EMPAT BELAS

3.2K 173 9
                                    

Vote dan tandai jika ada typo!

~Happy Reading ~

Rose dan yang lain menatap bingung kearah Embun pasalnya setelah kembali dari toilet gadis itu hanya terdiam tak satupun berucap.

"Lo kenapa astaga, ada yang nakalin lo kah tadi," tanya Rose kesekian kalinya dan dijawab gelengan kepala.

"Astaga cil itu pipi lo berdarah," ucap Nio panik, ia baru sadar jika ada goresan kecil dipipi gadis itu dan sedikit noda darah.

Mereka semua terkejut melihat pipi  Embun yang memang benar terluka walau hanya sedikit.

"Bawa ke uks," titah Aiden dan langsung diangguki oleh yang lain.

"Embun gapapa kok nanti sembuh sendiri," ucap Embun pelan.

"No, lo harus diobatin kita gak mau ambil resiko bonyok gegara gak jagain lo," ujar Brian panik.

Akhirnya mereka membawa Embun ke uks dan diikuti yang lain. Sesampainya di uks Embun langsung masuk diikuti yang lain.

"Duduk sini biar saya obatin," ucap Perawat  uks itu.

Embun mengangguk lalu duduk dan mulai diobati dengan ditunggu yang lain.

Salah satu dari mereka memberi kabar seseorang jika gadis itu terluka.

Hmm

                                 Dia, terluka

Terdengar geraman tanda seseorang disebrang sedang menahan amarah.

Pelaku?

                       Tunggu dalam waktu 5 menit

Telat nyawa lo taruhannya.

                                   Hmmm

Sambungan itu terputus, dan orang tersebut bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun.

"Hayoo abis telponan sama sapa," tanya Nio tengil saat melihat Brian seperti menelpon seseorang atau apa itu Nio kurang tau.

"Kepo lo kek dora," ucap Brian sok ketus.

"Ye sialan," umpat Nio kesal.

"Udah selesai Embun mau kekelas," ucap Embun dlsaat sudah selesai diobati.

Perawat itupun pergi, saat Embun akan turun dari ranjang dirinya dipaksa kembali duduk dan tak boleh kemana-mana.

"Disini aja udah gapapa nanti biar gue yang izinin lo ke Guru." Ucap Brian.

Embun menatap lama mereka semua lalu menghela nafas dan pada akhirnya ia mengangguk.

"Yaudah istirahat gue kekelas dulu mau izinin lo," ucap brian kembali.

Brian dan Nio pergi kekelas dan hanya tersisa Embun, Rose dan Aiden.

*****

Bintang memukul meja untuk melampiaskan kemarahannya, tak bersama Embun sebentar saja ada yang berusaha mencelakai gadis itu bagaimana jika dirinya tak masuk sekolah lebih dari sehari? Bintang tak bisa membayangkannya.

Ya yang pemuda tadi telepon adalah Bintang.

"Sialann..gue harus kesana," desis Bintang  dengan wajah marahnya.

*****

"DARI MANA AJA KALIAN HAH GAK DENGER BEL APA," bentak pak Aryo dengan muka memerah karena marah saat melihat siswa nakalnya ini.

SYAKIRA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang