SEPULUH

4.1K 222 16
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

"Bundaa! Izal mau main ketaman ya ndak jauh-jauh ko," Pekik Abizar dari pintu.

"Iyaa gak bole lama-lama." jawab sang Bunda.

Abizar mengambil motor kecilnya dan memakai helm mulai melajukan motor mininya keluar rumah.

"Pak catpam toyong bukain pintuna dong Izal mau main."

Satpam itu pun dengan segera membukakan pintu untuk tuan kecilnya itu.

"hati-hati Den," ujar pak satpam dan diangguki Abizar.

"Huhh mana ya pacal Izal cemoga ketemu deh tapi kalo ndak Izal mau cali lagi hihi."

Kini Abizar tiba ditaman yang tidak terlalu ramai karena bukan hari libur.

"Huh ndak celu ah ndak ada cewe cantip..bocen Izal tuh."

Saat dirinya duduk di kursi taman matanya melihat-lihat sekitar.

"Itu lumputnya tenapa yaa kok goyang-goyang," ucapnya penasaran.

Abizar mendekati semak-semak itu saat tangan mungilnya mencoba melihat apa yang ada dibalik semak itu melotot melihat hewan putih yang kesakitan.

"Aduhh kamu telukaa huaaa ini gimana yaa," ucap Abizar panik.

"Oh ya Izal bawa pulang aja nanti minta obatin bunda," ujarnya lagi.

Dengan polosnya Abizar membawa hewan putih yang kesakitan itu kerumah.

*****

"Bunda...tolongin...ada yang teluka," ucap Abizar panik.

Tak lama sang bunda datang menghampiri putranya dan melotot melihat hewan yang dibawa putranya itu.

"Astagfirullah Adek itu harimau kenapa dibawa kerumahh,"ucap Liza panik juga.

Hewan yang diselamatkan Abizar ternyata adalah harimau putih kecil yang terluka karena tertancap sesuatu yang tajam.

Abizar menatap polos hewan yang kata bundanya itu harimau.

"Kamu halimau? tapi kamu ndak gigit Izal.. Kamu teman Izal sekalang oteey," ucap Abizar sambil mengecup kepala harimau putih kecil itu.

Liza meneguk ludahnya kasar saat melihat aksi putranya.

"Yaudah sini bunda obatin," ucap Liza sambil mengambil harimau itu dengan hati-hati.

Selama Liza mengobati harimau kecil itu jantungnya seperti akan lepas dari tempatnya berbanding terbalik dengan Abizar yang menatap girang harimau yang sedang diobati bundanya.

"Udah selesai nih." Abizar mengambil harimau itu lalu memeluknya dan menciumnya Liza bergidik ngeri melihat itu.

Reaksi yang ditunjukan oleh harimau itu membuat lisa terkejut pasalnya harimau itu membalas pelukan Abizar sambil memejamkan matanya seolah nyaman berada dipelukan putra bungsunya itu.

"Cekalang kamu istilahat otee eh makan iyaa makan," ucap Abizar girang.

"Bundaa kasih halimaunya makan bunda," pinta Abizar memelas dan diangguki oleh Liza.

Kini mereka berada di taman belakang rumah dengan semangkuk daging yang Liza bawa untuk makan harimau putih itu.

Liza memberikan kepada putranya Abizar menerimanya dengan ceria.

"Cekalang kamu makan duluu yang banyak yaa bial cepet gedee," ujar Abizar sambil memberikan daging itu dan dimakan lahap oleh harimau kecil itu.

Liza tersenyum melihatnya sepertinya harimau itu tak berbahaya untuk putranya buktinya saat dibawa dan dipeluk putranya tak digigit.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang