Setelah insiden tadi siang sekarang Jason wiliam winata berasa di dalam ruang operasi sejak 3 jam yang lalu dokter belum Juga keluar membuat semua yang di sana panik termasuk ciara.
Tadi sebelum felicia akan menembak alexa bryan tepat waktu dan berhasil menangkap felicia.
Alexa sempat mengirim pesan keada bryan dan mumpung mobil yang mereka tumpangi belum begitu jauh jadi bryan meminta Evans untuk putar balik demi menyelamatkan jasonwiliamwinata dan juga alexa agnabia.
.
.
."Ya Tuhan selamat kan Jason".
Bryan mengelus punggung ciara pelan. " lo kuat cia gua yakin Jason itu kuat hal kek gini udah sering terjadi" ucap bryan menenangkan ciara.
Evans berjalan ke arah sudut ruangan yang terdapat alexa di sana terduduk dengan tubuh yang masih bergetar.
Evans memegang bahu alexa. "Jangan takut Jason pasti bakalan sembuh, gua yakin itu" ucap Evans mencoba menenangkan alexa.
Alexa menatap evans. "Jason ko, dia-- dia kembali ko dia pembunuh itu kembali ko exa takut" suara gadis itu bergetar menandakan dirinya masih ketakutan dan juga trauma.
"Sekarang udah aman exa, felicia sudah koko tangkap dia udah di markas Jason ngak bakalan tinggal diam kalau ada yang menyakiti nya, apa lo lupa kalau Jason itu mafia--" evans keceplosan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Mampus keceplosan batin evans merutuki dirinya sendiri.
"Mafia? Jason---".
"Ahhh ngak ngak udah lupain aja sekarang lo istirahat apa ada yang terluka" evans mengalih kan pembicaraan.
Alexa menggelengkan kepalanya. "Ngak exa masih mau disini nungguin Jason".
"Yaudah, lo udah makan" Alexa mengangguk pelan.
"Gua, pergi dulu ya lo jangan lupa makan atau ngak lo pulang bareng gua aja ganti baju lo dulu" alexa kembali menggeleng iya tak mau kemana mana dia hanya ingin disini menanti jason.
"Ngak ko, aku disini aja nga mau kemana mana ntar jason dicela kain lagi aku ngak mau"
Evans hanya mengangguk. "Yaudah baju lo ntar di bawain johan kesini".
Evans pergi dari hadapan alexa berjalan ke depan ruang operasi. " gua ke kantin bentar kalian mau nitip ngak?" tanya nya.
"Roti cokelat dua sama susu pisang satu" ucap bryan.
"Lo suka susu pisang?" tanya Evans ke bingungan sejak kapan adek nya ini menyukai susu pisang?.
"Ngak, bukan buat gua buat cia" jawab bryan.
"Oh, oke gua duluan ya".
Ciara hanya menatap kosong ke pintu ruangan operasi. "Sampai kapan jason di salam ruangan itu bryan? Kok dokter belum keluar-keluar apa jangan jangan---".
Bryan membungkam mulut ciara dengan tagannya. "Sst ngomong apa sih lo kan gua udah bilang kalau jason itu kuat kan lu udah pernah ngeliat jason kek gini jadi ini bukan kali pertama atau ke dua nya jason kek gini lagi" bryan masih menguatkan ciara walau pun ia sendiri ragu dengan ucapannya sendiri sekarang sudah ke empat jam nya dokter belum kunjung keluar dari ruang operasi bryan takut jika operasi jason kali ini gagal.
"Ya Tuhan selamat kan jason--" batin nya.
"Gua-- gua takut bryan gua takut entah kenapa sekarang gua takut kehilangan jason" lirih ciara pelan agar tak terlalu terdengar oleh alexa yang masih terduduk di pojok.
"Sekarang gua harus pura pura ngak tau ngak peduli sama jason di depan alexa padahal gua khawatir bangat sama keadaan nya" sambung ciara.
"Udah udah jangan mikir macem macem lo".
Evans kembali, membawa kresek di genggaman nya yang di dalamnya berisi pesanan bryan tadi.
"nih bryan, gua kerumah dulu ambil. Baju lo pada. Lo disini aja jaga in jason ciara sama alexa" perintah evans, bryan megangguk hormat lalu mengambil kantong kresek dari tangan evans membuka nnya lalu menemukan pesanannya.
"Nih cia susu pisang kesukaan lo biar mood lo makin membaik" bryan menjulurkan sebotol susu pisang ke hadoapan ciara namun sayangnya cewe itu hanya melirik nya saja.
"Gua lagi ngak mood minum atau pun makan kasih ke alexa aja".
Masih dengan tangan bryan yang mengandung di udara dengan mengeggsm susu pisang kesukaan ciara.
"Yakin nih ngak mau?" tidak ada respon apa pun dari ciara akhirnya bryan mengambil keputusan sendiri ia melangkah kan kakinya menuju kursi tunggu di mana alexa berada menduduk kan bokong nya lalu memberikan susu pisang kepada alexa.
"Nih di minum, lo suka kan susu pisang atau lo mau yang mana? Air mineral aja atau apa kebetulan koko beliin mineral tadi,"
Alexa melirik sekilas bryan lalu menatap kantong kresek di genggaman bryan. "Aku air mineral aja satu bryan".
Bryan merogoh kantong belanjaan nya lalu menemukan mineral yang alexa maksud lalu memberikan nya kepada alexa.
Alexa meminum air mineral yang di berikan bryan lalu kembali menatap bryan sang dalam bryan yang di tatap Alexa mendadak menjadi gugup.
"K-kenapa?" tanya bryan gugup.
"Bry, aku mau nanya tapi janji harus jawab jujur".
Bryan meneguk saliva nya susah payah "nanya apa? Jangan yang aneh aneh".
"Apa benar jason itu mafia?"
Deg!
Bryan diam menatap kurus kedepan alexa memegang tangan bryan lalu menggoyang goyang kan nya.
"Ayo jawab bryan, apa benar Jason itu psychopath? Apa benar Jason itu pembunuh bryan!" alexa tetap gelisah dia belum Mendapatkan jawaban dari bryan sedangkan yang di tanya hanya diam menatap manik mata alexa sesekali menjilati bibir nya yang terasa kering.
"A- itu, siapa yang bilang?" tanya bryan.
"Benar? Benar kalau Jason itu Mafia benar bryan? Jawab aku!".
"Gak, itu ngak benar Jason bukan Mafia dia jasonwiliamwinata pria yang lo kenal dulu dan ngak bakalan pernah berubah" ucap bryan penuh dengan kebohongan menatap ragu ke arah alexa.
Alexa terdiam lalu kembali ke posisi semula menatap dinding putih tak jauh dari hadapannya. "T-tadi ko Evans bilang kalau Jason Mafia, tadi juga sebelum kejadian ini terjadi aku samar samar liat Jason megang pistol" lirih nya pelan.
"Aku cuman ngak mau Jason jadi pembunuh seperti felicia aku benci itu aku benci suara tembakan darah, AGRHHH" alexa teriak frustasi mengingat kejadian 5 tahun yang lalu dimana orang tua nya mati dengan sangat menganas kan.
Bryan mengelus punggung tangan alexa. "Tenang jangan banyak pikiran perlahan buang pikiran kotor lu, ingat Jason bukan dia, lagian perempuan iblis itu sudah di tangkap"
Bryan menenangkan alexa perlahan alexa sudah mulai tenang sedangkan ciara menatap tak suka ke arah alexa.
"Muak gua lama lama semuanya di rebut Jason, dan sekarang perhatian Evans Bryan juga di ambil dasar banyak drama" batin ciara tak suka akan sikap alexa.
Dokter keluar dari ruang operasi
Bryan, ciara dan juga alexa bergegas menemui dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.
"Gimana keadaan suam--" ciara terdiam sejenak. "Maksud saya pasien dok" lanjutnya.
"Iya dok gimana keadaan calon suami saya??" tanya alexa dengan gersit.
"Pasien mengalami----"
Hai Hai Hai jangan lupa follow share dan vote ya gyusss biar author bisa lanjut ke part selanjutnya.
Raisamahalani
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband is a mafia
RandomCiara bella seorang gadis cantik yang bekerja sebagai model yang cukup terkenal mengajak seorang jasonwiliamwinata menikah dengan nya hanya karena harta dari seorang jasonwiliamwinata tampa mengetahui sisi gelap jason, setelah menikah semuanya berub...