Chapter 10 🌺

465 37 2
                                    

"Hmmmm...lilin aroma herbal ya..," Liu Wenhua mengetuk dagunya ringan menatap katalog produk ditangannya. Dihadapannya, berdiri seorang pria muda dengan beberapa berkas dilengannya. Pria muda itu tersenyum menatap ke arah Liu Wenhua dengan tenang. Pada periode waktu ini, Lan Jiao masuk membawa nampan dengan cangkir dan teko teh. Lan Jiao segera menyajikan minuman yang dibawanya di tengah meja dan berpaling untuk berdiri di belakang Liu Wenhua yang terduduk di kursi.

"Kurasa hal ini patut dicoba, tak ada salahnya mencoba menargetkan pasar produk baru selain konsumen kosmetik dan perawatan kulit. Baiklah, aku memberimu izin untuk mengembangkan produk ini. Kaibo, kau bisa segera mendiskusikannya dengan manajer divisi keuangan. Setelah selesai, tolong berikan aku laporannya," pria muda yang disebutkan namanya itu mengangguk ringan dan membuka mulutnya, "Terima kasih atas izinnya. Saya akan segera merapatkannya."

"Baiklah, kalau begitu minum lah terlebih dahulu. Jiao-er telah susah payah membuatkannya untuk kita. Tentu kau tak ingin menyia-nyiakan kebaikannya begitu saja bukan?" Liu Wenhua tersenyum manis dan menawarkan cangkir teh di atas meja. Jika dilihat bagaimana ia menangani dan bersikap dalam kondisi ini, Liu Wenhua tak terlihat seperti seorang tuan muda manja pembuat onar seperti yang diketahui orang-orang. Justru ia terlihat memiliki wibawa dengan temperamen tenangnya ketika menyeruput teh. Pria muda itu segera duduk di kursi di hadapan Liu Wenhua dan mengucapkan sesuatu untuk memulai obrolan.

"Liu Wenhua, kudengar kau akan segera menikah?" begitu ia mengucapkan kalimat ini, keseriusan yang ada sebelumnya di antara mereka tadi segera mencair dan berganti dengan suasana hangat.

 Nama pria itu adalah Hong Kaibo. Ia adalah tangan kanan kepercayaan Liu Wenhua. Liu Wenhua juga menyerahkan perihal setengah kepemimpinan perusahaannya pada Hong Kaibo. Sejujurnya, Liu Wenhua juga sangat menyukai perusahaan yang diwariskan neneknya ini akan tetapi dirinya merasa bahwa ia belum cukup berkompetensi untuk memimpin seorang diri. Karena itulah, neneknya memasangkannya dengan seorang pemuda pintar dan rajin untuk menjadi mitra kerjanya. Hong Kaibo adalah seorang yatim piatu yang tanpa sengaja diselamatkan neneknya ketika melintas di kawasan kumuh. Saat itu dirinya begitu kurus dan pingsan tergeletak setelah dipukuli karena mencuri sepotong roti. Hong Kaibo adalah pemuda yang berbudi luhur dan bersikap baik. Sebagai bentuk balas budi pada nenek Liu Wenhua, ia juga pernah menjadi salah satu pelayan pribadinya di istana selir sebelum akhirnya neneknya memintanya untuk mendampingi Liu Wenhua.

Liu Wenhua juga sangat menghargai Hong Kaibo. Dirinya merasa cocok dan nyaman dengan bagaimana mereka bekerja bersama. Lambat laun, dirinya dan Hong Kaibo bersama- sama mengembangkan usaha yang diwariskan neneknya hingga menjadi cukup tersohor seperti sekarang. Baik Liu Wenhua dan Hong Kaibo menjadi begitu akrab satu sama lain hingga ketika hanya ada ada mereka berdua, mereka akan mengabaikan formalitas dan saling bergurau seperti seorang sahabat. Hong Kaibo meneguk perlahan minumannya dan menantikan jawaban Liu Wenhua dengan sabar.

Liu Wenhua sedikit tertegun ketika mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Hong Kaibo. Ia kemudian tersenyum tak berdaya dan menjawab, "Sepertinya beritanya sudah meluas ya?" Hong Kaibo mengamati ekspresinya sebelum membalas, "Kurasa begitu. Orang-orang di pabrik juga telah mengetahuinya," Hong Kaibo berhenti sebentar kemudian melanjutkan kata-katanya, "Kenapa wajahmu seperti itu? Yah, aku tau jika dirimu memang belum mau menikah tapi yang menjadi pasanganmu adalah Jendral Tang. Kita semua tau betapa hebatnya dia. Tak perlu dikatakan mungkin kau termasuk beruntung?"

"Aku paham, aku paham. Tapi bagaimana mengatakannya ya....aku merasa dia tidak menyukaiku..."

"Maksudmu?" Liu Wenhua meletakkan cangkir di tangannya dan menatap Hong Kaibo murung sebelum menjawab, "Aku telah bertemu dan menyapanya sekali di perjamuan tempo hari....Akan tetapi reaksinya tidak sebaik yang kuharapkan."

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang