TUJUH

4.8K 265 17
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading~

"Ck Abang Iyo ayo beli colok Izal udah lapel ini." Abizar menggerutu sambil menatap sinis Nio.

"Cilok cil cilok, buset dah kok colok," ujar Nio frustasi.

"Cama aja cih beda dikit doang, ayoo beli cilok abang Iyo," rengeknya.

Menyesal dirinya saat mengajak bocil satu ini untuk membeli makanan, banyak tingkah yang membuat ia ingin mengumpat keras. Hey bagaimana tidak disepanjang jalan saat bertemu perempuan bocah itu langsung meminta untuk dibelikan kakak cantik.

Mata Abizar berbinar melihat anak perempuan yang cantik memakai gaun berwarna baby pink. Tanpa pikir panjang Abizar menghampiri perempuan itu melupakan cilok yang ingin ia beli tadi, membuat Nio melotot.

"Buset gila tuh bocah."

"Haii," sapa Abizar saat sudah berada didepan gadis kecil itu.

"Tamu ciapa," tanya gadis tersebut dengan polos.

Abizar tersenyum semringah.
"Kenalin nama aku Abizal, kamu ciapa."

Gadis itu tersenyum malu-malu.
"Nama aku Zeyina Aulola Ziyanna pangil aja Zeyin."

Abizar mengangguk dan mulai menggandeng gadis kecil itu.
"Kalo gitu cekalang kita pacalan otee, ayo aku ajakin beli jajan," ucap Abizar sambil menarik tangan gadis itu pelan.

"Ini gak bisa dibiarin, buset nih bocil titisan Brian banget dah," ujarnya sambil menghampiri kedua bocah itu.

Saat kedua bocah itu akan membeli es krim langkah mereka terhenti saat mendengar suara dari arah belakang.

"Woy cil mau kemana lo."

Abizar menatap sebal sahabat abanganya ini.

"Abang Iyo belicik aja cih, Izal itu mau beli es klim buat pacal Izal."

Nio langsung menggendong Abizar dengan Cepat lalu membawanya ke mobil. Niat awal ingin membeli makanan gagal sudah saat melihat kelakuan anak satu ini.

"Huaaa abang Iyo tulunin, pacal Izal maca ditinggal." Abizar menangis dengan bibir mengerucut sebal.

"PACAL...IZAL PUYANG DULU OTEY BECOK KITA NGEDET YAGI, BELI JAJAN SEGUNUNG," triak Abizar dengan sesegukan namun sangat keras, Nio langsung menutup telinganya.

"Nangis aja masih bisa genit nih bocah," gumam Nio sambil menggeleng.

Gadis kecil itu mengerjapkan matanya sesaat karena kaget namun tak lama ia menyahuti triakan pacar barunya itu.

"IYAAA ZEYIN AU PUYANG JUGA DADAH PACAL," Zelin membalas triakan pacar barunya itu.

Seseorang menghampiri gadis kecil itu terburu buru.

"Astaga nak kamu dari mana aja mommy cariin," ucap seorang wanita dengan khawatir.

"Zeyin abis ngoblol cama pacal omy," ucap Zelin dengan polos.

"Ayo sekarang kita pulang."

Wanita itu membawa gadis kecil itu menuju mobilnya dan meninggalkan tempat itu.

"Omy pacal itu apa ya Zeyin ndak tau tapi Zeyin tadi pula-pula tau," gumam gadis itu dengan polos.

*****

"ABANG HUAAAA," triakan menggelar seorang bocah kecil berlari memeluk sang Abang.

"Heyy Kenapa," ucap Bintang menenangkan adiknya.

Abizar dan Nio kini sudah kembali ke mansion yang biasa Bintang dan teman-temannya berkumpul.

Dengan sesegukan Abizar menatap Abangnya itu.

Abizar mengerucutkan bibirnya dengan air mata yang menetes. "Abang Iyo nakal."

Bintang menatap Nio tajam.
"Lo apain adek gue."

Bukannya takut Nio malah menatap jengah.

"Asal lo tau Bin, Adek lo itu bikin gue pusing anjir masa setiap ketemu cewek cantik dia minta gue buat beli tuh cewek dikira es krim kali ah." jelas Nio bersungut-sungut.

"Mana tadi dia ketemu bocah cewek asal aja ajak anak orang pacaran pake segala mau jajanin bukan apa-apa nih ya Bin gue cuma takut bapaknya marah anaknya dirusuhin nih bocil makanya gue gendong bawa pulang." lanjutnya.

Tatapan Bintang kini beralih ke Adiknya yang saat ini masih berada dipelukannya.

"Abizar," ucap Bintang dengan penuh penekanan.

"Huaa jangan malahin Izal calahin aja pacal Izal suluh sapa cantip banget Izal jadi pengen pacalin" ujarnya sesekali mengusap ingusnya ke hoodie Abangnya itu.

Embun yang mendengar itu malah memberikan jempol kepada Abizar atas apa yang bocah itu lakukan.

"Abizar keren bisa dapetin pacar cepet-cepet, Kakak mau liat dong ada fotonya gak," ucap Embun dengan mata berbinar.

Abizar yang tadinya sudah berhenti menangis kini kembali terisak saat mendengar ucapan Embun.

"Lah nangis lagi," ucap Nio.

"Gak lakik Zar nangis mulu," ujar Brian dan mendapat tatapan tajam dari Bintang dan dibalas cengiran oleh Brian.

Abizar menghampiri Embun dan menatapnya sendu.

"Tatak cantip maapin Izal, Izal nakal cingkuh-cingkuh tapi tapi Izal ndak bisa milih tatak cantip cama pacal Izal cama-cama cantip," ujar Abizar sesegukan.

"Anjirr bibit-bibit playboy hahaha"
"Pacar gak tuh haha Nio aja kalah"
"Sialan"
"Siapa duluu anak didik guee"
"Brian sesat anjir"

Abizar mengabaikan mereka yang membicarakannya dirinya fokus meminta maaf kepada kakak cantiknya.

"Pulang,"  ucap Bintang sambil menggendong paksa Adiknya.

"HUAAA ABANG TULUNIN...IZAL BEYOM CELECAI NGOMONGNAA." Abizar memberontak dari gendongan abangnya.

Embun dan El mengikuti dari belakang.

"GAK SERU AH MASA BALIK MASIH SORE JUGA," triak Nio dengan keras.

Plak!

"Sialan Briann!!"

*****

"Haduh yah ini Abang dimana sih kok lama banget janjinya kan gak malam-malem," ujar Liza dengan khawatir.

Surya menenangkan dengan mengelus punggung sang istri.
"Sabar sayang bentar lagi pasti pulang."

"Tapi mas ini udah jam berapa loh kasian adek,"

"Hey liat aku, Abang pasti paham mah gak mungkin bawa Adek sampe malem banget. Tungguin yaa paling bentar lagi sampe." Surya kembali menenangkan istrinya.

Liza menghela nafas. " Iya deh."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.

Jangan lupa tinggalkan jejak yah
See you 🍒

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang