22

81 13 0
                                    

"Abang boleh minum alkohol, tapi jangan keseringan, sayang bang" Ujar Rubby saat menemukan dua kaleng alkohol di dalam dashboard mobil.

"Iya abang tau"

"Tau tau, tapi terus aja minum alkohol. Lo itu ganteng, tajir, baik, sayang kalo nanti suatu saat penyakitan. Jangan keseringan ya? " Ujar Rubby.

"Iya sayang... Peluk dulu" Ucap Sabit.

"Nggak lo lagi nyetir" Tolak Rubby.

Sabit segera menekan tombol untuk mengendarai mobil dengan otomatis tanpa kendali manusia. Sabit langsung merentangkan tangannya.

Mereka pun saling mendekap hangat, saling memberikan kekuatan hidup?

Sabit kembali fokus menuju jalanan yang sedikit ramai, namun teriakan antusias Rubby menghentikannya.

"Gue pengen ituu... " Tunjuk Rubby pada sebuah toko permen kapas.

Mereka pun membelinya dua hanya untuk Rubby. Senyum Rubby terpatri di wajahnya, seperti tak ada masalah apapun dalam hidupnya.

"Enak? " Tanya Sabit dalam mobil.

"Hm! Sweety.. " Ucap Rubby.

"Haha... Jangan kebanyakan makan yang manis manis. Kandungan glukosa lo udah banyak " Jelas Sabit.

"Dih apa sih"

Keheningan kembali menyelimuti dalam mobil, tak ada percakapan apapun kecuali suara mesin mobil dan lirihan nyanyian Rubby.

"'Cause I'm on, my face.. Hmm... Hm.. "

Sabit tersenyum kala Rubby terus menyanyikannya sambil memainkan sebuah boneka yang berada di dalam mobil Sabit.

"Oh iya bang"

Rubby menoleh dan menatap Sabit yang sedang fokus terhadap jalanan.

"Fokus nya sama jalanan mulu" Gumam Rubby.

"Gak ada yang tau kapan musibah datang" Jelas Sabit.

"Ck! Lo tau gak jalan yang itu? " Tanya Rubby yang membuat Sabit mengerutkan keningnya bingung.

"Hah? Yang itu yang mana? " Tanya Sabit.

"Yang itu loh, masa gak tau"

"Yang mana? "

"Yang i-"

"Iya yang itu yang mana? "Tanya Sabit yang kali ini menatap Rubby karena lalintas ber lampu merah.

" Yang itu loh... Jalan menuju cinta kita berdua. Masa lo gak tau bang" Ujar Rubby.

Panas. Rasanya wajah Sabit panas, hatinya berdetak sangat kencang. Salah tingkah? Sabit salah tingkah? Oh! Sialnya jelas dia amat sangat salah tingkah.

Sabit menampilkan senyum lebarnya dan menatap Rubby yang sedang tertawa.

"Ajaran siapa lo kayak gitu? " Tanya Sabit lalu menjalankan kembali mobilnya.

"Menurut lo? Gue kayak gini ya ajaran lo lah, kan lo buaya" Jawab Rubby.

"Ish, mau gue buaya atau jerapah pun, gue gak ngajarin lo gombal kayak gini ya" Jelas Sabit.

Keheningan kembali melanda hingga mereka sampai di dalam rumah, Rubby tak langsung memasuki kamar, ia langsung menyalakan televisi.

"Nonton TV mulu, kenapa gak di kamar nontonnya? " Tanya Sabit.

"Gak mau, lebih enak di sini" Jawab Rubby.

Clek!

Pintu kamar Bastian terbuka dan membuat atensi Rubby teralihkan untuk mengajaknya duduk di sampingnya.

Crazy Boys | JaSuKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang