26

1.8K 152 12
                                    


Sedari tadi Asahi memandang jengah pemandangan didepannya, mungkin yang lainnya juga begitu.

Bagaimana tidak. Sejak satu jam yang lalu, tepatnya sejak mereka datang. Jihoon selalu menempel dengan Hyunsuk, tak mau ditinggalkan sendirian barang sedetikpun.

Hyunsuk ingin buang air kecil saja harus ada drama panjang terlebih dahulu. Hhh benar-benar tak habis pikir Asahi.

Jadi bermula dari kedatangan mereka

FLASHBACK!!

Teman Hyunsuk juga Jihoon datang setelah pulang sekolah. Ngomong-ngomong sekolah mereka dipulangkan lebih cepat karena guru sedang rapat membahas acara untuk ulang tahun sekolah.

Mereka datang setelah pulang kerumah masing-masing tentunya, sudah berganti baju juga sudah meletakkan tas dan kawan-kawan.

Begitu masuk dikamar utama, mereka langsung disuguhkan oleh Jihoon yang sedang menangis mencari Hyunsuk. Dan Hyunsuk yang berteriak dari kamar mandi untuk meminta Jihoon menunggu sebentar karena dia sedang mandi.

Saat Jihoon ditenangkan oleh para pihak bawah, tangisan Jihoon tak kunjung berhenti hingga suaranya menjadi serak. Hyunsuk yang baru keluar dari kamar mandi menjadi panik dan memeluk Jihoon untuk menenangkan bayi besarnya.

FLASHBACK END!!

"Gedeg gak sih kalian ngeliatin mereka?!" Keluh Asahi yang mulai kesal melihat adegan didepannya.

"Banget" jawab mereka serempak.

"Nonton ajalah kita, daripada bosen nontonin mereka"

Akhirnya kesepuluh teman keduanya memilih untuk menonton film, masih dikamar milik Sukhoon. Kesepuluhnya menonton dengan memakan camilan yang triple J ambil dari dapur.

Berdebat panjang untuk menentukan film apa yang akan mereka tonton, dan berakhir memilih film aksi yang menegangkan atas  dasar usulan Yoshinori.

Sang pemilik kamar pun tak kalah ketinggalan, mereka juga ikut menonton film. Hanya saja bedanya sang dominan menonton film aksi yang ditampilkan di televisi kamarnya sementara sang submisive menonton kartun favoritnya di ipad dengan earphone yang menyumbat telinga.

Kurang lebih satu jam mereka menonton film aksi tersebut sampai selesai kemudian dilanjutkan menonton seri keduanya.

"Sukkie (。•́︿•̀。)" Panggil Jihoon dengan pelan. Bibirnya melengkung kebawah siap untuk menangis kalau saja Hyunsuk tak langsung menoleh.

"Kenapa sayang?" Tanya Hyunsuk lembut sambil mengusap wajah memerah Jihoon.

Tak ada jawaban hanya air mata yang Hyunsuk dapat sebagai jawabannya.

"Eh, eh kenapa? Kok nangis, sini ngomong ke Sukkie mau apa?"

Jihoon hendak menggosok matanya namun langsung ditahan Hyunsuk.

"Jangan di gosok nanti sakit matanya" ujar Hyunsuk dengan tangan yang mengusap mata Jihoon dengan perlahan.

"Mau mam(˘・_・˘)"

Hyunsuk terkekeh lalu beranjak dari kasur untuk mengambil bubur milik Jihoon yang berada diatas meja belajarnya.

"Makan bubur dulu ya. Kalo udah sembuh boleh makan yang lain"

Hyunsuk tersenyum melihat anggukan singkat dari Jihoon. Menyuapkan sendok berisi bubur pada Jihoon. Ia harus sabar karena Jihoon makan diemut dulu baru ditelan. Jadi harus diperingati dulu baru mau ditelan. 

Saat suapan ke delapan Jihoon memundurkan kepalanya tak mau lagi menerima bubur yang ia makan. Alasannya mual, jadilah Hyunsuk menyudahi acara menyuapinya agar Jihoon tak kembali memuntahkan makanannya.

My Rival is My Fiance || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang