19

2K 165 6
                                    












Masih dimalam yang sama.....











"Udah dong kak jangan nangis lagi"

Sedari tadi, para sahabat Jihoon terus menerus mencoba menenangkan Jihoon yang tak berhenti menangis karena Koeun yang menamparnya.

Mungkin terlihat berlebihan, tapi sedari kecil tak ada yang pernah menampar Jihoon, jangankan menampar untuk memarahinya saja terkadang Chanyeol dan Baekhyun harus berpikir dua kali. Karena saking lembutnya hati Jihoon.

Dan juga karena itulah, Jihoon masih menangis karena dirinya yang masih syok karena mendapatkan tamparan dari Koeun.

"Udah ya kak, Cio pasti yakin bang Hyunsuk bakal bikin cewek anjing itu nyesel udah nampar kak Jihoon" ujar Mashiho menggebu.

"Tapi-aaaa mau Hyunsuk" Rengek Jihoon tanpa sadar membuat Mashiho dan Asahi menatapnya datar. Walau Asahi tak terlihat merubah wajahnya.

Rengekan Jihoon terhenti ketika mendengar suara dari kartun favoritnya. Menoleh kedepan dan matanya langsung berbinar melihat siaran yang ditayangkan di televisi.

Masih dengan posisi tengkurap sambil memeluk boneka dari salah satu karakter dalam kartun tersebut, Jihoon menonton dengan seksama kartun yang sedang ditayangkan. Terkadang ikut tertawa ketika karakter favoritnya melakukan hal lucu.

Yedam, Yoshi, juga Haruto yang melihat dari bawah ranjang bagaimana Jihoon bisa terdiam dari menangisnya hanya karena sebuah kartun langsung menganga dibuatnya.

"Gue gak yakin kak Jihoon udah anak remaja umur tujuh belas tahun" Gumam Haruto melihat wajah Jihoon yang sangat antusias pada tontonan didepannya ini.

"Kayaknya dia baru bayi umur tujuh belas bulan deh, liat aja dia nonton kek anak bayi"

Yoshi menyetujui ucapan Yedam, apalagi Jihoon yang menonton dengan sedikit mendongak dan tengkurap jadi lebih mendefinisikan jika ia seorang bayi besar.

"Pantes aja bang Hyunsuk suka manggil dia 'bayi besarku' jadi karena ini" celetuk Yoshi.

Sekarang mereka tak lagi heran kenapa Hyunsuk suka sekali memanggil Jihoon dengan sebutan bayi besar. Karena memang seperti itu kenyataannya.

Sementara Mashiho dan Asahi yang sedari tadi mencoba menenangkan Jihoon yang menangis lantas menganga layaknya orang bodoh. Karena Jihoon yang langsung terdiam ketika melihat tayangan sebuah kartun anak-anak.

Entahlah rasanya kesal sekali mereka ketika keduanya mencoba berbagai cara untuk menenangkannya, malah tak ada hasil. Sedangkan Jihoon langsung terdiam hanya karena sebuah kartun?! Rasa kesal kepada Jihoon langsung menghilang tergantikan dengan rasa kesal mereka pada kartu tersebut.

"Info jasa santet kartun" ujar Asahi tiba-tiba.

"Hah? Mau ngapain?" Tanya Yoshi tak habis pikir. Memang ada di dunia ini manusia menyantet kartun? Kalaupun ada, tolong beri tau Asahi dia ingin memakai jasa ini karena bisa-bisanya kartun itu bisa menjinakkan Jihoon yang menangis.

"Mau nyantet mereka" Asahi menunjuk tayangan kartun tersebut dengan dagunya.

Yoshi memandang Asahi aneh, kemudian menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Aneh" Gumamnya.

Beberapa menit hening karena keenam nya fokus menonton, sampai merasakan ada yang aneh Haruto dan Yedam menoleh keatas tepatnya kearah Jihoon yang tertidur.

Pantas saja sepi, ketiduran ternyata. Batin keduanya.

"Kak Jihoon tidur" celetuk Yedam membuat Yoshi Mashiho dan Asahi menoleh pada Jihoon, benar saja ia tidur. Namun yang menjadi fokus kelimanya adalh posisi tidur Jihoon yang sangat....... menggemaskan?

My Rival is My Fiance || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang