Rubby benar benar berubah, bagaimana tidak ingatannya hilang, semua memori dalam otaknya hilang, bagaikan file yang ter reset tanpa sengaja dan akhirnya memulai dari awal.
Gadis imut ini hanya merenung di taman yang berisikan bunga bunga yang mekar dan wangi. Rasanya tenang.
Rubby's POV
Aku terus saja termenung menatap hamparan rumput hijau yang di hiasi berbagai macam bunga.
Heran sekali, jika kita keluarga, maka kita memiliki foto keluarga, padahal keluargaku sekaya ini, kenapa tak mempunyainya?
Aku menghela nafas, lelah dengan semuanya, kapan aku akan mengingat hal yang sebenarnya? Baru satu hari, rasanya sudah lelah.
Dan soal nama ku yang ber-
"Dor! "
"Aaa! " Kaget ku saat bang Bastian datang.
"Hahah... Kaget lo? "
Tentu saja aku kaget, dasar manusia tak waras, sudah jelas tadi aku berteriak.
"Ya iyalah bang" Jawabku sinis.
"Cih, yaudah maaf ya"
Keheningan kembali meraja di sekitarku, rasanya sedikit canggung.
"Oh iya, lo mau ikut gak? "
"Kemana? "
"Jajan macaron. Yuk! "
Dia langsung menarik tanganku menuju garasi dan memasukan ku ke dalam mobilnya.
Bukan kah ini seperti sebuah pemaksaan?
Kita pun sampai di tempat yang tidak pernah aku kenal, tetapi tempatnya sangat elegan, dan nyaman.
Ada banyak macam macaron di sini, berbagai rasa, dan ada juga berbagai minuman di sini.
Bang Bastian pun membeli sekotak besar macaron, lalu memberikannya padaku. Sontak aku menerimanya dengan antusias.
Kami kembali pulang ke rumah. Menyalakan televisi dan membuka macaron lalu melahap nya dengan banyak.
"Makannya pelan pelan, gak akan ada yang ngabisin selain lo"
Aku tersenyum dan menyodorkan sepotong macaron untuknya.
"Mau? " Tanya ku namun dia menggeleng.
"Yahh... Kenapa? "
"Gak lo aja yang ma-"
Dapat! Akhirnya aku memasukan sepotong macaron ke dalam mulutnya dan berhasil membuatnya terkejut.
"T-tuh.. Film nya udah mulai"
Aku pun kembali menatap televisi di depanku dan menonton bus kecil yang imut.
"Bang" Panggil ku.
"Hm? "
"Coba nyanyiin lagunya"
Dia terkejut menatapku tak percaya.
"Cih! Kagak kagak, suara gue terlalu bagus, ntar lo pingsan lagi"
Dih pede sekali manusia satu ini. Aku hanya ingin tau dia bisa atau tidak, bukan ingin tau bagaimana suaranya.
Author POV
Kembali itu bukan hal yang mudah, kecuali ada alasan yang tepat. Seperti Sabit yang kini tengah berada di club, bermain bersama wanita.
Meskipun dirinya bersama seseorang, tapi pikirannya masih bertujuan pada seseorang lain, siapa lagi jika bukan Rubby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boys | JaSuKe
FanfictionDi beri tanggung jawab menjadi pengurus tiga anak musuhan itu bukanlah hal yang amat sangat mudah. Apalagi ketiga anak itu lebih tua dari Rubby. Jika bukan karena keinginan kakek mereka, Rubby tidak akan pernah sudi melihat tiga orang yang di cari...