Criminal adalah sebuah geng yang cukup tersohor di Ibu Kota. Semua orang mengenal nama mereka, tapi bagaimana wujud mereka tidak ada yang tahu pasti.
Geng yang berisi lima orang ini sangat meresahkan masyarakat beberapa tahun terakhir. Orang-orang tidak akan terkejut lagi jika ada bank yang dirampok, karena tanpa bertanya pun semua orang tahu siapa pelakunya.
Geng yang bahkan pernah membuat beberapa orang meregang nyawa karena tindakan mereka yang tidak manusiawi.
Telah banyak tindakan mereka yang tercatat, mulai dari merampok bank, merampok toko emas, menjarah, menculik. Bahkan orang-orang mulai berpikir bahwa hukum tak lagi dibutuhkan karena sampai sekarang tidak ada yang tahu bagaimana dan seperti apa orang-orang yang berada di balik label Criminal Gang itu.
★★★
Brian berjalan masuk ke sebuah bengkel kecil yang berada di ujung jalan, melihat temannya tengah memperbaiki sebuah motor dengan seorang wanita yang duduk di kursi kayu tempat biasa para pelanggan menunggu selagi kendaraan mereka diperbaiki.
Brian memberikan isyarat dengan matanya kepada pemuda itu sebelum berjalan masuk ke dalam.
Di dalam, ia melihat dua orang lagi tengah tertidur dan satunya tengah menghitung uang.
Brian memberikan isyarat pada pemuda yang tengah menghitung uang agar membangunkan dua lainnya dan mengikutinya ke tempat biasa.
Brian berjalan ke sebuah ruangan gelap yang berada di rumah itu, menyalakan pencahayaan yang remang-remang, menatap sebuah pintu yang berada di ujung. Brian melangkah ke arah pintu kayu tersebut, membukanya dan seketika ia dihadapkan dengan jalan buntu.
Hanya ada tembok di balik pintu tersebut.
Tapi itu bukan hanya sekedar tembok, Brian memindahkan sebuah bata di sana, dan seketika terdengar bunyi 'klik'. Dengan mudahnya Brian mendorong tembok itu yang rupanya adalah sebuah pintu penghubung dengan ruangan yang didominasi dengan nuansa abu-abu.
Brian menutup kembali tembok tersebut. Pencetus ide tentang pintu tembok itu adalah salah satu anggotanya, satu-satunya anggota perempuan di dalam geng-nya. Namanya Adista.
Adista memang tidak terlalu banyak membantu ketika kelimanya tengah beraksi, tapi gadis itu cukup membantu di belakang mereka. Mencetuskan ide-ide brilian yang terkesan gila, gadis itu juga yang mengurus para tawanan yang diculik oleh keempatnya.
Selain itu, Adista juga sangat hebat dalam menduplikasi kunci, dengan kemampuannya ia bahkan bisa membuka kunci dengan hanya sebuah besi kecil. Adista juga sangat hebat dalam hal motor, bahkan Brian sendiri sangat kagum dengan kemampuannya itu.
Alasan Adista membuat pintu ini adalah jika suatu hari identitas mereka terbongkar, polisi akan teralihkan dengan pintu ini. Ketika para polisi membuka pintu itu, mereka akan berpikir ini adalah pengalihan dan mencari pintu yang lain. Dan tanpa mereka sadari bahwa pintu itulah adalah pintu yang sebenarnya.
Terdengar bunyi tembok kembali didorong, tanpa melihat Brian sudah tahu siapa yang datang.
Di dalam ruangan bernuansa abu-abu itu, Brian duduk di sebuah kursi yang terletak di tengah. Ada lima kursi dengan meja kayu di sana, tempat biasa mereka bertukar pikiran. Tak hanya itu, di depan sana terdapat sebuah layar besar yang terhubung kepada kamera pengintai di beberapa bank besar juga beberapa toko perhiasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Teen Fiction"Pal, Jeff, Dis, ambil senjata kalian." Di jalanan hanya ada istilah, yang kuat yang akan bertahan. CRIMINAL; Persahabatan Seharga Nyawa Cerita dewasa bukan tentang 1821, jika kalian mencari itu, kalian salah lapak. Ditulis 4 Des 2022 Dipublikasika...