Chapter 30

392 24 3
                                    

Assalamualaikum Semua

Alow aku kembali

Ada yang kangen ga?

Jangan lupa vomen cinta cinta ku

Tandain typo Guys.

Heppy reading 💐

.
.
.
.
.

Satu bulan kemudian.....

"

Kak.....," Panggil Nadin lalu berjalan menghampiri Ubai yang tengah duduk di belkon sambil berkutik dengan leptop nya tersebut, Ubai pun hanya menoleh sekilas lalu kembali menatap leptop nya itu.

"Besok kita jadi kan balik ke Indonesia?" Tanya Nadin, Ubai pun meletakkan leptop yang sedari tadi di pangkuan nya ke atas meja bundar di samping tempat duduk nya, lalu Ubai mengisyaratkan agar Nadin duduk di pangkuan nya seraya menepuk-nepuk pelan paha nya itu, karna Nadin anaknya tidak peka Ubai langsung menarik pelan pinggang Nadin dan mendudukkannya di pangkuan nya.

"Iya sayang, besok kita balik, kakak udah urus semuanya" balas Ubai Seraya tersenyum lalu mencium pipi tembem Nadin.

"Sayang, kok kamu mangkin tembem ya sekarang? Kakak jadi pengen gigit terus kan jadinya" ujar Ubai yang langsung mempraktekkan omongannya tadi.

"Ih kak, jangan digigit sakit tau," kata Nadin seraya menggosok gosok pipinya mengunakan telapak tangan nya itu.

"Hehe iya-iya gak lagi buat hari ini, tapi gak tau kalo besok" balas nya yang di akhiri kekehan kecil.

"Makasih ya sayang," ucap Ubai lalu mencium punggung tangan Nadin dengan sangat lembut.

"Buat apa kak?" Tanya Nadin lalu mengerutkan dahinya.

"Makasih karna kamu udah mau sembuh," sambung Ubai lagi, Nadin emang sudah di nyatakan sembuh total oleh dokter, semua orang yang mendengar kabar Nadin sembuh tersebut langsung bersorak gembira dan bernafas lega karna Allah mengabulkan doa yang mereka penjatkan selama ini.

"Maksi juga ya kak, karna kakak selalu ngeyakinin Nadin kalo Nadin bisa sembuh"  balas nya lagi lalu mendapati angukan dan senyum manis dari Ubai.

♡⁠(⁠Ӧ⁠v⁠Ӧ⁠。⁠)

"Ma, besok Lia boleh ya ikut jemput Nadin," ujarnya seraya memohon.

"Gak boleh sayang, kan kamu masih masa di pingit," balas Gita Seraya duduk di samping Nathalia.

"Tapi ma, Lia mau jemput Nadin di bandara boleh yaa" mohon nya lagi.

"Gak boleh nak, kamu masi masa di pingit sayang," balas Gita lagi.

Nathalia pun menghembuskan nafasnya secara perlahan " ya udah deh ma," balas nya lesu.

"Jangan cemberut dong dek," ujar Rivano yang baru saja datang bersama si bumil pastinya.

Nathalia pun refleks senyum walaupun sedikit terpaksa "Nih udah senyum," kata Nathalia.

"Kurang cantik ah, soalnya senyum nya terpaksa," kata  Rivano lagi dan kali ini Nathalia senyum Pepsodent.

"Nah gitu kn cantik adek Abang," kata Rivano namun tak di pedulikan Nathalia.

"Aaaa, calon ponakan umma" kata Nathalia lalu mengelus pelan perut Elviana.

"Hallo umma, tungguin aku lahir ya," balas Elviana menirukan suara anak kecil lalu semuanya di buat terkekeh.

"Oh ya Van, tadi USG kan? Trus jenis kelamin nya apa?" Tanya Gita penasaran.

Couple To Jannah  {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang