Chapter 04 🌺

436 34 0
                                    

"Apa?! Tidak, aku tidak mau menikah!" terdengar teriakan tidak terima seseorang dari sebuah kamar di dalam kediaman keluarga Bangsawan Liu. Liu Kangjian dan Liu Wenhua terlihat duduk berhadapan di atas kasur. Liu Kangjian kemudian menggenggam tangan adiknya dan di sisi lain Liu Wenhua memiliki raut wajah yang tidak terlihat baik-baik saja.

"A-Hua...dengarkan Gēgē, Báihe-jun bukanlah orang yang jahat...Kau tau bukan kalau ia baru saja menerima penghargaan sebagai seorang bangsawan dan pahlawan? Kau tidak akan menyesal dengan pernikahan ini..."

"Aku tau, tapi aku bahkan belum pernah berbicara dengannya. Aku juga hanya pernah melihatnya beberapa kali. Kemudian tiba-tiba aku harus menikah dengannya karena dekrit egois seorang kaisar, aku tidak mau!" mata Liu Wenhua terlihat berkaca-kaca menatap kakaknya. Liu Kangjian mengulurkan tangan dan mengelus pelan pipi adiknya.

"A-Hua... Gēgē paham kau memiliki banyak kekhawatiran, begitu pula ayah dan diriku. Tapi yakinlah bahwa pernikahan ini adalah hal yang baik bagi kalian berdua. Báihe-jun memiliki kepribadian yang tegas dan bertanggung jawab, Gēgē yakin dia pasti akan memperlakukanmu dengan baik. Terlebih lagi Báihe-jun memiliki hubungan yang baik dengan ayah dan Gēgē."

"Tetap saja kenapa harus aku? Kenapa bukan Gēgē yang menikah? Gēgē lah yang harusnya khawatir tentang pernikahan daripada diriku!" mendengar penuturan konyol dari adiknya, Liu Kangjian terkekeh kecil.

"Gēgē berbeda dengan omega kecil yang cerewet di hadapan ku ini... Gēgē bisa dengan baik menjaga diri apapun yang terjadi. Tapi dirimu? Bagaimana kau akan bertahan jika Gēgē dan ayah tidak berada di sisimu? Bukankah memiliki keluarga dengan seseorang juga hal yang membahagiakan? Terlebih lagi ini adalah Báihe-jun yang kita bicarakan. Kau juga masih bisa menemui ayah dan Gēgē kapanpun kau mau. Kau tetap bisa melakukan apapun yang kau sukai, walau mungkin tidak sebebas sebelumnya karena kau sudah menjadi seorang istri," Liu Wenhua tetap memasang raut cemberut mendengar bujukan kakaknya. Bukannya ia tak menyukai Tang Weiheng hanya saja Liu Wenhua merasa sangat kaget ketika ia mengetahui bahwa pernikahannya akan segera ditentukan dalam waktu dekat. Terlebih dengan orang yang tidak begitu dia kenal selain posisinya sebagai Jendral Pasukan Kavaleri Harimau Putih Perbatasan Barat. Akan tetapi, Liu Wenhua juga merasakan perasaan kecil lainnya yang muncul dihatinya ketika ia membayangkan sosok pihak lain yang selama ini hanya bisa ia lihat dari jauh. Setelah lama merenung dan menimbang-nimbang di hatinya, Liu Wenhua mengangguk dengan berat. Melihat adiknya akhirnya mau menerima kenyataan, Liu Kangjian menghela napas lega dan menarik tangan adiknya.

"Kalau begitu ayo makan malam? Ayah sudah menunggu di ruang makan," Liu Wenhua mengangguk lagi dan membiarkan kakaknya menarik tangannya untuk menemui ayahnya di ruang makan. Ketika sampai di ruang makan, ia melihat ayahnya sudah duduk sendirian di kursi meja makan. Begitu melihat figur ayahnya yang duduk dengan tenang, air mata Liu Wenhua naik sekali lagi dan ia segera berlari ke pangkuan ayahnya.

"Ayah! Aku tidak mau menikah, aku tidak mau pergi dari rumah! Aku ingin selalu bersama ayah dan Gēgē!" Kali ini air mata menetes dari kelopak matanya, setelah sebelumnya ia mati-matian menahan tangis di depan kakaknya. Melihat putra bungsu tercintanya menangis begitu sedih, hati Liu Kong terasa hancur. Ia kemudian mengelus lembut kepala Liu Wenhua.

"Huahua....maafkan ayah yang tidak bisa mencegah kaisar berbuat seperti ini padamu...maafkan juga ayah yang tak berdaya, tapi yakinlah Báihe-jun adalah pria yang baik dan apapun yang terjadi baik ayah dan kakakmu akan selalu ada untukmu," bujukan dari ayahnya tak bisa meredakan isak tangisnya. Kata-kata ayahnya justru membuat Liu Wenhua semakin membenamkan kepalanya di pangkuan ayahnya. Liu Kangjian hanya bisa menatap pilu adiknya yang menangis begitu manja dengan ayahnya. Sejujurnya hatinya juga merasa sakit mengetahui adiknya lah yang harus menjadi korban taktik licik sang kaisar. Liu Kangjian berjalan mendekat dan menepuk punggung adiknya sembari perlahan mengelusnya.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang