Bab 08: Teror (1)

222 133 44
                                    

"Terlihat jelas dari tatapan matanya, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun." -Zaraalthanni06🍃


Happy Reading

_______________________________________________

"Tolong, tolongin Gue!"

Mendegar teriakan yang berasal dari koridor sekolah, sontak membuat semua perhatian siswa-siswi teralihkan dan lansung keluar kelas untuk melihat sebenarnya apa yang terjadi.

Begitu pun dengan Adel dan Hawa yang ikut keluar kelas. Kini semua pandangan tertuju pada seorang siswi dengan penampilan yang sangat berantakan, kemeja yang tidak dimasukkan ke dalam rok serta rambutnya yang tak diikat.

"Tolongin Gue!" teriak siswi itu dengan histeris, untung saja ada Pak Hendri salah satu guru mapel olahraga yang datang tepat waktu untuk menanyai hal apa yang sebenarnya terjadi.

"Pak, Pak...tolongin saya," mohon siswi itu dengan raut wajahnya yang amat ketakutan.

"Tarik nafas...buang..." Siswi itu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pak Hendri.

"Pak...tolongin saya," lirih siswi itu sembari mengenggam erat pergelangan tangan Pak Hendri.

"Iya Nella, saya akan tolongin kamu. Tapi apa sebenarnya yang terjadi?" tanya Pak Hendri.

"Pak...tadi pas saya di toilet tiba-tiba..." lirihnya sambil sesegukan yang membuat kalimat yang diucapkan terdengar tidak begitu jelas.

"Kamu yang tenang dulu ya....bisa diperjelas kalimatnya Nella?" tanya Pak Hendri dengan tutur kata yang halus.

Nella menanggukan kepalanya pelan, lalu menceritakan kejadian apa yang sebenarnya menimpa dirinya sampai-sampai ia berlari terbirit-birit sambil menangis sesegukan.

"Tadi pas saya di toilet, tiba-tiba lampu toilet nya mati pak...karena panik akhirnya saya keluar dari dalam toilet untuk ngemastin kenapa lampunya mati, dan pas saya keluar tiba-tiba lampunya nyala lagi dan terus saya nggak sengaja lihat lotak hitam yang tergeletak di lantai, karena penasaran akhirnya saya buka kotak itu dan didalam ya ada..." kalimat Nella terpotong, dirinya saja takut untuk mengatakan isi didalam kotak tersebut.

"Ada apa Nella?"

"Isinya...bangkai tikus dan surat ancaman pak." Mendengar penuturan Nella sontak seluruh siswa-siswi terpelonjak kaget, begitu pun dengan Pak Hendri.

"Yaudah, sekarang kamu ikut saya ke toilet buat tunjukin letak kotak yang kamu temukan tadi." Pak Hendri dan Nella pun bergegas menuju toilet untuk memastikan.

"Ih, kok tumben banget ya SMA kita ada kejadian kayak tadi, bikin takut aja," ucap Hawa merinding.

"Eh, Del...lo merinding nggak denger kakak kelas kita tadi?" tanya Hawa pada Adel, tatapan gadis itu tertuju pada Pak Hendri dan Nella yang bergegas pergi menuju toilet.

"Del...Del!" panggil Hawa, sedikit meninggikan intonasi bicaranya.

"Eh, iya?"

"Lo kenapa sih? Ngelamun aja, capek gue panggil dari tadi," gerutu Hawa.

"Nggak papa kok, emangnya Lo ngomongin apa barusan?"

BUMIGORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang