10

2.2K 196 4
                                    

Byur!

Nafas para murid disana tercekat melihat kelakuan perempuan ular yang benar-benar membuat kantin menjadi hening, bahkan jika ada kata yang melebihi kata hening mungkin itulah yang cocok disematkan pada keadaan sekarang.

"Itu balasan atas apa yang udah lo lakuin" Koeun berucap dengan santai, tak menyadari perbuatan yang sudah ia lakukan.

Haruto meringis melihat tangan Jihoon yang terkepal erat sampai kuku jarinya memutih. Matanya terpejam menahan amarah yang mungkin sebentar lagi akan meledak.

"Gue mungkin masih biarin lo buat deket-deket sama Hyunsuk, tapi kalo udah keterlaluan gini, gue gak akan bisa biarin lagi" Ujar Koeun penuh penekanan.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" Tanya Jihoon datar, Hyunsuk bahkan satu kantin terkejut mendengar nada bicara Jihoon yang sangat-sangat datar, melebihi nada datar Hyunsuk biasanya.

Mungkin karena kemarahannya Jihoon berubah begini. Memang siapa yang tidak marah atau kesal saat sedang makan tenang-tenang, tiba-tiba disiram air minum dengan alasan yang tak jelas.

"Lo masih nanya maksud gue apa?! Udah jelas-jelas Lo salah karna deketin Hyunsuk! Pake nanya lagi Lo!!"

"Emang situ siapa nya Hyunsuk?! Berani ngatur-ngatur hak orang!" Koeun mendecih sinis mendengar pertanyaan Jihoon yang menurutnya sudah sangat jelas jawabannya.

"Gue pacar Hyunsuk, jadi suka hati gue lah mau ngatur-ngatur hak orang!"

"HAHAHAHA!"

Tawa dari dua belas pria disana menghadirkan tatapan bingung orang-orang. Memang apa yang lucu? Batin mereka bertanya!

"SADAR WOII UDAH PAGI NIH!! JANGAN NGIMPI MULU!"

"HALU NYA KETINGGIAN MBA! AWAS NANTI JATUHNYA SAKIT LOH!!"

"Sejak kapan selera Hyunsuk jadi rendah, gini?! Modelan jalang kurbel aja belagu!"

"HAHAHAHA"

Lagi, kini suara tawa satu kantin mengudara membuat keberanian Koeun yang tadinya sebesar alam semesta menjadi sekecil daun kelor.

"GAK USAH KETAWA KALIAN!" Teriak Koeun langsung membuat semuanya terdiam.

Koeun menatap Hyunsuk melas dan dibalas tatapan dingin.

"Hyunsuk ayolah masa kamu gak mau ngakuin pacar sendiri?" Tanya Koeun memelas.

"Sejak kapan gue jadi pacar Lo? Sorry sorry aja nih ya, gue belok jadi gak tertarik sama cewek. Apalagi yang modelan nya kayak Lo, iyuh masih mending juga bencong perempatan" Kata-kata pedas yang keluar dari mulut Hyunsuk semakin membuat Koeun malu.

"Lagian emang ada yang mau sama, Lo?Pakaian diketat ketatin, make up setebel dosa diri lo, gak malu?"

Beberapa bisikan-bisikan tak mengenakkan mulai terdengar dipenjuru kantin membuat Koeun malu setengah mati.

"Eits, mau kemana lo?"

Jihoon memegang kerah belakang baju seragam Koeun saat gadis itu hendak pergi.

"Lo salah main-main sama gue, Koo"

BUGH

"Ini buat lo yang udah basahin baju gue"

Plak

"Buat lo karna udah hancurin mood gue. Dan..."

Bugh!
Plak!
Prang!

"Buat lo karena udah bangunin jiwa sikopat gue"

Pekikan tertahan dari penghuni kantin terdengar setelah Jihoon melempar tubuh Koeun sampai mendorong beberapa meja disana. Juga menyebabkan gelas-gelas berjatuhan mengenai tubuhnya.

My Rival is My Fiance || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang