my husband is a mafia 37 : ke hancuran keluarga winata

3.6K 66 10
                                    

"CIARA! CIARA!", teriak bryan saat melihat wanita itu tergeletak di lantai rumah sakit, bryan langsung mengendong tubuh wanita itu berlari menuju suatu kamar lalu berteriak memanggil dokter.

Dokter masuk memeriksa keadaan ciara, selesai memeriksa keadaan ciara. Dokter itu memberitahu keadaan ciara.

"Gimana keadaan, istri saya?", tanya bryan tergesa gesa menyesal dokter itu untuk cepat memberitahu keadaan ciara.

"Sabar mas, keadaan istri mas udah cukup membaik, sepertinya istri mas sedang berusaha mengingat sesuatu", jelas dokter itu, dan setelah menjelaskan keadaan ciara dokter itu pamit pergi.

Bryan menatap ciara lama lalu mengeggam tangan ciara

"Aku harap kamu ngak ingat semua nya, aku takut kamu--, pergi ninggalin aku", bryan mencium tangan ciara.

Ciara akhirnya, sadarkan diri dan melihat bryan yang sedang menggengam tangannya.

"Aku dimana?", tanya ciara lemah, langsung memegang kepalanya yang terasa kembali sakit.

"Bryan, sakit-- kepala aku sakit banget" adu ciara kesakitan sembari memegang kepalanya, seperti nya beberapa ingatan ciara sudah kembali, bayangan bayangan pria itu semangkin jelas meski wajah nya masih buram.

"Jangan di paksain buat ingat, ciara. Kamu ngak usah ingat, aku ngak mau kamu kenapa napa, lupain aja semuanya..", ucap Bryan mengelus kepala ciara pelan.

Bryan menerima pesan dari nomor tidak di kenal.

"Jika kamu ingin istri mu selamat maka kamu harus pergi ke alamat yang aku kirim kan", isi pesan tersebut.

Bryan megerutkan keningnya tidak paham lalu memilih meletakkan ponselnya di nakas lalu kembali menatap ciara, namun ponsel itu terus berdering menganggu Bryan, terlihat beberapa pesan yang belum di baca dan juga di susul telepon dari nomor tidak di kenal itu.

Bryan keluar untuk mengangkat ponsel tersebut.

"Hallo", ucap Bryan saat panggilan itu berhasil di angkat.

"Ke bangunan tua, di belakang sekolah sma lama", ucap orang asing itu the to point. Bryan membulat kan matanya sempurna saat mendengar suara orang asing itu, ia seperti mengingat sesuatu dan Bryan mengkhawatirkan keadaan ciara ia langsung bergegas ke alamat yang di kirim orang asing tersebut.

Bryan memasuki ruangan ciara lalu melihat ciara sudah kembali tenang.

"Kamu gapapa sayang?", tanya Bryan lembut berusaha tidak terlihat panik, ciara menjawab pelan.

"Gapapa, aku udah gapapa kok, kamu di sini aja ya temenin aku, perasaan aku ngak enak", ungkap ciara menyatakan ke khawatir annya.

Bryan terdiam sebentar sebelum akhirnya ia mendekati ciara lalu mengelus pucak kepala nya lembut lalu mengecup beberapa kali tangan ciara ya g di genggam nya.

"Sayang, aku ada urusan mendadak kamu langsung ke ruangan bu amanda aja ya nanti setelah kamu selesai dari sana kamu langsung ke apartemen aku aja nanti bakalan ada orang yang anterin kamu ke sana, jangan tungguin aku pulang, langsung tidur aja sama kunci semua pintu dan jendela jangan keluar keluar karena lagi bahaya", jelas Bryan yang tidak dapat di mengerti otak ciara.

"Aku- ikut!", ucap ciara tegas.

Bryan menggeleng. "Ngak bisa ciara, kamu ngak bisa ikut, aku ada urusan mendadak, kamu langsung pergi aja ya".

"Aku ikut! Sayang aku ikut!", rengek ciara yang selalu ingin ikut.

Bryan senang kali ini ciara memanggil nya sayang namun ia tidak dapat berbuat banyak karena ini adalah tugas berbahaya ia akan menemui musuh lamanya.
"NGAK CIARA!- KAMU NGAK BOLEH IKUT! UDAH DIEM AJA DISINI! JANGAN KEMANA MANA!", bentak Bryan emosi.

my husband is a mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang