Di beri tanggung jawab menjadi pengurus tiga anak musuhan itu bukanlah hal yang amat sangat mudah. Apalagi ketiga anak itu lebih tua dari Rubby.
Jika bukan karena keinginan kakek mereka, Rubby tidak akan pernah sudi melihat tiga orang yang di cari...
"Apa? Coba ulang sekali lagi. Lo gak ngeselin minta maaf ke gue? " Tanya Rubby tak percaya.
"Cih!"
"Yaudah gue maafin lo" Ujar Rubby.
'Tapisoalapaanjir?! '
"Sebenarnya... Gue mengidap amnesia retrograde. Gue gak bisa inget kenangan gue bareng mamah papah. Ketika gue berusaha inget, semuanya tiba tiba ilang di ingatan gue, padahal satu langkah lagi gue inget" Jelas Septian.
"Lalu? Lo kenapa milih ke sini? " Tanya Rubby.
"Gue cuman bisa inget satu kenangan mereka disini" jawab Septian lalu menundukan kepalanya.
Rubby segera menangkup pipi Septian dan mengarahkan mata nya yang memerah pada maniknya.
"Kalo kata ibu gue. Kalo gue lagi sedih ataupun kesepian, jangan turunin dagu gue. Jangan biarin orang makin ngerendahin gue karena gue nunduk. Tetap angkat dagu lo walaupun lo sakit"
"Tapi hal itu gak selalu berhak setiap gue sedih. Kalo lo pengen nangis, yaudah gak papa. Asalkan jangan berlebihan, dunia masih pengen liat lo tersenyum"
Jelas Rubby yang membuat Septian mengulum senyumnya.
"Dah ah! Ajarin lagi gue main yang kek beginian" Ajak Rubby.
Dan merekapun kembali bermain. Sesekali Rubby menonton dan mengagumi kemampuan Septian pada lantai licin ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Sial! Ni anaksatugantengamat! Guedorongdiaampekegusrukmukanyagak papa kali ya? Biargakterlaluganteng'