Chapter 62🌺

535 30 4
                                    





Derap langkah kuda terdengar berdampingan mendaki gunung, mengikuti jurang yang berkelok-kelok dibawah. Tang Weiheng yang berdiri paling depan, mengamati jurang dibawah yang memiliki jejak kaki dan beberapa jejak roda kendaraan. Pria itu memicingkan matanya.

Tang Weiheng dan pasukan yang dipilihnya memutuskan untuk bergerak pagi ini. Ia hanya membawa anggota sebanyak 2 pleton dan segera menyusul pergerakan musuh sesuai dengan informasi yang diberikan mata-mata yang ia kirim beberapa waktu lalu. Mungkin ini tampak konyol, seorang pemimpin tertinggi dari sebuah batalyon perang bergerak secara pribadi dalam serangan diam-diam.

Namun, yang dipikirkan Tang Weiheng adalah cara tercepat menghentikan peperangan dan dengan dia berada di garis depan penyerangan, dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan misi. Menggunakan teknik kultivasi tingkat tinggi seperti asura dan sebagainya bukanlah keputusan bijak untuk Tang Weiheng saat ini. Kondisi tubuhnya mulai menurun karena perang berkepanjangan dan kekurangan nutrisi. Jika memang ia harus menggunakan teknik kultivasi tingkat tinggi, Tang Weiheng bertekad untuk menggunakannya jika ia benar-benar terdesak.

"Jenderal," Jiang Shi yang sebelumnya berkuda dibelakangnya, menyusul ke samping Tang Weiheng, "Jika bentuk medan sama dengan yang ada di peta, setelah ini kita akan menemui tanah lapang yang berada dekat dengan pintu masuk tambang mineral," Tang Weiheng mengerutkan keningnya.

"Para penduduk tidak ada yang melanjutkan aktivitas menambang kan?"

"Tidak, semua penduduk sudah dievakuasi sejak terompet perang pertama kali ditiup sesuai dengan perintah anda," Tang Weiheng mengangguk.

Iring-iringan berkuda mereka menanjak semakin dekat dan ketika sampai pada suatu titik, seluruh prajurit turun dari kudanya atas perintah Tang Weiheng. Semua orang kini bergerak secara perlahan dengan berjalan kaki. Tang Weiheng dan yang lainnya mengamati ke bawah, dimana sebuah pemukiman dengan beberapa tenda dan pagar kayu didirikan. Apa yang dikatakan mata-mata yang ia kirim benar. Jalur pergerakan pasukan musuh sebelumnya memang menuju ke tempat ini.

Ketika mereka sampai di atas tebing di dekat tanah lapang, Tang Weiheng memanggil salah seorang prajurit dan memberikan sebuah sinyal dari gerakan tangan. Prajurit yang dipanggilnya segera mendekat dan membuat segel tangan. Ketika segel selesai dibuat, ia melemparkan sebuah kertas kebawah tebing dan mempertahankan segel dua jari di depan wajahnya. Kertas melayang turun dengan alami mengikuti aliran udara dan mendarat di tanah.

Baik Tang Weiheng atau prajurit lainnya memandang kertas dibawah dengan risau. Kertas itu kemudian berubah menjadi transparan, menyesuaikan diri dengan bayangan lingkungan sekitar dan kembali terbang dengan stabil. Prajurit yang mengendalikan kertas itu mengerutkan keningnya berkonsentrasi.

"Laporkan apa yang kau lihat."

"Ada sekitar 20 orang yang berlalu lalang didepan. Kemudian jika mengitari pemukiman dapat diperkirakan ada 50 orang yang mendiami pemukiman ini. Tapi ada yang aneh Jenderal, para manusia disini semuanya bergerak dengan agak lambat."

"Periksa wajah mereka."

"Wajah mereka tidak bisa terlihat jelas karena penutup kepala atau tudung dan tersembunyi dalam bayangan. Jika saya bergerak lebih dekat, saya takut jika energi spiritual yang terbawa oleh kertas dapat dirasakan."

"Kalau begitu coba periksa apa yang ada di tengah-tengah lapangan," Tang Weiheng melihat setidaknya ada 5 tiang yang didirikan ditengah lapangan. Namun karena jarak yang jauh, ia tidak bisa melihat dengan jelas apa itu. Prajurit disampingnya mengangguk dan menggerakkan kertas sesuai dengan perintah Tang Weiheng. Ketika gambaran yang diberikan kertas itu padanya semakin jelas, raut wajah yang dimilikinya semakin pucat. Alis yang mengerut sebelumnya menjadi renggang dan ia membuka matanya lalu memandang Tang Weiheng dengan cepat.

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang