Pemeriksaan dilakukan dengan cepat oleh tabib yang datang tergesa-gesa setelah dipanggil oleh Lan Jiao. Dan tabib mengenaskan itu melakukan pemeriksaannya dengan gemetar karena tatapan mengintimidasi Tang Weiheng yang mengawasi di sudut ruangan tidak jauh dari tempat tidur. Ketika ia meletakkan tangan Liu Wenhua kembali ke atas tempat tidur dan hendak mengucapkan hasil diagnosanya, peringatan yang Lan Jiao berikan terngiang dalam kepalanya.
"Apapun yang kau temui nanti di luar pemeriksaan terkait dengan demam Fūrén, sebaiknya kau tetap diam. Ingat, kau dipanggil hanya untuk mengobati demam Fūrén, berbicara omong kosong di luar itu jangan salahkan aku jika kepalamu terbang."
Tabib tua yang tak mengerti mengapa gadis pelayan Liu Wenhua yang biasanya rajin dan baik hati bisa mengatakan hal seperti itu dengan suara dingin, ia hanya bisa mengiyakan keinginan Lan Jiao ketika mereka berjalan beriringan di sepanjang lorong mansion.
'Fūrén, memiliki denyut jantung kedua dalam nadinya...apakah aku harus tetap diam tentang kehamilan ini di hadapan Jenderal?'
Tabib itu menoleh kebelakang dan melihat Lan Jiao yang menatapnya dengan tajam. Wajah gadis itu benar-benar terlihat siap akan melemparkan belati ke arahnya jika ia berani mengatakan hal yang tak diinginkan.
"Katakan ada apa dengannya," kali ini suara Tang Weiheng jatuh dengan berat. Tabib itu memutar kepalanya, "Yah, Fūrén Anda memiliki demam tinggi. Sepertinya Fūrén kelelahan dan cuaca yang menjadi semakin dingin akhir-akhir ini juga bisa menjadi penyebabnya. Apakah Anda sudah meminum obat pereda demam?"
Liu Wenhua hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
'Akan berbahaya bagi janinku jika aku meminum obat lain di luar suplemen kehamilan...'
"Ini aneh, jika demam Anda belum mereda selama 2 hari lebih maka obat yang Anda minum tidak cocok. Saya akan memberikan obat dengan dosis yang lebih kuat," Tabib itu merogoh tas yang ia bawa dan mengeluarkan beberapa botol obat. Ia mengambil beberapa butir terpisah dari tiap-tiap botol dan memasukkannya ke dalam kantong kain yang berbeda. Lan Jiao maju dan menerima kantong-kantong obat tersebut.
"Fūrén, silahkan Anda minum obatnya setiap Anda selesai makan. Jika demam Anda masih belum turun silahkan panggil saya kembali," tabib itu akhirnya mundur ketika ia melihat Tang Weiheng yang berjalan mendekat ke arahnya, "Kau, setelah ini temui aku di ruang kerja mansion dan kumpulkan semua perwira dengan pangkat dibawahku tetapi berada di atas Letnan."
'....secara praktis itu nyaris semua pemimpin pasukan!'
Tabib itu menelan ludahnya dan meredam rasa bergidik yang merambat di sepanjang tengkuknya, "Dimengerti, Jenderal."
"Sekarang menyingkirlah dari hadapanku," dengan gesit tabib itu pergi dan menutup pintu. Kini pandangan Tang Weiheng kembali terfokus pada Liu Wenhua.
"Tidurlah."
"Aku tidak apa-apa. Rasanya aku sudah terlalu lama tidur," Tang Weiheng membuka mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu ketika akhirnya ia mengurungkan niatnya, "Aku akan datang lagi nanti ketika sudah saatnya makan malam. Jangan lupa minum obatmu."
Liu Wenhua mengerjapkan matanya bingung dan akhirnya memilih untuk mengangguk, "Kau, pastikan nyonya-mu meminum obatnya," Lan Jiao dengan rendah hati membungkukkan tubuhnya sebagai jawaban atas perintah Tang Weiheng. Ketika Liu Wenhua berpikir bahwa pria itu akan langsung berlalu seperti yang biasanya ia lakukan, ia terpaku di tempat saat Tang Weiheng dengan lembut merapikan selimutnya dan berkata, "Beristirahatlah lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFE
Fantasy⚠️⚠️WARNING BL STORY, BAGI YANG TIDAK SEFREKUENSI DIHARAP MENJAUH! BIJAKLAH DALAM MEMBACA!!(WARNING 18+21+!!)⚠️⚠️ Liu Wenhua menjalani kehidupan pernikahan yang berbeda dengan apa yang ia idamkan. Menikahi seorang Alpha terkuat di kekaisaran tak mem...