Brian bertemu dengan Jeffrey ketika pemuda itu tengah mengamen di jalanan dengan gitar usangnya. Itu adalah kali pertamanya mereka bertemu dan Brian tidak terlalu tertarik dengannya.
Kali kedua mereka bertemu adalah ketika sore hari di sebuah gang yang sangat sepi, dimana Jeffrey terlihat tengah menusuk seseorang di sana lalu mengambil barang-barang orang tersebut.
Brian melihat pembunuhan itu dari awal sampai akhir, menatapnya datar. Lahir di jalanan tak membuat Brian terkejut dengan peristiwa itu, sangat biasa terjadi di kalangan orang-orang buangan.
Mata itu ketika berbalik menatapnya juga datar. Pemuda itu terkekeh. "Brian, pemilik bengkel di perempatan sepi itu. Ada apa?"
Brian tidak membalas senyuman itu. "Lo tinggal di mana?"
Menaikkan sebelah alisnya. "Di mana aja, emperan toko, pembuangan sampah, jalanan, sesuka hati gue."
Brian mendengus. "Lo bisa ketangkep."
"Setiap hari." Balasnya.
"Kalo Lo mau tinggal bareng gue, pintu rumah gue terbuka buat Lo. Kayaknya kita punya tujuan dan pemikiran yang sama."
Mendengar ajakan Brian, pemuda itu terkekeh. "Oke, asal anak orang kaya sama cewek berisik itu gak ganggu gue."
Brian tertawa. "Lo bakal suka sama mereka."
Begitulah bagaimana Jeffrey bisa sampai ke kediaman Brian. Sama-sama anak jalanan, tentu Brian dan Jeffrey lebih mengerti keadaan satu sama lain dibandingkan Opal yang anak orang kaya ataupun Adista yang merupakan kekasih dari anak Keluarga terpandang.
Diketahui juga bahwa Jeffrey adalah seorang seniman jalanan yang melarikan diri dari panti asuhan ketika ia remaja karena ibu panti yang kejam.
Jeffrey mengatakan, beberapa pelecehan, dipukul, ditendang, tidak diberi makan dan dipaksa bekerja. Karena hidup yang sangat menderita, Jeffrey memilih kabur dari panti asuhan tersebut.
Jeffrey sangat pintar bermain pisau, ia juga sangat jitu dalam hal tembak menembak. Hal itu membuat Brian tambah tertarik dengan pemuda itu.
★★★
Brian tidak menemukan Chandra, melainkan Chandra yang menemukannya.
Malam itu, disaat keempatnya tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, seorang pemuda berpakaian khas anak motor tiba-tiba memasuki kediaman mereka membuat semua orang di sana bersiap jika itu adalah musuh.
Tapi Opal buru-buru mengenali pemuda penyusup itu.
"Chandra?"
"Opal?"
Hal itu tentu membuat semua orang di sana menatap bingung keduanya.
"Lo dikejar lagi Chan?"
Chandra hanya meringis lalu mengangguk. "Seperti biasa."
"Lo kenal dia Pal?" tanya Adista.
Hal itu membuat Opal mengangguk. "Oh ya, ini Chandra. Dia pembalap liar yang biasanya ada di arena CBX."
Brian yang mendengar itu menatap Chandra menelisik, gaya pemuda ini seperti anak orang kaya.
"Lo dikejar kenapa?" tanya Jeffrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Teen Fiction"Pal, Jeff, Dis, ambil senjata kalian." Di jalanan hanya ada istilah, yang kuat yang akan bertahan. CRIMINAL; Persahabatan Seharga Nyawa Cerita dewasa bukan tentang 1821, jika kalian mencari itu, kalian salah lapak. Ditulis 4 Des 2022 Dipublikasika...