27

1.8K 158 1
                                    

Karena merasa kesal dirinya selalu diacuhkan, Heejin mendekat pada Jihoon. Mengangkat tangannya dan.....

PLAK









Bukan, itu bukan suara tamparan Heejin yang menampar pipi Jihoon. Tapi Hyunsuk yang menampar pipi Heejin sampai perempuan itu jatuh tersungkur.

Jihoon juga sepertinya mulai tertarik dengan ini, jadi ia melepaskan sebelah earphone nya agar bisa mendengar kata-kata dramatis yang akan dilontarkan perempuan itu.

Begitupun Mami juga mertuanya, mereka berdua sibuk menikmati sinetron dadakan ini.

"Hyunsuk! Kamu apa-apaan nampar aku?! Memang aku salah apa sama kamu?!" Tanya Heejin dengan tangan yang memegang bekas tamparan Hyunsuk.

"Lo salah karena udah berani nyakitin Jihoon" ucap Hyunsuk datar.

Heejin berdiri, menatap Hyunsuk dengan tatapan tak percaya.

"Kapan aku nyakitin jalang ini? Aku bahkan gak mau sentuh-sentuh dia!!"

Hyunsuk tertawa pelan tapi tersirat kemarahan besar disana.

"Lo masih SMA udah pikun aja. Kemarin, kemarin lo bikin Jihoon gue jatuh sampe kena meja dan berakhir dia sakit kayak gini. Dan sekarang dengan seenaknya lo bilang kalo gak pernah nyakitin Jihoon?"

Hyunsuk mendengus kasar.

"Jadi orang bisa gak, gak usah banyak drama kek pemain sinetron. Lo kira gue bakal kepancing sama tingkah lo yang begitu? Bekasan om-om mana mau gue"

Hyunsuk berjalan mendekat kearah Jihoon, duduk didepannya sembari melepas plester penurun demam didahi Jihoon. Kemudian memasangkan yang baru disana, dan diakhiri kecupan singkat dihidung.

"Get well soon"

Jihoon mengangguk kemudian memberikan Hyunsuk kecupan manis di pipi.

Heejin semakin dibuat terbakar melihat pujaan hatinya mengecup orang yang dibencinya.

"Hyunsuk aku juga luka!! Kamu gak mau tanggung jawab?!" Heejin sengaja meninggikan suaranya agar Hyunsuk bisa me notice dirinya. Namun apa adanya, Hyunsuk malah melempar kotak P3K tersebut kearahnya.

Beruntung Heejin bisa menangkap kotak tersebut, kalau tidak mungkin jidatnya akan luka kembali.

"Lo punya tangan masih sehat, gak usah manja"

Baekhyun mengernyit jijik melihat Heejin yang mengerucutkan bibirnya sok manis.

"Tapi kamu juga yang ngobatin dia, padahal tangannya juga baik-baik aja tuh" sahut Heejin sedikit menyindir Jihoon.

"Jihoon demam, jadi gak bakal gue biarin dia ngobatin lukanya sendiri"

"Alah, bilang aja mau caper pake sok-sokan demam"

Hyunsuk menggeram kesal, hampir saja satu pukulan mendarat di pipi Heejin jika saja Jihoon tak menahannya.

"Sekarang lebih baik lo pergi, gue gak mau kalo harus berurusan sama lonte caper kayak lo"

Air mata dramatis Heejin keluar setelah kata pedas itu terlontar dari mulut Hyunsuk. Ia membanting kotak P3K tersebut lalu berlari keluar rumah dengan air mata yang berjatuhan.

Memperlambat larinya berharap Hyunsuk akan mengejar namun apa daya, itu hanya angan-angan semata.

Tinggalkan Heejin dengan drama murahannya. Kini kita kembali beralih pada pasangan bucin kita yang sedang cuddle, melupakan kalau sambungan video call mereka masih menyala.

My Rival is My Fiance || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang