THE GENERAL'S HATED OMEGA WIFE

Chapter 26 🌺

Tang Weiheng berjalan cepat dengan bimbingan pelayan kerajaan. Memasuki ruangan kamar pangeran, ia melangkah menuju kasur dan menurunkan Feng Jingmi disana. Pelayan pribadi Feng Jingmi masuk dan mengucapkan terima kasih pada Tang Weiheng. Tang Weiheng melihat pelayan itu dan berkata, "Panggilkan tabib istana untuk Yang Mulia," pelayan itu membungkuk dengan cepat dan segera pergi melaksanakan perintah Tang Weiheng.

Setelah pelayan itu pergi, Tang Weiheng berlutut di depan Feng Jingmi, "Yang Mulia, jangan menangis. Tabib akan segera datang. Saya minta maaf atas perbuatan Liu Wenhua yang menyakiti anda. Kalau begitu, izinkan saya undur diri terlebih dahulu," ketika Tang Weiheng bangkit dari posisinya berlutut, Feng Jingmi mengangkat wajahnya yang menangis dan merengek, "Tidak! Tunggulah dulu disini denganku. Jangan pergi!" Tang Weiheng menghela napas dan menjawab dengan tak berdaya, "Baiklah, hanya sampai tabib dan pelayan datang," Feng Jingmi mengangguk dan mengerucutkan bibirnya. Memberikan tampilan yang merayu orang untuk membujuknya.

Tang Weiheng melihat Feng Jingmi dan pikirannya tenggelam dalam lamunan.

Waktu itu adalah musim gugur. Tang Weiheng muda berjalan keluar dari halaman penghukuman ketika ia menyeret tubuh kurusnya yang penuh dengan lebam karena kayu disiplin. Ia berjalan menyusuri tembok dan berhenti di bawah pohon. Mengerang, memegangi lukanya, Tang Weiheng muda duduk dan bersandar pada batang pohon.

Hari ini di akademi kultivasi, ada seorang bangsawan muda yang mengganggunya. Membuatnya bertengkar dan menghancurkan beberapa sarana akademi. Mereka berdua kemudian diseret untuk diadili. Bangsawan muda itu terbukti bersalah, tapi karena dirinya memiliki status bangsawan, ia menerima hukuman yang lebih ringan yaitu merefleksikan diri di aula disiplin. Sedangkan Tang Weiheng yang hanyalah seorang rakyat jelata yatim piatu harus menerima 30 pukulan kayu disiplin.

Mendesis menahan rasa sakit, Tang Weiheng menutup matanya dan tertidur. Waktu berlalu dan Ia tidur begitu nyenyak. Ketika di paruh waktu tertentu, ia merasakan aroma segar dan rasa dingin dari sebuah benda bulat yang memasuki mulutnya. Karena spontan ia menelan benda itu. Rasa dingin meleleh di lidahnya dan aliran hangat dari rasa di mulutnya mengalir di sepanjang meridiannya. Menyebar di seluruh tubuh melalui jaringan spiritual dan mencapai inti spiritualnya. Sedikit demi sedikit luka dan memar di tubuhnya sembuh dan ketika ia pulih, Tang Weiheng membuka matanya. Di hadapannya, berdiri seorang anak laki-laki dengan pakaian mewah. Ia tersenyum menatap Tang Weiheng.

"Apa kau baik-baik saja? Siapa namamu? Aku Feng Jingmi," Tang Weiheng menatap pangeran kecil di hadapannya dan membalas dengan suara lemah yang serak, "Tang Weiheng..." sebuah kantung kecil berwarna biru laut dengan bordiran bunga apricot bermutiara tergeletak dengan aroma samar omega yang manis di sisi Tang Weiheng.

Tang Weiheng kembali ke kenyataan dan menatap pangeran yang menyeka air mata di hadapannya. Sudah bertahun-tahun berlalu dan ia selalu mencoba untuk menggapai orang di hadapannya ini. Menjadikannya sebagai cahaya putih bulan di hatinya, Tang Weiheng akan selalu tanpa syarat memenuhi keinginannya jika ia mampu.

Tapi entah mengapa, memikirkan kantung kecil disampingnya yang memiliki aroma manis membuat Tang Weiheng perlahan-lahan melepas Feng Jingmi. Di dalam hatinya, ia sudah lama berdamai dengan tujuannya yang tak tercapai untuk mendapatkan Feng Jingmi. Tapi entah mengapa dia tetap merasa ada hal yang aneh. Suara di pintu kamar terdengar dan pelayan pribadi Feng Jingmi beserta tabib istana masuk.

Tabib itu segera memeriksa kondisi Feng Jingmi dan memastikan bahwa ia baik-baik saja. Mendengar hasil pemeriksaan, semua orang yang berada di sana menghela napas lega. Pelayan itu mengucapkan rasa terima kasihnya sekali lagi pada Tang Weiheng dan Tang Weiheng segera meminta izin untuk pergi. Melihat Tang Weiheng yang keras kepala ingin pergi, Feng Jingmi menatapnya dan bertanya, "Untuk apa terburu-buru? Mari menikmati teh bersamaku?"