13

97 17 0
                                    

"Lah? Ki? Kok lo masih di sini? " Tanya Sean.

Dan tak lama dari sana Jidan keluar.

"Kok kalian di sini? " Tanya Jidan.

Dan seterusnya masih pertanyaan yang sama hingga Rubby keluar bersama Jino.

"Eh?! " Kaget Rubby.

"Kalian ngapain masih di sini?! Bukannya kalian sibuk? " Tanya Rubby.

"E-emm... K-kita... " Bingung Sean.

"Yaudahlah Jom kita semua foto" Ajak Rubby.

Mereka pun pergi ke lapangan bersama Rubby juga Jino yang di paksa Rubby untuk ikut.

"Sini, saya akan memotret kalian" Ujar Jino.

"No! Lo harus ikut" Ujar Rubby.

Mereka pun menyuruh salah satu fotografer di sana untuk memotong mereka.

"Kalian gak kasian liat gue bawa 7 buket apa? " Tanya Rubby.

"Mari saya bantu" Ucap Jino.

"Makasih, bawa aja tiga" Ujar Rubby.

"Sini kita bantu" Ujar Jidan.

Mereka semua kembali berfoto. Semua siswa siswi menatap mereka dan Rubby iri. Bisa bisanya seorang Rubby di kelilingi tujuh pria tampan.

***

Restoran mewah, dengan gaya Italian adalah salah satu tujuan Sabit dan Vera saat ini. Mereka tengah menikmati spaghetti di sana.

"Mm.. Sayang? " Panggil Vera.

"Hm? " Jawab Sabit tanpa menatap Vera.

"Aku rasa... Hu-"

"Oh iya Ver" Ucap Sabit memotong ucapan Vera.

"Hm? Iya? " Tanya Vera.

"Pertama tama, aku mau ngucapin terimakasih banyak karena kamu udah nerima aku apa adanya selama ini. Dan maaf juga kalo aku ada salah"

"Haha.. Gak papa" balas Vera.

"Soal hubungan kita, aku mau sampai sini aja. Aku lagi mau ngurusin karier aku dulu" Ujar Sabit yang kali ini menatap Vera meskipun sekilas.

"Karier atau Rubby? " Tanya Vera.

"Up to you. Tapi karier aku lebih penting. Bye" Final Sabit lalu pergi.

Vera hanya diam mematung. Di dalam matanya terdapat kemarahan yang ia bendung untuk di luapkan pada Rubby.

"Argh! "

Di lain sisi, Rubby sedang menyalakan music dengan volume sedang, namun suara nyanyian Rubby sangat nyaring.

"BUT I NEED YOU TELL YOU SOMETHING!
I REALLY REALLY REALLY REALLY REALLY REALLY LIKE YOU!
AND I WANT YOU DO YOU WANT ME?
DO YOU WANT ME TOO!
I- aww! "

Seketika sebuah bantal menempel pada wajah Rubby dan membuat sang empu meringis kecil.

"Bisa diem gak sih?! Lama lama gue beneran harus ke THT" Kesal Septian.

"Sini, ikutan nyanyi aja lo! Kali kali dangdutan kita" Ajak Rubby.

"Argghh! Dahlah anjir! Tidur lo udah malem! Mau lo ntar dari jendela lo dateng setan sambil bawa gitar ngajak lo dangdutan tengah malem. Hah?! " Tanya Septian.

Crazy Boys | JaSuKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang