"Fūrén, silahkan buka mulut Anda," Liu Wenhua membuka mulutnya dan menggigit sendok kayu yang Lan Jiao ulurkan di depan mulutnya. Matanya melengkung ke atas ketika merasakan bubur dengan telur rebus dan potongan daging bebek sebagai makan malamnya. Rasa asin dan gurih yang seimbang mengalir mengisi indera pengecapnya membuatnya mengunyah dengan semangat.
"Enaknya...kapan terakhir kali aku makan sesuatu seenak ini?" Alis Lan Jiao terkulai dengan tak berdaya dan ia menjawab, "Padahal ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hidangan di rumah Anda."
"Jangan seperti itu, aku benar-benar bisa bersyukur bisa makan dengan benar kali ini haha... Jiao-er, aku mau lagi!" Liu Wenhua membuka mulutnya memberi isyarat bagi Lan Jiao untuk memasukkan makanan ke mulutnya. Ketika Liu Wenhua mengunyah, tiba-tiba pikiran acak melintas di kepalanya.
"Omong-omong tak seperti biasanya, hari ini aku tidak mendengar derap sepatu para tentara. Biasanya mereka cukup sibuk untuk berlalu lalang di barak," Lan Jiao memutar matanya dan teringat pemandangan yang ia lihat hari ini, "Sewaktu saya membuat makan malam Anda di dapur, saya melihat bahwa beberapa tentara yang sering menemui kita tengah berlari dan ada lebih banyak tentara lainnya mengambil posisi push up di tepian barak."
"Eh...kenapa seperti itu?"
"Entahlah, saya tidak tahu. Sepertinya memang latihan fisik rutin bagi mereka? Wakil Komandan Jiang Shi juga terlihat memimpin gerombolan tentara yang berlari," Liu Wenhua memiringkan kepalanya sembari mengunyah dan membayangkan pemandangan yang Lan Jiao jelaskan dalam benaknya. Baik dirinya dan Lan Jiao tidak mengambil pusing apa yang dilakukan oleh para tentara dan membiarkan pembicaraannya berlalu.
Ketika suapan kelima akan masuk ke mulutnya, suara ketukan yang ringan terdengar di pintu dan tanpa menunggu aba-aba pintu terbuka. Menampilkan Tang Weiheng dengan seragam militernya yang kaku. Lan Jiao segera meletakkan mangkok ditangannya dan berdiri, "Tuan," Tang Weiheng mengambil langkah mendekat dan berdiri di sisi tempat tidur Liu Wenhua.
"Bagaimana keadaanmu?" pria itu mengangkat tangannya dan menyentuh dahi Liu Wenhua, memeriksa suhu tubuhnya, "Aku sudah merasa jauh lebih baik."
"Itu bagus," Mata Tang Weiheng melihat sendok yang berada dalam genggaman Lan Jiao dan dia bisa menebak apa yang dilakukan dua orang itu di dalam ruangan.
"Kau sedang makan malam rupanya," Liu Wenhua mengangguk, "Um, Hóujué apa kau sudah makan?"
"Aku akan makan nanti," Tang Weiheng menyeret kursi lain dan duduk di samping tempat tidur, "Jangan terlambat makan. Ingat, kau belum pulih dari lukamu," Tang Weiheng memandang sosok kurus dan ramping di tempat tidur yang tampak mengkhawatirkannya.
"Tubuhku jauh lebih kuat dibandingkan dirimu. Aku akan baik-baik saja," Liu Wenhua terkekeh, "Benar juga ya, maafkan aku," matanya beralih pada Lan Jiao dan ketika Lan Jiao bersiap untuk menyendok bubur lagi, Tang Weiheng mengulurkan tangannya, "Berikan padaku," Lan Jiao tertegun sesaat sebelum akhirnya memberikan mangkok ditangannya pada Tang Weiheng.
"Kau, pergilah dari sini," Lan Jiao menatap Liu Wenhua begitu mendengar perintah Tang Weiheng dan Liu Wenhua melambaikan tangannya dengan ringan. Mendapat sinyal dari Liu Wenhua, Lan Jiao membungkuk memberi hormat dan berlalu keluar dari ruangan.
"Hóujué, apa kau juga mau bubur? Lan Jiao membuatnya dengan lezat kau tahu," Tang Weiheng mengaduk bubur di tangannya, "Aku akan memakannya setelah kau selesai makan," pria itu kemudian mengambil sesendok bubur dan menyodorkannya ke depan mulut Liu Wenhua. Liu Wenhua terpaku di tempat ketika menatap wajah datar pria di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFE
Fantasy⚠️⚠️WARNING BL STORY, BAGI YANG TIDAK SEFREKUENSI DIHARAP MENJAUH! BIJAKLAH DALAM MEMBACA!!(WARNING 18+21+!!)⚠️⚠️ Liu Wenhua menjalani kehidupan pernikahan yang berbeda dengan apa yang ia idamkan. Menikahi seorang Alpha terkuat di kekaisaran tak mem...