TIGAPULUH TIGA

1.8K 100 17
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

"Abin..El," panggil Embun sesegukan sampai air matanya tak lagi keluar karena terlalu lama menangis.

Sakit hati tentunya saat sahabat yang selalu ada yang selalu berjanji akan ada terus disampingnya apapun keadaannya kini tak lagi perduli padanya. Dan justru malah pergi bersenang-senang dengan perempuan lain. Apakah kedua sahabatnya itu bosan bersahabat dengannya itu yang ada dipikiran Embun.

Yuma memeluk putrinya yang sejak tadi menangis, hati Ibu mana tidak sakit jika melihat anaknya seperti ini.

"Sayang udah ya...jangan nangis terus Bunda sedih liatnya," ucap Yuma sendu.

"Nanti biar Ayah yang bicara sama Bintang, udah ya jangan nangis hey putri cantik Ayah kan kuat udah ya sayang gak boleh nangis," ucap Bima menenangkan putrinya, walau hatinya juga sakit melihat keadaan putri tunggalnya itu.

Rose sejak tadi hanya diam menatap sedih kesahabatnya itu, dirinya juga merasakan sakitnya. Mungkin jika ia ada diposisi gadis itu ia juga akan menangis.

"Abin..El.." batin Embun menangis.

*****

Brakk
Prang

"Arghh..."

Seorang pemuda membanting apapun yang ada didekatnya bahkan handphone miliknya sekalipun, pemuda itu adalah Bintang.

"Aku salah..aku minta maaf."

Sejak tadi Bintang terus saja mengucapkan itu, air matanya juga yang menetes tak berhenti.

Dalam hatinya ia mengumpat dirinya sendiri. Begitu bodoh sampai ia tak sadar jika tindakannya menyakiti gadis itu.

Dipikiran Bintang sekarang pasti gadis itu berfikir jika ia tak lagi perduli padanya setelah apa yang ia lakukan.

" Shitt bodoh..lo Bodoh," umpatnya frustasi.

"ARGHHH BANGS*T INI SEMUA GARA-GARA LO," triak Bintang yang sudah berhenti menangis kearah beberapa orang yang ada disana.

"Aku minta maaf," ucap seorang gadis didepannya sambil menunduk.

Tanpa menjawab ucapan gadis itu Bintang pergi begitu saja dengan tangan mengepal erat.

Beberapa orang yang ada disana memekik panik melihat kepergian Bintang.

"Sial," umpat salah satu dari mereka.

*****

Dimansion Zevanka keadaan kini mulai tenang. Embun, gadis itu tidak lagi menangis namun masih terdiam sambil menatap sendu kesebuah foto yang dimana difoto itu adalah dirinya dan kedua sahabatnya.

Setelah melaksanakan sholat isya, ia duduk di sofa kamarnya dengan ditemani Rose.

"Udah jangan nangis lagi okey kita bisa cari cogan iya kan,nanti kita balas si Bintang itu," ucap Rose menenangkan.

Embun mengangguk, ia memilih mengiyakan ucapan sahabatnya itu, moodnya sedang buruk untuk memperpanjang ucapan yang kurang penting.

Drtt drtt

Atensi Rose teralihkan ke handphonenya yang bergetar. Dengan cepat ia membuka dan melihat pesan dari Brian.

Brian
Buruan ke alamat ini jl. Mawar xx. ..gawat Bintang dalam bahaya!

Kira-kira seperti itulah isi pesan dari pemuda itu, dengan cepat Rose menyimpan handphonenya.

"Cil gawat Bintang dalam bahaya!...si Brian ngabarin gue ntah gimana dia bis ketemu si Bintang pokoknya sekarang kita kesana," ujar Rose panik.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang