Chapter 39🌺

378 19 0
                                    





Suara besi yang bergesekan dengan sangat pilu terdengar dari sebuah gubuk tua. Didalamnya, duduk seorang pria dengan pakaian hitam dan api unggun yang berkobar di hadapannya. Rambutnya yang bergelombang diikat tinggi dan tiap helainya jatuh menjuntai di depan matanya. Seuntai rambut di sisi kanannya, dikepang menjuntai menuruni dadanya yang kokoh dengan ujung yang diikat menggunakan mutiara biru. Sorot matanya yang tajam namun sayu, menatap lekat-lekat bara api di hadapannya. Seolah menenggelamkannya dalam kedamaian masa lalu. Di atas matanya, ada bekas luka melintang yang menyayat alisnya, menambahkan kesan dingin dan keras pada sosoknya. Tangannya yang penuh dengan bekas luka terus mengasah dua bilah pedang di tangannya.

Pintu terbuka dan seseorang dengan kain hitam yang menutupi wajahnya berjalan memasuki gubuk, "Yang Mulia...Nalan You telah mengirimkan kabar...Kekaisaran Kou telah mencapai kuil shui (水) dan Sanzo yang memerintah kuil telah setuju untuk memberikan bantuan," gesekan antar bilah di tangannya berhenti dan pria itu menoleh pada sosok di belakangnya.

"Nalan You yang mengatakannya?" sosok itu mengangguk. Pria besar itu berdiri, kemudian mengangkat dua bilah pedang kembar yang telah ia asah dan menyarungkan keduanya di sisi tubuhnya. Pria itu memutar tubuhnya dan berkata dengan suara baritone yang sangat rendah dan dingin, "Katakan padanya, jangan membuatku menunggu terlalu lama atau aku akan membunuhnya. Aku tidak selemah itu untuk mengharapkan bantuannya demi merebut kembali apa yang menjadi hakku," sosok itu menundukkan kepalanya dan menghilang dengan cepat dalam sunyinya malam.

Berjalan keluar dari gubuk, pria itu memandang pemukiman bertenda yang menyala dalam cahaya lilin dengan meriah sebelum akhirnya ia memandang bulan purnama yang bersinar dengan cahaya perak di langit. Seseorang melangkah dengan langkah yang cepat dan ringan. Bel kecil yang tergantung di sabuknya dengan ramai bergemerincing ketika sosok itu berlari. Itu adalah seorang gadis kecil dengan dua kepangan rambut di belakang kepala, berlari dengan senyuman di wajahnya dan keranjang roti di tangan, "Yang Mulia!! Lihat apa yang baru saya panggang untuk anda!"

Feng Yongshen mengalihkan pandangannya dari langit kearah gadis kecil yang dengan riangnya menyerahkan roti penuh kepulan uap di tangannya. Pria itu tersenyum simpul dan mengambil roti di tangan gadis itu kemudian menepuk puncak kepalanya ringan, "Terima kasih," mendengar ucapan terima kasih dari orang di hadapannya, gadis kecil itu tersenyum lembar menampakkan gigi depannya yang ompong.

***

Di tengah malam di dalam ruangan istana, kaisar terduduk menghadap seseorang yang tengah bersimpuh di hadapannya. Jubah naga merahnya disampirkan dengan sembrono begitu saja di pundaknya, menutupi jubah dalamnya yang hanya diikat longgar.

"Jadi...bukannya berhasil memeriksa apakah Báihe-jun memiliki informasi militer yang ia sembunyikan, kalian justru berakhir dibantai?" sosok yang bersimpuh itu bergetar sesaat dan segera bersujud, "Yang Mulia! Budak ini tidak kompeten dan pantas dihukum, tapi tolong berikan hamba kesempatan untuk mengabdi lebih lama lagi!" mata kaisar memicing menatap sosok menyedihkan yang gemetar dengan tubuh yang menderita luka bakar yang cukup fatal. Dapat dilihat orang itu berjuang setengah mati untuk dapat sampai kesini dengan menanggung luka semacam itu.

Kaisar memutar bola matanya dengan malas dan berkata, "Terserah, pergilah dari sini," sosok hitam itu bangkit dari lantai dengan tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih untuk kemudian ketika ia melangkahkan kaki pertamanya setelah berbalik, ia menemukan bilah tajam yang dengan dingin menusuk abdomennya. Dengan suara berdebam, jasadnya jatuh dan tenggelam dalam kolam berwarna merah yang kental.

Kaisar mengibaskan bilah pedangnya ke samping untuk membersihkan darah yang mengotorinya. Ia mendecih untuk kemudian seseorang berjalan keluar dari balik tirai lukisan di belakang kursi, "Yang Mulia..."

THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang