TIGAPULUH SATU

1.9K 96 23
                                    

📌Warning> ada adegan kekerasan seperti biasa jika ada yang tidak menyukai bisa skip

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

Prang!

"Dasar anak pembawa sial!! menyusahkan!! Arghhh." Suara pecahan terdengar jelas, keadaan sangat kacau, hampir semua barang berantakan dan berceceran dilantai.

"Mas sudah, dia tetap putri ki-" ucapan wanita dengan lirih namun terpotong saat kembali mendapat bentakan dari suaminya.

"PERSETANAN DENGAN ANAK SIALAN ITU...GARA-GARA ANAK KAMU PERUSAHAAN KITA DIAMBANG KEHANCURAN!!!"

Ya kedua orang itu adalah Nirmala Gaozan dan Kavino Gaozan, orang tua dari Flesya. Kavin baru saja mendapat kabar dari sekretarisnya bahwa perusahaan mereka diambang kehancuran lantaran tiga perusahaan besar milik keluarga, Bima, Athur serta Surya mencabut saham mereka dan menggagalkan kerja samanya dengan perusahaan miliknya.

Tak hanya itu ia juga mendapatkan vidio yang ntah dari siapa pengirimnya, video itu berisikan semua kejahatan Flesya dan kematian Flesya sendiri yang dilakukan secara sadis bahkan Kavin sampai murka saat mengetahui jika putrinya itu mengandung ntah anak siapa.

Sedangkan Mala sendiri tak menyangka jika putrinya melakukan hal menjijikan semacam itu, apakah uang serta kasih sayang yang ia limpahkan selama ini kurang? Sampai-sampai melakukan kejahatan semacam itu.

Setelah mendapatkan kabar tadi, kini ruang keluarga sudah tak berbentuk, televisi sampai vas bunga pun pecah dan rusak tak berbentuk, serta barang-barang lainnya yang berantakan akibat luapan kemarahan Kavin.

Tak jauh beda dengan keadaan mansion Gaozan, di mansion keluarga Tania pun sama persis. Hana Marcella dan Darka Hastanta, kedua orangtua dari Tania, Darka sangat murka saat mendapatkan kabar tentang perusahaannya yang diambang kehancuran dan ini semua terjadi karena Tania putrinya.

"INI JUGA GARA-GARA KAU!! TAK BECUS MENJAGA SATU ORANG ANAK SAJA!!" bentak Darka murka.

"ANAK PEMBAWA SIALL!!...ARGHHH."

Prang

Hana sendiri sejak tadi hanya menangis ketakutan melihat kemarahan sang suami, Semua yang ada dikamar pecah dan berantakan tak berbentuk. Bahkan dia sampai ditampar berkali-kali.

"Mass ini juga bukan sepenuhnya salahku!!, kau juga tak becus menjadi Ayah!" Hana memberanikan diri untuk berbicara kepada suaminya.

Plak!

"PEREMPUAN TAK TAU DIRI!! KAU DAN ANAKMU SAMA SAJA, MENYUSAHKAN...BEBAN!!" Darka kembali murka saat mendengar ucapan sang istri.

Brak!

Hana terlonjak kaget ketika mendengar pintu yang dibanting suaminya. Ia menatap kepergian suaminya dengan tatapan terluka.

Tangannya mengepal, air mata itu telah berhenti menetes.

"Tania kamu mati pun Mommy tak perduli," gumamnya dengan marah.

Disalah satu ruangan orang-orang yang melihat Vidio didepannya tersenyum miring. Serta seorang gadis yang membeku melihat semua yang terjadi didalam vidio itu.

"Lihatlah bahkan orang tuamu saja tak perduli," ucap Bintang dengan senyum mengejek.

Tangan Tania mengepal serta air mata yang sejak tadi terus menetes, rasanya ia ingin menyerah saja. Tubuhnya yang teramat sakit walau sudah diobati sekalipun tapi para iblis didepannya ini tak memberi ampun untuknya. Bahkan orang tuanya pun membenci dan tak perduli padanya.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang