Chapter 37🌺

376 25 8
                                    


Liu Wenhua membuka matanya perlahan untuk mendapati dirinya yang berada di kamar yang berbeda dengan kamarnya. Omega itu linglung sejenak untuk kemudian terjaga sepenuhnya ketika mencium aroma samar dari feromon alpha seseorang yang sangat ia kenal. Memutar kepalanya kesana kemari ia mendapati dirinya bangun di kamar Tang Weiheng. Entah mengapa, rasa panik dengan cepat naik di hatinya.

Ketika ia ingin berdiri dan beranjak mencari keberadaan Tang Weiheng, tangannya menyentuh sebuah benda keras yang dingin di samping tubuhnya. Menoleh, Liu Wenhua mendapati Tiān zhù yang teronggok di sisinya. Sekali lagi, serangan panik yang kedua merayap naik di tubuhnya.

“Pedang Báihe-jun?! Kenapa, kenapa benda sepenting ini ada disini? Apa mungkin dia meninggalkannya? Tapi mengapa? Lalu kemana dia??” Liu Wenhua reflek memegang kepalanya dan matanya segera memerah. Rasanya ia ingin menangis karena terlalu panik. Ketika ia bimbang akan menyentuh Tiān zhù atau tidak sebuah suara mengagetkannya.

“Fūrén!”  Liu Wenhua terkejut dan menoleh dengan kaku kearah pintu untuk mendapati Lan Jiao yang masuk dengan baskom berisi air hangat ditangannya. Gadis itu segera mendekat dan bertanya dengan ceria.

“Bagaimana perasaan anda? Saya mendapati anda tidur dengan penuh keringat dan hendak menyeka tubuh anda dengan handuk air hangat. Sekarang Fūrén sudah bangun, apakah anda ingin mandi?”

“Kesampingkan itu Lan Jiao, lebih penting lagi dimana Báihe-jun?!” Liu Wenhua bertanya dengan intonasi kacau karena panik.

“Tuan ada di halaman belakang, Fūrén. Ia sedang berbicara dengan para tentara,” mendapat kepastian dimana posisi Tang Weiheng, Liu Wenhua menyambar Tiān zhù dan memeluknya kemudian berlari secepat kilat keluar. Meninggalkan Lan Jiao yang berteriak memanggilnya dari kamar.

Pelukannya pada Tiān zhù mengencang seiring langkahnya yang semakin mendekati halaman belakang. Ketika ia akhirnya sampai di halaman belakang, ia melihat punggung tegap Tang Weiheng yang sedang berbicara dengan beberapa pria berseragam. Langkahnya seketika terhenti dan ia menenangkan diri untuk mengatur napasnya yang tersengal.

Jiang Shi yang juga sedang terlibat dalam percakapan dengan Tang Weiheng menyadari kehadiran Liu Wenhua yang mendekat, “Jenderal, Fūrén ada disini.”

“Liu Wenhua?” Jiang Shi memandang tersenyum kearah Liu Wenhua dan Tang Weiheng memutar punggungnya mengikuti arah pandang Jiang Shi. Di depannya, Liu Wenhua mendekat perlahan dengan Tiān zhù dalam pelukannya. Melihat ini, Jiang Shi menarik tentara yang berada dekat dengan mereka untuk menjauh. Jiang Shi merasa dia harus memberikan ruang pada dua pasangan itu. Dengan senyuman lebar diwajahnya Jiang Shi mendorong bahu salah seorang bawahannya dan pergi berlalu.

Sejujurnya Liu Wenhua lebih bersyukur jika Jiang Shi dan yang lainnya ada disini, sehingga dia tidak perlu segugup itu untuk menyerahkan pedang ditangannya pada Tang Weiheng. Jika hanya ada dia dan pria itu disini, Liu Wenhua merasa dia bisa pingsan karena ketakutan. Liu Wenhua tau benda yang dipeluknya saat ini sangatlah penting dan merupakan senjata roh yang tak boleh terpisah dari sisi masternya, jadi entah dari mana dia merasa bahwa dia akan dimarahi karena membuat benda itu terpisah dari pemiliknya walau ia tidak tau untuk apa.

Melihat omega kecil di depannya berjalan dengan langkah ragu-ragu, hati Tang Weiheng menjadi gatal, “Ada apa?” Liu Wenhua bergidik mendengar Tang Weiheng membuka mulutnya lebih dulu, “Ini…Aku ingin mengembalikan pedangmu…Aku tidak tau kenapa benda ini ada disampingku ketika aku bangun…Jadi, aku kemari…” suaranya semakin menciut di setiap kata yang ia katakan. Melihat kepala orang di hadapannya yang semakin menunduk ke bawah, Tang Weiheng menghela napas ringan dan mengulurkan tangannya. Melihat pria itu mengulurkan tangannya, Liu Wenhua menyerahkan Tiān zhù dalam pelukannya. Setelah itu, tidak ada yang berbicara di antara mereka. Sejujurnya Liu Wenhua diam-diam merasa tidak ingin pergi dan masih ingin berbicara dengan orang di depannya ini. Melihat gerak-gerik Liu Wenhua yang kikuk, Tang Weiheng membuka mulutnya.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang