EMPATPULUH SATU

1.8K 84 14
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, sudah hampir 1 minggu kedekatan Given dan Bintang dkk terutama kepada Embun. Ya mereka adalah teman namun perlakuan Given kepada Embun sedikit membuat Bintang maupun El geram seperti saat ini contohnya.

"Kak Giv makasih ya susu pisangnya Embun suka banget," ucap Embun antusias.

Given terkekeh. "Sama-sama tadi kebetulan mampir kesupermarket dan keinget lo suka susu itu jadi gue beliin sekalian."

Embun mengangguk angguk sambil meminum susu pisang itu dengan kepala yang digoyangkan kenan dan kekiri.

"Lo lucu," ucap Given tersenyum kecil.

Embun mengerjap polos. "Embun memang lucu, iya kan Abin El." Embun menatap Bintang dan El meminta persetujuan.

Bintang dan El tersenyum menanggapi ucapan sahabat kecilnya itu. Namun dalam hati mereka mengutuk ucapan Given tersebut.

Setelah kejadian waktu itu, malam harinya El langsung menemui Embun dan meminta maaf, awalnya Embun tak mau memaafkan namun saat disogok ice cream dan siomay serta susu pisang gadis itu langsung luluh dan memaafkan El.

"Kantin yok gak ada pelajaran juga," ujar Nio.

El mengangguk dan mereka pun keluar menuju kantin bersama-sama.

"Abin Embun Siomay sama es teh!" pekiknya antusias.

Bintang terkekeh. "Iya."

Lalu Bintang menyuruh orang suruhannya untuk memesankan makanan untuk mereka namun tidak untuk Brian dkk.

"Yaelah Bin gak sekalian," sungut Nio.

Rose memutar bola matanya malas. "Heleh bilang aja minta traktir."

Nio menyengir  "Tauan aja lo."

Rose mendengus dan memilih memesan makanan untuk dirinya sendiri.

"WOY PESENIN SEKALIAN," Triak Nio.

"OGAHH..." Rose menghiraukan Nio memilih melanjutkan jalannya sedangkan Nio mengejarnya dari belakang.

"Gw pesenin!" triak Brian dan diacungi jempol.

Embun sendiri tak memperdulikan Rose dan Nio, gadis itu fokus ke susu pisang miliknya.

Sampai seseorang datang membawakan pesanan mereka dan disambut antusias oleh Embun.

"Yeay siomay," gumamnya dengan mata berbinar.

Bintang terkekeh melihat antusias Embun. Dengan lahap Embun memakan siomay miliknya sampai kecap itu mengenai pipi bulatnya.

El yang melihat itu dengan sigap mengelapnya dengan ibu jarinya pelan.

"Kaya anak kecil," ucap El lembut.

Embun menatap El polos dengan mulut yang asyik mengunyah tanpa menjawab ucapan El. Sedangkan Bintang hanya tersenyum.

"Sahabat rasa pacar," gumam Brian melihat adegan didepannya.

"Enyak El comaynya," ucap Embun dengan mulut penuh.

"Sttt gak boleh ngomong kalo makan," ucap Bintang disela makannya.

Embun mengangguk dan kembali fokus kemakanannya sampai Rose dan Nio datang membawa makanan milik mereka dengan dibantu ibu kantin.

"Dah cocok lo berdua jadi pelayan," ujar Brian santai sambil meracik bakso miliknya.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang