38

1.9K 154 20
                                    


Satu minggu sudah sejak hari dimana anak-anak SMA YG pulang dari acara perkemahan. Dan sekarang mereka sedang disibukkan dengan persiapan ujian kenaikan kelas setelah kemarin mereka melakukan kesenangan dengan adanya acara music show di SMA ini.

Begitupun dengan para Geng Harta yang tengah belajar bersama di perpustakaan sekolah. Sekarang sedang istirahat, dan mereka memanfaatkannya untuk belajar bersama.

Beruntungnya tak ada yang mengganggu jadi belajar mereka lebih fokus. Ujian tinggal beberapa hari lagi, jadi mereka terlihat sangat fokus.

"Kak Yedam, bisa tolong ajarin cara yang ini?" Tanya Junghwan pada Yedam sembari mendekatkan buku catatannya pada Yedam.

Yedam yang tadinya sedang sibuk mencatat pelajaran biologi lantas menoleh pada Junghwan dan mengangguk. Menjelaskan secara perlahan pada Junghwan pelajaran Matematika kelas sepuluh yang menyulitkan.

"Jadi, ini harus cari nilai x nya dulu baru kamu tambah sama hasil nilai y nya" Jelas Yedam. Junghwan mengangguk paham, ia kembali berkutat pada soalan Matematika didepannya begitu juga Yedam yang kembali fokus pada catatan biologi nya.

Mereka berduabelas terus belajar sampai bel masuk berbunyi. Tapi itu tak membuat mereka beranjak untuk menuju kelas masing-masing, karena jam kelima dan selanjutnya jamkos. Guru-guru sedang rapat membahas ujian.

Menit kesepuluh setelah bel masuk berbunyi, Jihoon menutup bukunya dengan kasar hingga menimbulkan tatapan heran dari yang lainnya.

"Capek" Keluh Jihoon sembari menyenderkan kepalanya pada bahu Hyunsuk dengan mata yang terpejam.

Yang lainnya ikut menyetujui keluhan Jihoon. Mereka juga lelah setelah satu jam berkutat dengan soal-soal yang sulit.

"Laper" Junghwan mengelus perutnya yang kelaparan dengan badan yang menyender pada senderan kursi.

"Ngantin yok. Mumpung disana lagi sepi" Ajak Mashiho dengan tangan yang sibuk merapihkan buku paket miliknya.

"Dari mana lo tau kalo kantin lagi sepi?" Tanya Haruto bingung.

"Kan tadi udah ada bel masuk Hartono, yang pasti kantin sepi!" Mashiho berujar gemas karena temannya ini tiba-tiba menjadi lemot hanya karena kelelahan belajar.

"Oh iya" Ujar Haruto diakhiri cengiran nya.

Mashiho hanya membalas dengan dengusan malas, setelahnya pergi dari sana diikuti yang lainnya kecuali Sukhoon. Buku mereka tetap ditinggal karena setelah mengisi perut akan dilanjutkan lagi belajarnya.

"Kenapa gak mau ikutan yang lainnya?" Tanya Hyunsuk saat istrinya hanya diam sembari menyender padanya.

"Pengen rambutan" celetuk Jihoon tiba-tiba yang membuat Hyunsuk memandangnya bingung dan terkejut sekaligus.

"Tiba-tiba?" Jihoon mengangguk, ia hampir meneteskan air liur membayangkan betapa enaknya rambutan yang segar jika dimakan panas-panas begini.

"Tapi pengen yang masih ijo-ijo terus dicocol sama sambel bawang" Tambah Jihoon semakin membuat Hyunsuk terdiam.

'Fiks ini udah tekdung sih' batin Hyunsuk yakin.

"Tapi mau cari rambutan dimana sayang? Sekarang ini bukan musimnya rambutan, nyarinya susah. Yang lain aja ya?" Sang suami mencoba memberi negosiasi pada istrinya walau dijawab dengan gelengan kepala.

"Mau sekarang" Mata bulat Jihoon berkaca-kaca hendak menangis, entahlah ia merasa ingin sangat menangis saat Hyunsuk menolak permintaannya. Padahal ia tak merasa sedih sedikitpun, tapi ia ingin menangis.

Hyunsuk panik melihat mata Jihoon berkaca-kaca siap menumpahkan cairan liquid dari matanya. Ia memberikan kecupan singkat dipucuk kepala sang istri dan mencoba memberi pengertian padanya.

My Rival is My Fiance || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang