Brian adalah seorang pria yang lahir dan hidup di jalanan. Dari kecil ia telah ikut dengan pada pengemis dan pengamen bekerja. Orang-orang bilang, kalau ia dibuang ketika bayi dan ditemukan ketika subuh, keranjang bayinya tergeletak di tempat para pengemis dan pengamen tidur. Akhirnya ia diangkat sebagai bagian dari kelompok itu.
Bekerja sangat keras sewaktu ia masih sangat kecil. Di saat anak-anak yang lain bersekolah, ia telah mengangkat-angkat beras di pasar. Di saat anak-anak yang lain pergi liburan sekolah, Brian lah yang menjadi badutnya menghibur mereka semua.
Brian hidup di lingkungan yang keras. Tertangkap satpol PP adalah hal yang bahkan telah menjadi kebiasaannya, dilempari batu, sampah, bahkan makanan basi telah ia rasakan. Diusir karena tidur di emperan toko bahkan sudah tidak dapat dihitung.
Ia pernah ditabrak lari yang bahkan bekas lukanya masih ada di perutnya sampai sekarang. Pernah diculik, tapi ketika penculik tahu ia hanya anak jalanan para penculik itu bahkan melepaskannya dengan percuma. Ingin dijual ke pasar organ, ia terlalu kurus dan penyakitan.
Brian tidak mengenal kasih sayang, tidak mengenal belas kasih. Diperlakukan seperti binatang berarti memang seperti binatang. Oleh karena itu Brian tidak segan menganiaya, bahkan melenyapkan orang demi uang.
Ketika pemerintah presiden yang baru, seluruh pengemis dan pengamen di jalanan ditertibkan. Teman dan keluarganya di jalanan di bawa ke dinas sosial. Brian berhasil kabur, ia melompat dari mobil petugas hingga keningnya berdarah karena menghantam batu.
Dengan sisa uang yang ia punya, Brian remaja membuka usaha bengkel hingga mengembangkannya menjadi sebuah rumah kecil tempatnya bernaung seperti sekarang.
Brian semakin bengis dari hari ke hari karena pemerintah, orang-orang negara itu selalu menindas rakyat kecil, mengambil hak mereka dan menikmatinya dengan rakus bersama anak istri mereka.
Tidak ada keadilan di negeri ini, nilai-nilai Pancasila telah lama mati. Hukum bisa dibeli dan anak-anak pejabat selalu berada di posisi teratas.
Jika ayahmu seorang wali kota, kau juga bisa menjadi wali kota. Bahkan jika ayahmu seorang presiden, kau juga bisa menjadi presiden.
★★★
Brian pertama kali bertemu dengan Opal ketika ia melihat pria itu mabuk-mabukan di jalanan dan terlihat tanpa arah tujuan.
Malam itu semuanya tampak seperti biasa, langit yang lagi-lagi tanpa bulan dan bintangnya. Entah kenapa, sepertinya langit mulai terbiasa tanpa dua benda yang selalu menemaninya itu.
Awalnya Brian berniat ke mini market seberang jalan untuk membeli beberapa kaleng bir, tapi ia tanpa sengaja melihat seorang pemuda mabuk yang menangis di sepanjang ia berjalan, bahkan pemuda itu hampir ditabrak oleh mobil yang melintas.
"Orang kaya emang segoblok ini ya? Banyak orang di luar sana pengen hidup kayak Lo, tapi Lo malah sia-siain hidup lo."
Brian hanya menendang kaki pemuda itu dengan kesal, ingin pergi dari sana sebelum tangan pemuda mabuk itu memeluk kakinya.
"Jangan tinggalin gue," lirihnya.
"Lu beneran goblok ya? Sarap Lo? Gue bukan gay anjing, lepasin bangsat!" Brian bahkan telah menendang wajah pemuda itu, tapi ia tetap tidak melepaskan pelukan tangannya dari kakinya.
Tiba-tiba pemuda itu tertawa. "Iya gue goblok, Mama gue gila, papa gue selingkuh, gue dibuang, hidup gue hancur! Hahaha hancur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Подростковая литература"Pal, Jeff, Dis, ambil senjata kalian." Di jalanan hanya ada istilah, yang kuat yang akan bertahan. CRIMINAL; Persahabatan Seharga Nyawa Cerita dewasa bukan tentang 1821, jika kalian mencari itu, kalian salah lapak. Ditulis 4 Des 2022 Dipublikasika...