my husband is a mafia 33 : ciara and bryan

3.1K 65 4
                                    

Bab ini full bryan and ciara okee, ngak ada jason dan yang lainnya.

Malam ini, bryan dan ciara berkumpul di ruang tengah, sedang menonton TV, sesekali mereka bercanda ria.

"Sayang, anak papa kapan lahirnya", bryan mengelus pelan penuh sayang, perut ciara yang sedikit membuncit.

"Ih! Ngak boleh lahir dulu, harus nikah dulu baru lahiran, biar orang-orang ngak ngira aneh aneh", balas ciara, lalu ia tersenyum, mengelus rambut ciara.

Bryan tersenyum menanggapi ocehan ciara. "Itu sangat lama, aku ngak sabar pengen gendong bayi".

"Ya-, tunggu aja sampe waktu nya tiba pasti bakalan ada masanya dimana kamu gendong bayi bayi lucu dan kita hidup bahagia", ucap ciara tersenyum membayangkan ucapannya.

Bryan mengangguk lalu kembali menonton televisi bersama pujaan hatinya.

"maaf, ciara, aku telah berbohong padamu. Maaf untuk kesekian kalinya maaf kan aku telah membohongi kamu ciara. Aku tidak bermaksud membohongi kamu, tapi, hanya ini jalan satu-satunya agar kamu dapat hidup bahagia---" batin Bryan. "Bersama aku", lanjutnya.

Bryan tersenyum menatap ciara yang tertawa saat menonton kartun kesukaanya. Ia sangat bahagia, saat melihat kekasihnya bahagia. tidak ada yang Bryan inginkan saat ini selain menghabiskan sisa hidupnya untuk terus bersama dengan kekasih pujaan hatinya.

"Huammm".

"Kamu ngantuk?", tanya Bryan saat menyadari ciara sudah beberapa kali menguap. Ciara hanya mengangguk lesu karena memang ia sudah sangat mengantuk.

Bryan mengendong ciara, sebelum itu Bryan mematikan televisi, lalu mengendong ciara ke kamarnya, menaruh ciara di ranjang empuk milik ciara lalu menyelimuti nya, setelah memastikan ciara tertidur Bryan keluar dari kamar ciara.

Bryan memasuki ruang kerja pribadi miliknya, sesampainya di ruangan, Bryan membuka laptop dan mengecek beberapa perusahaan milik dia sendiri, setelah selesai, bryan berniat menutup laptopnya tetapi ia teringat sesuatu dan berjalan cepat ke arah kamar ciara. Membuka pintu kamar itu degan sedikit pelan lalu mengambil ponsel ciara.

Akhh benar dugaan nya, Jason tidak akan mudah melepaskan ciara buktinya Jason menaruh GPS di handphone milik ciara. Bryan melepaskannya dan menghancurkan GPS itu.

"Sial", Bryan menggeram tertahan, satu tangannya sudah terkepal kuat dan satu nya lagi meremas handphone milik ciara.

"Dia milik ku, dan akan selamanya akan tetap milik ku!",batin bryan. Bryan menatap ciara yang tertidur pulas, lalu ia mencium kening ciara singkat lalu kembali merapikan selimut ciara yang sedikit berantakan. Ia pergi dari kamar ciara menuju ruang kerjanya kembali, Bryan berniat untuk memecahkan ponsel itu.

"Lebih baik begini dari pada-, Jason mengetahui keberadaan ciara, akhh sialan aku sangat tidak Terima jika si brensek itu menemukan keberadaan ku, dan ciara", monolog Bryan melemparkan ponsel itu berkali kali hingga hancur.

Bryan memijat pelipisnya pelan karena Bryan merasa kepala nya sedikit pusing ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan ciara dalam ke adaan suka maupun duka.

Bryan tertidur di ruang kerjanya.
.
.

Skip time

Keesokan harinya, ciara terbangun dari tidur nyenyaknya, ia mencari keberadaan ponselnya tetapi ia tidak menemukan keberadaan ponselnya.

"HP aku!, oh tidak!! HP kau dimanaaaa", ciara mencari kesana kesini tapi ia tidak menemukan ponselnya, ciara berlari ke kamar bryan tetapi sama tidak menemukan bryan di kamarnya.

"Hiks, hiks- b-bryan k-kamu dimana", ciara mengelap air matanya yang berjatuhan ia takut, sekarang rumah besar itu terasa sepi.

Ia melihat ruangan, yang pintunya sedikit terbuka dengan keberanian yang ada ciara membuka pintu tersebut sedikit lebih lebar, lalu ia melihat bryan berada di sana,
Ia langsung lari memeluk bryan.

"Hiks, hiks, a-aku kira kamu ninggalin aku" ciara nangis di pelukan bryan, bryan terbangun saat merasakan ada yang memeluk dirinya.

"Eh--eh cantik kok nangis?? Hmmm", ucp bryan kebingungan saat ia terbangun mendapati pujaan hatinya tengah menangis.

"hiks, hiks-- t-takut a-aku kira kamu pergi ninggalin aku,., huwahhhh", tangis ciara semangkin pecah ia segera mungkin mengerat kan pelukannya ada bryan, bryan di buat gemas oleh tingkah ciara.

Huh yang benar saja ciara sudah besar dan sebentar lagi akan menjadi seorang ibu tapi kenapa ia masih seperti anak kecil, tolong bryan sangat gemas dengan tingkah ciara.

"Utututu, cayang aku, ya ngak mungkin lah aku pergi ninggalin kamu, aku kemarin tuh lagi ngerjain beberapa file, trus aku ke capean, jadinya aku ketiduran disini", jelas bryan.

"Janji jangan pernah ninggalin aku?", tanya ciara, menunjukkan jari kelingkingnya.

"Janji", bryan menautkan jari kelingking nya dan juga jari kelingking ciara.

"Bryan, HP aku ilang, kemaren tuh aku naro nya di atas nakas sekarang udah ngak ada, huhu HP aku ilang bryan, ada yang maling HP aku", ciara terisak saat menyadari ponselnya hilang.

"Ututu sayaang, ngak usah nangis, kita beli yang baru aja oke". Bryan mencoba menenangkan ciara namun wanita itu tetap menangis.

"M-masalah nya HP itu banyak kenangannya", ucap ciara di sela tangisnya.

"Sst, ngak usah nangis sayang, HP nya udah ilang ya--, mau gimana lagi?, kita juga ngak tau kan malingnya kabur kemana?", Bryan mencoba menjelaskan kepada ciara, dengan cara berbohong, ya seperti yang kalian duga, Bryan telah berbohong kepada cairan kenyataannya maling yang sebenarnya adalah dirinya, ia yang mengambil ponsel milik ciara lalu menghancurkannya.

"Hm, ia juga ya".

"Yaudah, kita ke mall sekarang beli HP baru buat kamu, sekarang cepat gih siap-siap", ucap Bryan yang mendapatkan anggukan antusias dari ciara.

Skip time

Mereka telah sampai di mall terkenal di kota itu, dengan segera mereka menuju ibox untuk membelikan ponsel baru untuk ciara.

"Mbak, iPhone 14 pro? Ada?" tanya ciara.

"Sebentar ya kakak, ini kita ada beberapa stok kakak nya mau warna apa?", ucap mbak mbak kasir ibox tersebut menunjukkan beberapa pilihan warna.

"Hm, Bryan bagus nya warna apa ya?", tanya ciara pada Bryan.

"Seterah kamu sayang, kalau kamu mau kita beli semua warna", ucap Bryan mengelus pelan pucak kepala ciara sayang.

"Eh ngak usah, yakali beli semua, aku kan cuman butuh satu, lagian. Kamu?- mau beli juga? HP kamu masih bagus banget loh Bryan, jangan boros deh Bryan, dua hari lagi kita nikah lohh", oceh ciara.  "yaudah mbak saya pilih yang warna ungu aja", lanjut ciara.

"Baik kakak tunggu sebentar ya, pembayarannya melalui apa ya? Debit? Atau cash?".

"Debit aja" ucap Bryan yang di angguki mbak kasir tersebut.

"Baik, ini handphone nya, totalnya semua---",.

HALLO GYUSSS WELCOME, KEMBALI LAGI DENGAN AUTHOR YANG CANTIK. BAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG GYUSS, SORY YA JARANG UPDATE KARENA BEBERAPA MINGGU INI AUTHOR SIBUK BELAJAR, ehehe sebenarnya ngak sibuk sibuk amat sieh, MINGGU KEMAREN AUTHOR BARU AJA SELESAI UJIAN DOA IN  SEMOGA TANGGAL 24 NILAI AUTHOR MEMUASKAN YA GUYS YA.

BENTAR LAGI BAKALN END NIH
PESAN UNTUK
*JASON
*BRYAN
*CIARA
*ALEXA
*EVANS

my husband is a mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang