Chapter 39

435 16 0
                                    

Assalamualaikum Semua

Alow aku kembali

Ada yang kangen ga?

Jangan lupa vomen cinta cinta ku

Tandain typo Guys.

Heppy reading 💐
.
.
.
.
.


Ubai setalah mendapatkan telpon dari istirnya tadi langsung keluar ruangan tanpa berpamitan terlebih dahulu, Viky yang melihat Ubai seperti itu langsung berlari mengikuti Ubai, sesampainya di parkiran ia langsung ikut Ubai memasuki mobilnya.

"Kenapa Bai?" Tanya Viky.

"Istri gw, dalam bahaya," balas Ubai lalu mencap gas kan mobil itu dengan kencang bahkan ia menerobos lampu merah begitu saja.

Sesampainya di rumah Ubai langsung masuk dan disusul Viky, Ubai berteriak memanggil nama Nadin namun nihil tak ada sahutan dari sang empuh, kemudian Ubai berlari ke arah kamar dan ia memanggil Nadin untuk kesekian kalinya lagi.

"Sayang kamu dimana?" Panggil Ubai dengan kencang.

"Ka-kak," balas Nadin terbata-bata, Ubai dan Viky yang mendengar itu langsung berlari ke arah sumber suara, saat Ubai membuka pintu yang kebutuhan tidak terkunci itu ia terkejut dan shok melihat apa yang di depan nya sekarang begitu juga dengan Viky beruntung nya Nadin mengenakan jilbab walopun tidak mengenakan cadar.

Ubai pun langsung menghampiri Nadin, tanpa pikir panjang ia langsung mengendong istri nya itu ala bridal style lalu membawanya keluar, tujuan nya saat ini adalah rumah sakit pastinya.

"Vik, Lo bawa mobil gw, gw dibelakang sama Nadin," kata Ubai dan di angguki Viky kemudian mereka bertiga berjalan ke arah rumah sakit.

Tak membutuhkan waktu lama mereka sampai di rumah sakit, dan Nadin pun langsung di larikan ke ruangan UGD.

Ubai dan Viky pun menunggu di luar, dan tak lupa juga Ubai mengabari soal ini kepada keluarganya.

Ubai pun berjalan mondar mandir di depan pintu UGD tersebut ia berharap kejadian ini adalah mimpi namun sialnya ini bukan mimpi.

"Bai tenang oke, berdoa semoga Nadin dan calon anak Lo gapapa," kata Viky menengkan.

"Bai gimana keadaan Nadin?" Tanya Diana khawatir dan panik.

"Iya Bai gimana? Dan kenapa ini semua bisa terjadi?" Tanya Alfahri yang tak kalah paniknya.

"Jawab Bai! Bilang kalo Nadin baik-baik aja!" Sahut Yuda terlampaui emosi.

"Yud, tenang nak," kata Diana memeluk Yuda agar tenang.

Tak lama kemudian seorang dokter perempuan pun keluar, smua orang langsung menghampiri nya.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Ubai tak sabaran.

"Istri anda mengalami pendarahan yang cukup serius, beserta benturan yang keras dari kepala nya itu membuat kerangka nya retak, dan ya dengan berat hati pasien harus di beda agar bayinya selamat," jelas dokter itu panjang lebar.

"Dok, saya mohon selamat kan dua-duanya," kata Ubai terduduk bak orang tak berdaya dihadapan dokter tersebut.

"Saya akan berusaha keras untuk menyelamatkan keduanya, tugas kalian cuman berdoa saja, "kata dokter tersebut dan masuk kembali dalam ruangan UGD tersebut.

"Mas, gimana keadaan Nadin?" Tanya Nathalia yang beru saja sampai itu menghampiri Suaminya.

"Berdoa ya sayang," kata Viky dan berhasil membuat Nathalia bingung.

Couple To Jannah  {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang