chapter 06

678 66 64
                                    

Hyy aku kembali lagii

Ad yang kangen ga?

Oke gais sebelum Baca jangan lupa vomen yaa hhiii

♡⁠(⁠Ӧ⁠v⁠Ӧ⁠。⁠)

Saat ini keluarga Nadin sedang berada di bandara internasional Soekarno-Hatta. Mereka mengantar Yuda dan Elvina hanya sampai bendara.

Yuda dan sang istri akan segera pindah ke Palembang dimana tempat tinggal sang istri, jangan tanya mengapa, Yuda lah yang ingin ikut istrinya. Karena Yuda juga suka dengan provinsi tersebut jadilah ia memutuskan untuk menetap di Sumatra Selatan.

"Ya udah ma,paa, aku sama Elvi pamit ya, nanti kalo udah sampe kita kabarin." ujar Yuda seraya menyalimi kedua orang tua nya dan disusul oleh Elvi.

"Ekhm" dehem Yuda

"Ini gak ada yang mau peluk apa gimana?" ujarnya seraya melihat Nadin yang memalingkan wajahnya.

"Sayang, gak mau pamitan sama Abang?" tanya Alfahri, dan Nadin pun hanya menggeleng.

"Hey bocil nya abang kenapa, hm? ngambek ya sama abng?" tanya Yuda seraya berjongkok didepan sang adik

"Engga, ngapain juga ngambek." jawab Nadin seadanya

"Bohong banget, keliatan tuh dari mukanya walaupun kamu pake cadar, Abang masih bisa tau kalo kamu lagi ngambek, seneng, ataupun yang lainya."

Nadin pun langsung berhambur kepelukan sang kakak, bagi Nadin Yuda itu adalah malaikat pelindung setelah papanya. Seorang adik mana yang rela di tinggalkan oleh kakak nya yang selalu ada buat adik nya selama ini.

"Abang jahat! hiks, hiks.." ujarnya yang terisak di dalam pelukan Yuda.

Yuda pun sengaja tidak membalas perkataan Nadin, setelah Nadin merasa cukup tenang barulah ia angkat bicara.

"Hey, coba lihat, bocil TK yang selalu Abang jagain kemana-mana, sekarang sudah besar. Jadi kalo sudah besar ga boleh nangis lagi." ujarnya Yuda seraya memegang kedua pundak sang adik dengan penuh kasih sayang

Elvina yang melihat itu terharu. Dia baru saja menyaksikan dua saudara kandung yang harus berpisah pulau karena Yuda memilih menetap di Sumatra Selatan.

"Ya sudah, Abang pamit yah cantik. Abang janji, kalau kamu nikah Abang sama istri Abang bakalan datang kesini kok." ujar Yuda seraya mengusap lembut kepala sang adik

"Janji," tanya Nadin seraya mengangkat jari kelingking nya. Sama hal nya dengan Nadin, Yuda pun juga ikut mengangkat jari kelingking nya, dan menautkan nya di jari kelingking adik nya

"Pesawat Garuda Indonesia dengan nomer penerbangan 108 akan segera melakukan penerbangan."

Yuda yang mendengar itu pun langsung berpamitan kepada kedua orang tua untuk yang kesekian kali nya, terutama untuk Nadin.

"Ya sudah, Abang sama istri Abang pamit yaa, Assalamu'alaikum."

"Kakak pamit yaa Din, Jaga kesehatan." ujar Elvina seraya memeluk nadin sekilas.

Beberapa menit kemudian pesawat yang di tumpangi oleh Yuda mulai terbang ke udara, Nadin yang melihat itu langsung meneteskan air mata nya.

Alfahri dan Diana yang melihat itu, langsung memeluk putri kesayangan mereka..

♡⁠(⁠Ӧ⁠v⁠Ӧ⁠。⁠)

"Sadaqallahulazim.." ucap seorang yang menutup Al-Qur'an tersebut.

Ia pun beranjak dari tempat duduk nya dan segera turun ke ruang tamu, dan ia melihat ada kedua orang tua nya yang sedang asik mengobrol empat mata alias berdua.

Couple To Jannah  {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang