34. Camp day two

1.5K 149 13
                                    

Kemah hari kedua...

Di hari kedua ini, anak-anak SMA YG cuman disuruh cari kayu bakar untuk api unggun mereka nanti malam.

Cari kayu bakarnya dimulai dari mereka selesai sarapan sampai makan siang. Selesai makan siang nanti, anak dari ekskul musik akan kasih pertunjukan biar nunggu malemnya gak bosen.

Termasuk Yedam. Dia sama anak musik lain lagi gladi bersih buat perform mereka siang nanti, jadi gak ikut cari kayu bakar.

Sebenarnya Yedam ini anak ekskul nyanyi, cuman anak ekskul musik nyuruh Yedam buat nyanyi di perform mereka. Lagian Yedam juga suaranya bagus jadi penampilan mereka nanti bakal lebih waw nanti.

"Yedam"

Yedam menoleh kebelakang saat namanya dipanggil. Ternyata itu Jihoon yang sedang digendong belakang oleh Hyunsuk.

"Kenapa kak?" Tanya Yedam pada Jihoon.

"Yang lain kemana?" Tanya Jihoon saat tak menemukan murid lain, hanya ada beberapa guru dan anak ekskul musik saja.

"Oh, lagi cari kayu bakar buat nanti malem" Jawab Yedam kembali fokus pada senar gitar.

Jihoon mengangguk, mendudukkan dirinya di samping Yedam dan memperhatikan anak itu yang sedang fokus menyetel senar gitar.

"Malem tadi gimana, kak?"

Pertanyaan dari Yedam yang paling Jihoon hindari. Mengingat kejadian semalam membuat dirinya kembali memerah. Jihoon menundukkan kepalanya menyembunyikan semburat merah di pipi hingga telinganya.

Yedam yang melihat Jihoon sedang salah tingkah, jadi gemas sendiri. Terkekeh pelan, dalam hati ia ingin pindah posisi dengan Hyunsuk agar bisa jadi seme nya Jihoon, kalau saja ia tak ingat kalau sudah punya Doyoung.

"Gak usah malu-malu kak, semua pasutri pasti ngerasain gimana kegiatan yang kayak gitu. Nanti gue sama Dobby juga pasti gitu" ujar Yedam tambah membuat Jihoon malu.

Btw Hyunsuk lagi nyusul yang lain cari kayu bakar jadi gak tau apa yang dua uke cantik ini bicarain.

"Yaaaa gak gimana-gimana sihhh. Cuman yaa gue nya aja yang berubah jadi binal banget" ucapan Jihoon memelan diakhir.

Yedam sampai tertawa kecil mendengar penuturan Jihoon.

"Ya gimana gak binal? Lo nya aja di kasih obat perangsang"

"Iya sih" gumam Jihoon.

"Eh tapikan, gue pengen kita ngelakuin sex waktu gue sadar, gak kayak kemarin. Gue juga pengen ngerasain di BDSM" lanjut Jihoon membuat Yedam tersedak air liurnya sendiri.

"Gila lo kak" sahut Yedam. Jihoon hanya terkekeh kecil.

"Oh! Jadi elo yang minum obatnya!!"

Entah darimana, tiba-tiba Heejin datang menyambung pembicaraan keduanya. Dan langsung menunjuk Jihoon dengan telunjuknya.

"Obat apaan?" Tanya Jihoon tak mengerti.

"Obat yang gue masukin di jus jeruk! Harusnya itu diminum sama Hyunsuk! Kenapa jadi lo yang minum?!" sungut Heejin berapi-api.

"Ya mana gue tau kalo itu harusnya diminum Hyunsuk? Memang kenapa sih kalo itu diminum sama gue? Masalah buat lo?" Cerca Jihoon.

Heejin mengacak rambutnya kasar. Melayangkan satu tamparan pada pipi Jihoon, tapi sebelum itu terjadi tangannya sudah terlebih dahulu ditahan oleh Jennie.

"Jangan beraninya kamu tampar menantu saya dasar wanita murahan" Tekan Jennie sambil menghempaskan dengan kasar tangan Heejin.

Kebetulan tadi Jennie sedang melihat-lihat anak ekskul musik sedang gladi bersih, tapi telinganya menangkap suara yang sangat ia benci. Ketika ia menoleh, matanya melihat Heejin hendak menampar Jihoon.

My Rival is My Fiance || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang