Chapter 07

687 68 50
                                    

Hy kembali lagi dengan kita Naninad

Jangan lupa vomen yaa

Ingat satu vote dari kalian bisa nyemangatin seorang penulis

Penasaran?
Kuy langsung baca mwheee...

♡⁠(⁠Ӧ⁠v⁠Ӧ⁠。)


Suasana pagi ini sangat lah cerah, tapi tidak bagi keluarga dan sahabat, dan juga dengan dua sejoli yang biasanya dipenuhi canda dan tawa itu seketika lenyap saat melihat berita yang beredar di televisi atau sosmed.

"Ndra, lo inget gak dulu kita bertiga kalo ada hujan langsung keluar rumah?" ucap Rivano dengan tatapan sendu menatap meja yang ada didepannya.

"Iya Van, kalo di inget-inget gue mau balik lagi ke masa itu." balas Rendra dengan tatapan sendu nya

"Gw jadi inget waktu Yuda nitipin Nadin sama kita waktu itu," ucap Rendra lagi

"Kalo suatu saat gue pergi, gue titip adek gue ya." lirih Rivano dan Rendra bersamaan saat mengingat itu semua

"Daa, lo tenang ya disana, adek lo bakal kita berdua jagain kok," ucap Rendra sambil menatap langit.

Kebetulan mereka berdua memang sedang duduk di balkon rumah nya Nadin. Semua orang sedang berkumpul dirumah Nadin termasuk dengan Nadira dan Nathalia.

"Iya da, lo tenang aja. Setelah kepergian lo gue yang bakalan jadi abang buat dia, ya walaupun gue gak bisa meluk dia saat lagi terpuruk." ucap Rivano sambil melihat kearah langit juga

"Andai aja Nadin mahram kita da, pasti saat ini kita udah kasih pelukan hangat sebagaimana lo ngasih pelukan itu ke dia," ucap Rendra

Mereka berdua terus saja berbicara dengan menghadap ke arah langit sampai satu jeritan mengejutkan mereka berdua.

Mereka pun langsung berlari menuju sumber suara yang terdengar, ternyata suaranya berasal dari kamar Nadin. Dan mereka berdua pun langsung masuk dan mendapati Nathalia juga Nadira yang terus menahan Nadin yang ingin pergi ke tempat kejadian pesawat terjatuh.

"Dira, Lia lepasin Adin. Adin mau mastiin itu bukan Abang!"

"Istighfar, Din, istighfar, jangan biarin setan menguasai kamu. Astaghfirullah," ucap Nathalia menengkan Nadin

"Astaghfirullah,"

"Astaghfirullah,"

"Astaghfirullah," ucap Nadin yang ngos-ngosan. Nadira mengambilkan segelas air putih untuk Nadin minum.

"Minum dulu ya Din," ucap Nadira dan langsung diminum oleh Nadin. Setelah minum bukan nya bertambah tenang Nadin malah kembali menangis.

"Hiks.. hiks.. hiks..."

"Ini gak mungkin, Abang pasti masih ada. Abang gak mungkin pergi ninggalin Adin," lirih gadis itu lagi.

"Din, ikhlasin bang Yuda ya." ucap Nadira lembut

"Ikhlasin apa Ra? Abang masih hidup! Hiks.."

Couple To Jannah  {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang