu mulai meminum susu pisang miliknya sambil bersandar pada kaca mobil, Embun dan Bintang duduk dibelakang sedangkan El didepan.

Bintang terkekeh melihatnya, ah kenapa sahabatnya ini begitu lucu pipi bulatnya yang terhimpit kaca jendela.

Namun tiba tiba suara triakan Embun mengagetkan Bintang dan El.

"El STOPPP," pekik Embun histeris.

Refleks El menghentikan laju mobilnya dengan tiba tiba.

"Kenapa triak tiba tiba sih," ujar El kesal, hey bagaimana tidak kesal jika saja jalanan ini ramai tentu nyawa mereka dalam bahaya.

Embun menyengir lebar sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

El kemudian menepikan mobilnya dan Bintang menatap Embun datar. Alarm tanda bahaya jika Bintang sudah seperti ini dia pasti akan kena omelan panjang.

"Maapin Embun El Abin...Embun kan cuma mau beli itu," ucapnya lirih menunjuk kearah pedagang siomay dipinggir jalan yang ramai pembeli dengan mata memohon.

Bintang menatap tak tega, ia sangat tau jika sahabatnya itu sangat menyukai siomay.

"mau apa bilang coba," tanya Bintang to the point.

Embun yang awalnya cemberut sambil menatap ke arah pedagang siomay pun sontak menoleh.

"Hehe mau siomay itu Abinn," jawab Embun sambil memasang wajah imutt.

Tanpa banyak bicara El keluar dari mobilnya dan membelikan makanan kesukaan gadis itu, Embun yang mengetahui hal itu sontak bertepuk tangan girang dengan mata berbinar.

"Yeayyy siomay."

Bintang terkekeh melihat itu, hal hal kecil yang sederhana namun bisa membuat sahabatnya ini bahagia.

Tak perlu waktu lama El pun kembali dengan sebungkus siomay ditanganya.

"Nih jangan kaya tadi lagi yaa...kalo pengen apa apa bilang jangan kaya tadi bahaya, okeyy," ujar El kepada Embun sambil menatap gadis itu.

"Siapp boss," ucap Embun sambil membungkukan badannya.

El dan Bintang tersenyum dan mereka melanjutkan perjalanan sedangkan Embun asyik memakan siomay miliknya.

*****

Kini mereka sudah ada di halaman mansion keluarga Zevanka.

"Kalian gak mau main dulu."

Bintang dan El menggeleng. "Kita balik aja lah ya cape mau istirahat...nanti malem kalo gak sibuk baru main kesini oke."

Embun mengangguk sambil menyengir lucu.

"Kalo gitu aku duluan yaa salamin buat bunda okey Assalamualaikum," ucap Bintang.

"Wa'alaikumsalam paypay Bintang....Ell.."

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang