EMPAT

6.4K 322 40
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

Saat ini Bintang dkk beserta Embun dan Rose sedang berada di ruangan yang dibuat khusus untuk El dan teman teman, ia sengaja meminta kepada Ayahnya dan langsung disetujui.

Setelah kejadian dikantin tadi mereka memutuskan beristirahat di tempat ini, Sambil menunggu jam pelajaran usai
ini sudah menjadi kebiasaan Bintang dkk saat pelajaran matematika mereka akan membolos ya walau tidak sering.

Embun menatap Bintang sayu sambil mengerucutkan bibirnya.

Bintang yang melihat itu hanya terkekeh ia paham ini adalah sebuah kode. "Ngantuk? Mau tidur disini? Bawa susu pisangnya gak."

Embun mengangguk. "Bawa tapi ada di tas."

"Tunggu bentar yaa," ucap El lalu mengambil ponsel disakunya dan menghubungi seseorang.

"Ambilkan tas dikelasku milik Syakira."

"Siap tuan muda."

Sambungan telepon itu terputus.

"Tunggu sebentar ya," ucap Bintang kepada Embun yang kini sudah berada di kamar milik El dan diruangan itu hanya ada Bintang dan El. Dimana sahabatnya yang lain? Mereka sibuk bermain game sedangkan Rose dia asyik bermain ponsel dengan sesekali tertawa ntah apa yang ia lihat.

Beberapa menit kemudia bodyguard pun mengantarkan tas milik Embun dan langsung diterima oleh Bintang.

"Mana susu pisang Embun," pinta Embun sambil merengek.

Dengan segera Bintang mengambilkan dan membukanya lalu memberikan kepada Embun yang kini bersandar pada badan El dengan sesekali mengelus elus kepala gadis itu.

Tak butuh waktu lama susu pisang itu habis bersamaan dengan Embun yang mulai memejamkan matanya.

Dirasa sudah benar benar pulas El memindahkan Embun ketempat tidur.

Mereka pun keluar dan bergabung bersama teman temannya.

*****

"Mas mau pake apa, aku bawain rendang kesukaan kamu sama sambel ijo ada ayam rica rica juga," tanya Yuma.

Kini yuma telah berada di kantor suaminya karena tadi ia sudah berjanji akn membawakan makanan untuk makan siang.

"Aku mau rendang sama sambel ijo ayamnya juga yah dikit aja," ucap Bima sambil tersenyum.

Yuma mengangguk dan mengambilkannya, saat ia akan menyerahkan kepada suaminya tangannya ditahan.

"Suapin ya," ucap Bima memohon, Yuma terkekeh melihat itu.

Ia mulai menyuapi suami manjanya itu sesekali candaan khas sepasang suami istri.

*****

"Bunda Izal mo makan yagi," pinta Abizar kepada Bundanya.

Liza heran kepada putranya ini tumben sekali meminta makan lagi padahal belum lama putranya itu selesai makan.

"Kamu masih laper sayang."

Abizar justru menggeleng. "Ndak bunda."

Kening Liza mengerut mendengarnya. "Kalo gak laper kenapa minta makan lagi sayang."

Abizar mengejap ngejapkan matanya.

"Kata Abang kalo mo cepet gede haluc banyak makan Bunda, makana Izal minta makan lagi bial cepet gede, Izal mo cali pacal Bunda bial kelen," jawab Abizar dengan lancarnya.

Mata Liza melotot, hey dari mana anaknya tau bahasa pacar? astaga otak putranya lama kelamaan mulai tak beres.

"Dari mana adek tau kata pacar, coba bilang sama bunda sayang," tanya Liza lembut berusaha tak memarahi sang putra.

"Dali toktok Bunda, Izal pinjem tayipun Abang," jawab Abizar dengan polos.

Liza menghela nafas lelah, nanti ia akan menegur putra sulungnya untuk lebih berhati hati jika meminjamkan apapun kepada adiknya itu.

*****

Tak terasa waktu kini hampir sore jam menunjukan pukul 15.00.

"Guys udah hampir sore nih bentar lagi adzan kekelas yuk ambil tas balik," celetuk Aiden.

Yang lain pun mengangguk. "Yuk lah cape juga gue pengen tidur," ujar Brian.

"Lo tadi abis tidur bego," ucap Nio sambil menggeplak kepala Brian.

Brian mengusap ngusap kepalanya. "Masih ngantuk gue."

"Udah udah gak usah berantem, ayo balik," ucap Rose.

Mereka pun keluar dari ruangan itu sedangkan Embun masih tertidur namun didalam gendongan El dan Bintang membawakan tas milik gadis itu langsung menuju parkiran.

Sedangkan yang lain menuju kelas dan mengambil tas mereka masing masing tak lupa membawakan tas milik Bintang dan El lalu keluar menuju parkiran.

Setelah sampai di parkiran Bintang berlari membukakan pintu untuk El memindahkan Embun ke dalam mobil hal itu disaksikan para siswa siswi AHS yang memang berada diparkiran juga walau berbeda tempat.

Mereka tak berani berbicara keras keras takut jika kedua pria dingin itu mendengar membicarakan murid baru itu alhasil mereka hanya berbisik bisik.

Sahabat Bintang lainnya sudah pulang terlebih dahulu setelah memberikan tas milik Bintang dan El.

Dari atas kelas terdapat seseorang yang melihat kejadian itu dengan tatapan sedihnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa
See you🍒

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang