Hari ini Rubby kembali berkuliah. Malas itu wajar, asalkan jangan terlalu sering. Harus sesuai komitmen dari awal, jika pada awal kalian berkomitmen sanggup, maka saat di jalan kan pun harus sanggup, jangan melupakan komitmen.
Rubby menduduki diri di kursi nya dan membuka handphonenya hanya untuk meng scroll media sosial yang tak menarik.
"Rubby!" Panggil Ria tiba tiba yang membuat Rubby terlonjak kaget.
"Hahah... Muka lo konyol banget by" Tawa Eliza.
"Jokes jokes" Ujar Eliza kembali.
Oh, apakah semuanya harus ia sebut jokes? Apa kehidupannya di penuhi dengan jokes? Semenjak ada kata itu semuanya menjadi sebuah candaan.
"Lo lagi ngapain?" Tanya Alya.
"Scroll medsos" Jawab Rubby.
Tiba tiba dering ponsel Rubby mengalihkan seluruh atensi temannya. Rubby langsung tersenyum kala Septian tersenyum saat panggilan videonya di balas oleh Rubby.
"Kenapa?" Tanya Rubby.
"Nggak, cuma mau nanya, kapan pulang?" Tanya Septian.
"Entah, kayaknya siang deh" Jawab Rubby. "Emang kenapa?"
"Gak, mau ikut ke ice rink?" Tanya Septian.
"Mauuu"
Seluruh teman Rubby menatap mereka dengan senyum sinisnya.
"Yaudah kalo gitu, gue tutup ya, belajar yang cantik, rajiinnn"
"Kebalik bang" Ralat Rubby.
"Apanya?"
"Kata kata nya" Jawab Rubby.
"Oalah.. Wajar lah kalo kebalik dikit. Yang gak wajar itu ketampanan gue"
Tut
Rubby langsung memutuskan sambungannya secara sepihak karena sudah ingin mengeluarkan isi perutnya dengan segala kepedean Septian.
"Lo kayaknya nyaman banget sama keluarga lo" ujar Alya.
"Ya.. Gitu deh. Ada nyamanya, ada ngeselinnya" Ujar Rubby.
"Gue pengen jadi Rubby..." Celetuk Ria.
"Menurut gue.. Jangan sih, banyak beban pikirannya" Jawab Rubby.
Sudah dua jam lebih tidak ada dosen yang memasuki kelas Rubby. Eliza yang berbeda fakultas tentu saja malas pergi melewati dua gedung.
Rubby dan teman temannya memutuskan untuk pergi ke kantin.
Di jalanan mereka banyak mengobrol dan bercanda hingga sampai di kantin, teriakan Eliza membuat seluruh pasang mata penghuni kantin menatap Rubby.
"Rubby kok baju lo kotor?!" Tanya Eliza dengan sedikit berteriak membuat Rubby malu.
"Hah?"
"Nggak by, jokes jokes" Ujar Eliza.
Ketiga teman Rubby tertawa karena candaan Eliza, padahal Rubby sudah berusaha menahan malunya sekuat tenaga karena candaan itu.
"Udah gue bilang, si Eliza banyak jokes nya" Ujar Ria.
Mereka pun memesan makanan meski Rubby masih harus menahan malunya karena Eliza tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boys | JaSuKe
FanfictionDi beri tanggung jawab menjadi pengurus tiga anak musuhan itu bukanlah hal yang amat sangat mudah. Apalagi ketiga anak itu lebih tua dari Rubby. Jika bukan karena keinginan kakek mereka, Rubby tidak akan pernah sudi melihat tiga orang yang di cari...