my husband is a mafia 36 : dia

3.1K 59 10
                                    

Ciara sudah kembali siuman bryan sangat lega lalu mengecup beberapa kali tangannya.

"Akhir nya kamu sadar juga, aku takut kamu kenapa napa, sayang." ucap bryan tampak dari raut wajah nya memperlihatkan ke khawatiran.

"B-bryan, aku dimana?, dan kenapa, aku bisa ada di sini?", tanya ciara, memegangi kepala nya yang kembali berdengu.

"Kamu di rumah sakit, tadi kamu pingsan ciara", jelas bryan singkat.

"A-aku seperti mengingat sesuatu tentang-- panti, model, menikah dan--" ciara mengantung kata katanya. "Dan pria itu, aku tidak dapat mengingatnya, tetapi aku dulunya seorang model? Dan sudah pernah menikah? Apa bener bryan?", tanya ciara. Bryan meneguk salivanya suah payah, ia berusaha untuk tidak terlihat terkejut.

"Ia ciara, benar dulu kamu memang seorang model, tapi aku tidak tau betul kenapa kamu bisa berhenti dari pekerjaan mu, berita tentang berhentinya kamu seolah olah di tutupi dari media sosial kasus kamu tidak lagi pernah di bicarakan", jelas bryan.

"Panti? Ibu amanda? Dan esna-- ah aku mengingatnya!", ucap ciara senang. "Aku dapat mengingat sesuatu bryan, tentang panti, ibu amanda dan esna", lanjutnya.

"Kamu mengingat nya? Apa yang kamu ingat?", tanya bryan penasaran karena bryan tidak mengetahui tentang itu.

"Aku dulu tinggal di panti, di kawasan bogor, aku dulunya tidak memiliki orang tua. Dan kedua orang tua aku, membuang aku ke panti itu, dan aku di besarkan dan di rawat oleh bu amanda, dan esna dia teman kecil sekalian patner kerja aku saat menjadi seorang model", jelas ciara, bryan hanya dapat mengangguk angguk kan kepalanya.

"Bryan aku mau ke panti itu! Aku kepengen ketemu sama bu amanda, aku pengen ketemu mereka" rengek ciara membuat Bryan mau tak mau menyetujui ciara.

Ciara langsung duduk dan berusaha berdiri namun bryan menahannya. "Jangan gegabah, ciara kamu baru sadar nanti kamu pusing lagi", peringatan bryan kepada ciara namun tidak di hiraukan ciara.

"Aku mau ke sana sekarang, dan kita sekarang di mana?", tanya ciara ke bingungan karena sejak pertama ia berada di sini ia tidak mengetahui posisi nya sekarang berada di mana.

"Kita lagi ada di padang sayang", jawab bryan.

"Padang? Bukannya dulu kita tinggal di semarang?", ucap ciara penasaran membuat bryan kalang kabur mencari alasan.

"Ah anu itu--, kita berada di sini karena aku di tugas kan di sini, ah iya karena Ku di pindah tugas kan oleh bos", jawab bryan ngelantur.

"Hm, begitu-", ciara mengangguk anggukan kepalanya tampa curiga sedikit pun terhadap bryan.
.
.

Skip time

Akhirnya mereka melakukan penerbangan dadakan ke semarang karena permintaan ciara bryan tidak dapat berbuat apa apa.

Bryan memberikan nomor esna yang ia dapat dari orang suruhannya yang ia suruh melacak nomor dan keberadaan esna.

"Ciara, ini nomor esna, dan saat ini esna berada di semarang", Bryan sedikit ragu untuk melakukan penerbangan ke semarang ia takut jika sesampainya mereka di sana ciara akan dapat mengingat semuanya.

"Hm oke", jawab ciara. Ciara menghubungi esna, dan esna menerima telpon dari ciara.

"Esnaaa"

"... "

"Aku ciara"

"..... "

"Ia serius".

"... ".

" baik kok, kamu gimana? Trus bu amanda baik baik aja kan?".

".... "

my husband is a mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang