End

800 27 8
                                    

Assalamualaikum Semua

Alow aku kembali

Ada yang kangen ga?

Jangan lupa vomen cinta cinta ku

Tandain typo Guys.

Heppy reading 💐
.
.
.
.
.

Semua orang saat ini Sedang mengelilingi satu makam yang sudah tertimbun tanah serta taburan bunga yang harumnya semerbak itu dengan tatapan kosong, semua orang yang berada di sana mengenakan baju hitam semua.

"Din, kamu beneran pergi ninggalin kakak ya?" Lirih Ubai pilu seraya mengelus batu nisan yang bertuliskan nama Nadin Devina Gavesha itu.

"Tungguin Abang ya dek, insyaallah nanti kita kumpul lagi di kehidupan selanjutnya," ujar yuda dengan menatap gundukan tanah yang penuh bunga itu.

"Kamu menepati janji kamu Din, kamu ga ninggalin kita berdua dalam keadaan apapun," lirih Nadira yang mengingat ucapan Nadin belasan tahun yang lalu.

"Yang tenang ya Din, Lia sama Nadira bakalan jadi ibu pengganti buat anak kamu," ucap Nathalia yang berjanji akan menjaga anak Nadin seperti anaknya sendiri sampe masa baligh tiba.

"Selamat jalan kesayangan papa, tungguin papa ya nak," ucap Alfahri dengan tangan kanannya memeluk istrinya dari samping.

"Ayo semua kita pulang, hari udah mulai gelap," ucap mamanya Ubai dengan pelan namun mampu di dengar semuanya, semua orang tidak menjawab tapi mereka mendengarkan mereka mulai berbalik arah menuju ke arah mobil terparkir tapi tidak dengan Ubai dan Yuda mereka enggan pergi dari sana, dengan posisi Yuda duduk di sisi makam arah kiri sedangkan Ubai di sisi makam arah kanan, Diana yang melihat anak dan mantunya yang tak kunjung berdiri pun langsung berbalik arah menghampiri mereka berdua, orang-orang yang melihat itu langsung berhenti sejenak dan melihat ke arah Yuda dan Ubai yang sedang menatap kosong gundukan tanah itu.

"Yud,Bai, ayo nak kita pulang, besok kita Dateng lagi ke sini, kita doain Nadin dari rumah ya," ujar Diana yang berdiri tak jauh dari makam nya Nadin.

"Bunda duluan aja ya, Yuda masih mau di sini dulu," balas nya dengan suara parau karna sedari tadi menangis.

"Iya bund, bunda sama yang lain duluan aja nanti Ubai sama bang Yuda kita pulang nya bareng," timpal Ubai yang berusaha tegar menghadapi kenyataan yang pahit ini, samua yang mendengar itu mereka memaklumi dan pergi meninggalkan Ubai dan Yuda dengan keheningan dan pikiran masing-masing.

"Bang, maafin gw, gw gagal jaga peri kecil Lo, gw gagal jagain dia maafin gw, sekarang kalo Lo mau hukum gw, hukum aja bang gw ikhlas dan gw juga layak dapetin itu," ucap Ubai yang menyesal karna tidak bisa menjaga istri nya sendiri.

"Gw sebenernya mau ngabisin Lo Bai, tapi gw juga mikir ini gak sepenuhnya salah Lo ini takdir, dan kalo gw ngabisin Lo nanti keponakan gw gak punya siapa-siapa lagi gw gak mau Bai," balas Yuda, Ubai yang mendengar itu refleks mendekat ke arah Yuda lalu merangkul Yuda seperti kakaknya sendiri.

"Kakak, Abang, nitip anak aku ya" bisik seseorang lembut tepat di dekat telinga Yuda dan Ubai, namun saat mereka menoleh ke belakang mereka tak melihat siapa-siapa, bukannya takut setelah mendengar bisikan itu mereka berdua malah tersenyum dan saling pandang satu sama lain.

Couple To Jannah  {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang