⚠️ Penuh kekerasan di chapter ini, bagi yang gak suka bisa skipCTAR!
"AKH!!"
CTAR!
CTAR!
CTAR!Suara cambuk dan teriakan beriringan di dalam sebuah ruangan gelap kedap suara.
Terlihat disana tiga pria tampan dengan wajah datar dan dinginnya tengah menatap seorang perempuan tanpa busana yang sedang dicambuk oleh seorang pria berbadan besar.
Tak ada sekalipun niat mereka untuk menghentikan kegiatan yang pria tersebut lakukan, malah ketiganya terlihat sangat menikmatinya.
"Panggil Ryujin kesini" ujar salah satu dari mereka, dan langsung dikerjakan oleh pengawal yang berjaga disana.
Beberapa menit kemudian, pengawal tadi datang dengan membawa pimpinan bodyguard mansion Choi, Shin Ryujin.
"Kenapa kak bos?" Tanya Ryujin pada Hyunsuk disampingnya, tatapannya pun ikut melihat kearah pria berbadan besar yang masih sibuk mencambuki jalang ini.
"Suruh itu jalang pake baju, gue gak mau waktu gue nyiksa dia, malah ngeliat tubuh kotor menjijikkan nya" Ryujin mengangguk paham.
"Siap kak bos" kemudian Ryujin keluar dari sana untuk mengambilkan pakaian untuk perempuan itu.
Ryujin memang tak diizinkan oleh Hyunsuk untuk memanggilnya dengan sebutan Tuan muda seperti yang lain. Karena bagaimanapun juga Ryujin ini adalah sahabat nya juga Jihoon dari kecil. Jadi agar tetap menghormati Hyunsuk sebagai sang atasan, Ryujin memanggilnya dengan sebutan 'kak bos'.
Ryujin datang kembali dengan membawa pakaian untuk perempuan tersebut, menyuruh pada pria tadi untuk berhenti. Lalu ia melemparkan pakaian kepada Koeun yang sudah terkapar lemas ditanah.
"Pake, gue gak suka nunggu"
Koeun lantas bergegas memakai pakaiannya lalu mencoba berdiri namun ditahan oleh Ryujin.
"Lepasin gue" ujar Koeun marah.
"Enak aja, gak bisa! Lo harus habis dulu ditangan Hyunsuk"
BRAK
Ryujin mendorong Koeun sampai empunya mengenai ranjang lusuh dan menimbulkan pekikan dari Koeun.
"Akh!"
"Kak bos, silahkan. Gue bagian nonton aja sama Junghwan Doyoung, jijik kalo harus main sama darah jalang"
Hyunsuk mendecak, mengenakan sarung tangan kulitnya, berjalan menghampiri Koeun yang kesakitan sembari mengeluarkan pisau kecil yang di asah nya tadi.
"Malam yang panjang untuk jalang murahan kayak lo" gumam Hyunsuk.
"Nyawa dibayar dengan nyawa. Jadi lo harus mati ditangan gue, pembunuh"
Hyunsuk berjongkok dihadapan Koeun, menelisik tubuh perempuan dihadapannya ini yang penuh dengan bercak kemerahan juga bau sperma yang menyengat.
Koeun menatap was-was Hyunsuk yang mengarahkan pisau kecil tadi ke wajahnya. Hendak menyingkir namun Hyunsuk mencengkeram erat rambutnya, membuatnya tak bisa menghindar saat pisau tersebut menembus kulitnya.
"Yunseo masuk rumah sakit gara-gara lo, nyokap bokap lo ngeracunin makanan dia"
Hyunsuk menggoreskan pisaunya membuat luka di sepanjang tulang pipi sampai telinga Koeun.
"Yunseo koma gara-gara kalian yang ngelepas alat bantu jantungnya"
Pisau kecil tersebut berpindah ke nadi leher Koeun, menguliti sepanjang leher atas sampai bagian bahu. Membuat sang empu berteriak kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is My Fiance || SUKHOON
RandomHyunsuk dan Jihoon bermusuhan disekolah maupun diluar sekolah, tak ada yang bisa menghentikan mereka jika mereka sudah beradu mulut maupun otot. Namun siapa sangka kalau ternyata mereka berdua adalah pasangan yang sudah bertunangan dan termasuk pasa...