Criminal muncul, teriakan itu sedari tadi di dengar oleh kelima anggota geng itu.
Ya, Criminal muncul, mereka muncul. Dan sekarang para polisi itu mengerahkan semua petugas untuk menangkap mereka.
"Chan, bawa motor Jeffrey, Jeffrey bakal sama gue," ujar Brian yang diangguki pria itu.
"Jeff!" Brian mengacungkan jempol kepada Jeffrey yang membuat pria itu mendekatkan motornya pada Brian.
Opal dan Adista mengawal ketiga orang yang tengah melakukan hal berbahaya tersebut, menukar posisi disaat motor tengah berjalan. Ketika Jeffrey dan Chandra telah bertukar posisi, kelimanya menghela napas.
Sebenarnya alasan mereka bertukar posisi adalah karena Jeffrey tidak cukup cepat mengendarai motor, biasanya dia akan naik mobil bersama Brian, tapi Jeffrey sangat bisa diandalkan karena kemampuannya dengan senjata. Jika Jeffrey mengendarai motor sembari memberi serangan, dia akan kehilangan kendali.
Untuk itu Brian akan mengendarai motor dan Jeffrey akan menjadi penyerang di belakang.
"CRIMINAL, KAMI PERINTAHKAN KALIAN UNTUK BERHENTI, KALAU TIDAK KAMI AKAN MENEMBAK!"
Teriakan polisi itu membuat kelimanya menoleh ke belakang, mengarahkan jadi tengahnya masing-masing dan setelah itu segera melajukan motornya dengan kecepatan penuh, membelah jalanan besar, tidak peduli jika menabrak apapun di depannya. Karena sesungguhnya, Criminal sangat mahir mengendarai motor.
Suara tembakan terdengar di bekalang mereka. Membuat suasana semakin sengit.
"Bri, arahkan ke jalan raya, mereka akan berpikir dua kali untuk menembak." Brian mengangguk mendengar arahan Jeffrey.
Keempat motor itu mengarah ke jalan raya. Sedangkan Jeffrey mengambil sengajanya, dan mulai membalas serangan polisi itu.
"ADISTA NUNDUK!" Mendengar teriakan Jeffrey, Adista segera menunduk ketika tembakan mengarah kepadanya.
"CHANDRA DI KANAN LO!"
"OPAL SEBELAH KIRI!"
Jeffrey tampak kesal dengan pisi yang terus mengarahkan tembakan kepada yang lain, Jeffrey mengambil satu senjata lagi. Beberapa polisi berhasil terkena tembakan dan jatuh dengan keras ke jalanan. Jeffrey menyeringai ketika mereka telah memasuki jalan raya yang padat, suara tembakan itu mulai sedikit terdengar.
Tapi tidak dengan Jeffrey, dia tidak pernah berhenti menembak. Ketika peluru habis, dia akan mengisi kembali. Mereka tengah dikejar kematian, kalau tertangkap tentu saja mereka akan dihukum mati. Tidak akan Jeffrey biarkan Criminal berakhir seperti itu.
Beberapa tembakan Jeffrey mengenai orang-orang, beberapa lagi mengenai kendaraan lain. Tapi Jeffrey tidak pernah salah sasaran, para polisi di sana sudah banyak berjatuhan.
Banyak yang berguguran, tapi bala bantuan yang datang juga semakin banyak. Kali ini dengan pakaian juga kendaraan anti peluru, membuat Jeffrey menggeram kesal.
Jeffrey menatap ke depan, jalan raya akan segera habis karena sebentar lagi mereka akan sampai ke luar kota.
"TERUS TEMBAK JEFF! TEMBAK TANGANNYA ATAU APAPUN YANG BISA LO TEMBAK!" teriak Opal.
Jeffrey kembali fokus, menatap polisi itu. Baiklah, harga diri Criminal benar-benar dipertaruhkan sekarang. Mereka tidak akan mati konyol di tangan polisi, di tangan orang yang sangat mereka benci.
Jeffrey kembali menembak, mencari celah untuk mengenai polisi itu. Kelimanya menatap ke atas ketika mendengar suara baling-baling berputar, ada helikopter di atas sana, ada media yang menayangkan mereka. Penangkapan geng Criminal.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Teen Fiction"Pal, Jeff, Dis, ambil senjata kalian." Di jalanan hanya ada istilah, yang kuat yang akan bertahan. CRIMINAL; Persahabatan Seharga Nyawa Cerita dewasa bukan tentang 1821, jika kalian mencari itu, kalian salah lapak. Ditulis 4 Des 2022 Dipublikasika...