32

3.1K 157 23
                                    

Membutuhkan waktu tak sebentar untuk menunggu apa yang sudah dinantikan sejak tiga bulan yang lalu. Dua bulan, dalam waktu dua bulan yang lalu mereka dikejutkan dengan fakta yang sesungguhnya.

Flashback on

Saat ini gala genta berserta dua sahabatnya sedang berusaha mencari keberadaan kala dimana. Apapun sudah mereka lakukan demi menemukan kala dengan usaha yang bersungguh-sungguh pada akhirnya mereka bisa tau dimana kala.

Mereka sudah berulang kali menghubungi nomor caka namun selalu tak aktif. Tapi, ntah ini disengaja atau tidak percobaan mereka kali ini berhasil tersambung dengan caka.

Bahagia? Tentu.

"Hallo cak...". Ucap gala

"...". Tak ada sahutan dari sana hening

"Cakk??". Masih tak ada respon

"Caka woii!! gak kangen lo sama kita hah??!". Timpal revan yang masih tak ada sahutan

"Lu semenjak pergi jadi bisu gini cakk". Cerocos arva yang langsung dapat geplakan dari revan dikepalanya.

"...". Masih sama tak ada sahutan dari sana

"Pliss bicara, ada yang mau gua tanyain sama lu cak". Pinta genta

"Apa?". Mereka saling tatap dan tersenyum semoga dengan begini mereka bisa menemui titik terang dimana kala.

"Lu tau kala dimana?". To the pointnya

"..."

"Kok diem lagi cak??". Tanya genta

"--jangan bilang...kalau kala sama lu?". Lanjutnya

"Kalau iya emang kenapa?". Mereka terkejut ternyata benar dugaannya bahwa kala bersama caka.

"Kembaliin kala sama gua cak!!". Pinta gala yang dibales kekehan dari caka.

"Lu siapanya kala hmmm?". Sahutnya dengan nada mengejek mungkin?

"Gua abangnya. Abang kandungnya. Denger!! KALA ADEK GUA!! ADEK KANDUNG GUA CAKKK!!". Sahutnya

Caka kembali terkekeh menurutnya ini sangatlah lucu. Bukankah lucu seseorang mengaku sebagai abangnya setelah dia menyakitinya?

"CAKAAA!! Pliss kembaliin kala sama gua"

"Sorri gua gak bisa". Sahutnya enteng

Tut...sambungannya dimatikan secara sepihak oleh caka

"Caka anjinggg!!". Umpat genta sambil mengusap wajahnya kasar

"Sabar, mungkin emang caka ada alasan kenapa lakuin ini". Ujar revan

"Alasan apa? Alasan kalau gua dan keluarga gua udah jahatin kala? Iya? Vann!! Kala itu adek gua. Dan caka gak bisa seenaknya kaya gini dia gak ada hak!!". Sahutnya emosi

Revan terkekeh "lu pikir sendiri kenapa sampai caka bersikap sedemikian rupa. Dan gua yakin alasan dia lakuin ini demi kebaikan kala". Ujarnya

"Demi kebaikan kala?? LALU APA KABAR DENGAN GUA HAH??". Sahut genta

"--gua tau gua salah...tapi apa ngga bisa buat gua memperbaiki semuanya? Apa gak ada kesempatan buat gua berubah jadi abang yang baik buat kala?". Lirihnya

Gala merengkuh tubuh adiknya "stt...kita coba lagi ya nanti. Gua yakin caka gak akan sejahat itu ngebiarin kita gak bisa ketemu sama kala". Ujarnya menenangkan genta

Sakala -[END]-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang