CRIMINAL- 34 (CHANDRA)

40 6 0
                                    

Sesuai namanya, Bible, ia adalah orang yang sangat taat dan dekat dengan Tuhan. Semua orang menyukainya karena sifatnya yang ramah dan mudah bergaul.

Keluarga dari Ruma pun terkesan lebih menyayangi kekasih sang putri dibanding putri kandung mereka sendiri.

Dan ketika kabar itu tiba, tatapan kebencian itu tidak bisa terelakkan. Semua orang menangis, shock ketika mengetahui fakta yang sangat sakit itu.

Tapi semuanya berakhir dengan keputusan keluarga sang kekasih yang memaafkan Bible. Mereka hanya berharap Bible dihukum dan merenungkan apa yang telah ia perbuat di penjara.

Tapi pria itu menolak. Psikisnya sepertinya telah terganggu semenjak malam itu. Bible malah meminta hukuman mati untuk dirinya, tentu saja keputusannya ditentang keras semua pihak. Tapi pria kaya seperti Bible, apa yang tidak bisa ia lakukan?

Kalau tidak bisa mengakhiri hidupnya sendiri, ia lebih memilih untuk mengakhirinya dengan cara lain. Bible masih sangat mencintai Ruma, sangat-sangat mencintai gadis itu, seakan-akan jiwanya telah dibawa oleh gadis itu pergi bersamanya. Pernikahan yang mereka rencanakan berakhir tragis. Bible tidak ingin apapun, ia hanya ingin Ruma, ia ingin menyusul kekasihnya.

★★★

Chandra tertegun mendengar cerita Bible. Ia tidak pernah tahu ada kisah cinta seperti ini, oh kalau diingat-ingat Chandra memang tidak pernah tahu cerita cinta.

Bible, dia bodoh. Benar-benar pria bodoh, dan itu karena cinta. Sekarang Chandra percaya, bodoh akan cinta itu benar adanya.

"Terus kenapa sampai sekarang Lo gak dieksekusi?"

Bible menghela napasnya. "Itu karena Papa, dia sengaja. Gue tahu, selama berada di sini gue gak akan mati, hanya menatap orang-orang yang akan dieksekusi silih berganti."

Chandra mendengus. "Semua orang sayang sama Lo, gue pikir Lo terlalu bego untuk memutuskan hukuman mati. Gue aja yang emang karena pekerjaan, gue gak mau dihukum mati."

"Gue gak siap. Terlalu takut untuk menatap semua orang, dunia mengutuk gue."

Chandra lagi-lagi mendengus. "Gue pikir dengan kata-kata kayak gitu, Lo lebih cocok jadi penulis dibanding pembunuh."

Kali ini Chandra menatap serius pada Bible. "Lo harus belajar menerima. Gue bukan pria religius kayak Lo, tapi gue yakin pacar Lo pasti juga udah maafin lo. Ini juga karena salah dia 'kan? Jangan bego untuk habisin waktu di sini, di luar sana masih ada banyak hal untuk dicoba."

Bible terdiam menatap Chandra. "Gue penasaran bagaimana cara Lo bersikap baik-baik aja dengan pekerjaan Lo yang kayak gitu? Terlepas dari pekerjaan sialan Lo itu, tapi itu semua penuh tekanan, apa psikis Lo gak terganggu?"

Chandra terkekeh. Perubahan emosi dari Bible yang ia lihat, dari awal pria itu menangis, ingin mati, lalu bersikap seperti ini. Sangat jelas siapa yang psikisnya terganggu di sini.

Chandra mengangguk. "Dari awal sebelum bertemu Criminal, gue emang udah sakit."

Chandra terkekeh. "Bahkan semua anggota Criminal ada orang-orang sakit, Lo harus ngeliat gimana emosi mereka yang berubah-ubah."

Bible tertegun. "Tapi gue gak ngeliat tanda-tanda psikis Lo terganggu."

"Gangguan psikis gak selamanya harus diperlihatkan 'kan? Sakit kita berbeda Bible, jalan hidup kita gak sama."

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang