DUAPULUH TIGA

2.5K 137 7
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

Saat ini Embun dan Abizar tengah menikmati susu pisangnya namun yang mampu membuat Bintang maupun El kesal yaitu, keduanya terlalu lama bermain air sampai tangan dan kaki mereka pun memutih lantaran terlalu lama terendam air. Bibir keduanya pun ikut memucat dan sedikit bergetar namun mereka berdua menghiraukannya dan tetap fokus kepada susu pisangnya.

Nio, Rose, Brian serta Aiden sedang menikmati suasana pantai dengan berjalan-jalan dipinggiran pantai.

"Ta-tak dingin huhuuu Izal tayak diantaltika," ujar Abizar dengan sedikit bergetar.

Bintang menghela nafas menatap keduanya lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Belikan 2 bubur ayam air mineral dan pakaian 2 pasang untuk Abizar dan Embun cepat!" ujar Bintang datar.

"Siap tuan."

Sambungan itu terputus dan Bintang kembali menatap keduanya, El yang sedari tadi diam pun bangkit lalu pergi ntah kemana.

Beberapa menit kemudia El kembali dengan membawa dua cup teh hangat.

"Nih diminum dulu," ujar El kepada Embun dan Abizar.

Keduanya mengangguk dan mulai meminum teh itu untuk menghangatkan tubuhnya. Tak lama datanglah orang suruhan Bintang dengan membawa pesanannya.

"Ini tuan."

Bintang mengambilnya tak lupa memberikan uang untuk mengganti pesanannya itu.

"Ganti dulu abis itu makan," ucap El.

Akhirnya keduanya mengganti pakaian setelah itu mereka dipaksa makan oleh Bintang.

Nio dan yang lain pun sudah kembali dan mereka berkumpul sambil mengobrol santai.

"Abin kok bubur sii kayak eek bayii," rengek Embun.

Abizar menatap Embun sambil memakan bubur miliknya, ia sangat lahap memakan bubur karena itu adalah makanan kesukaan Abizar.

"Tatak ndak mau? Padahal enak Izal aja cuka," ucap Abizar disela makannya.

Embun lalu menatap Abizar yang asyik memakan bubur, dengan pelan ia mengeser bubur itu kearah Abizar.

"Yaudah tuh makan, kakak gak mau lembek-lembek hiii," Embun sampai bergidik geli melihat bubur itu.

Abizar menatap binar lalu dengan cepat ia mengambilnya dan memakan dua porso sekaligus, Brian sampai melongo melihatnya.

"Rakus banget," gumam Brian menatap Abizar yang lahap memakan bubur miliknya.

"Cuka-cuka Izal dwong, belisik banget cih," ucap Abizar acuh.

Brian mengelus dada mendengar jawaban bocah itu. "Astagfirullah."

Embun kembali menatap Bintang dan El memelas, mereka berdua paham dengan tatapan itu dan akhirnya mengangguk sambil menghela nafas.

"Tunggu sini aku beliin," ucap Bintang.

Embun mengangguk binar menatap kepergian Bintang sampai ia bersorak, El hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.

10 menit kemudian Bintang datang membawa makanan untuk sahabatnya, Embun.

"Nih diabisin ya, awas kalo enggak," ancam Bintang.

Embun mengangguk dan membuka plastik itu lalu mengeluarkan makanannya.

Ternyata rice bowl, air mineral dan tak lupa ayam goreng kesukaannya.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang