19

85 16 1
                                    

Berjalan mengitari mall besar membuat Rubby terus saja berdecak kagum. Rubby di ajak oleh Sabit tentu saja. Namun saat di perjalanan Sabit terus saja menggoda para wanita.

Sampailah mereka di sebuah restoran mewah yang tenang, tak banyak orang di sini, hanya pelayan dan Rubby juga Sabit.

Tentu saja Sabit menyewa tempatnya dua kali lipat agar ketenangan mereka tak di ganggu oleh orang lain.

Mereka memesan steak, dan seperti biasa, steak Rubby di potong menggunakan bantuan Sabit.

"Bang" Panggil Rubby.

"Lagi makan itu gak boleh ngomong" Ujar Sabit yang masih fokus memotong daging miliknya.

"Emangnya mau ngomong apa? " Tanya Sabit.

"Lo kapan berhenti mainin cewek? Gue risih tau liat lo dari tadi goda cewek" Ujar Rubby.

Sabit memerankan aksi kunyah nya dan masih menatap dagingnya meskipun ia sudah di tatap oleh Rubby.

"Emang apa urusannya sama lo? " Tanya Sabit.

"Ya.. Lo emangnya gak inget punya ibu cewek, punya adik cewek. Gimana perasaan lo kalo keluarga lo di mainin cowok brengsek kayak lo, hm? " Tanya Rubby lalu memasukan daging pada mulutnya.

"Yaa... Gue bakal jamin idupnya gak akan pernah aman sampe dia mati" Jawab Sabit.

"Nah! Perasaan keluarga cewek yang lo mainin juga gitu, emosi, marah, dan dendam ada di dalam hari mereka. Se buruk apapun keluarganya, pasti masih gak rela saudara ceweknya di mainin" Jelas Rubby.

"Jadi.. Mau ya berhenti? " tanya Rubby.

Sabit tersenyum laku mengusak rambut Rubby dengan lembut.

"Iya sayang"

Sepulangnya dari mall mereka tak membeli apa apa, hanya jalan jalan saja, tidak ada yang membuat Rubby dan Sabit tertarik di mall.

***

Hari ini Rubby amat sangat gabut. Sudah beberapa bulan ketika Rubby bangun dan tak mengingat apa apa.

Menyalakan TV, tidak ada yang menarik, menonton beberapa konten pun tak ada yang menarik.

Rubby menghela nafasnya lalu munculah Jino. Ia tersenyum lalu menghampiri Rubby yang sedang duduk terbalik akibat rasa bosannya itu.

"Hai nona Rubby" Sapa Jino.

"Hai Jino"

Jino pun segera duduk di samping Rubby saat gadis itu menunjuk tempat kosong di sampingnya.

"Kenapa? Bosen? " Tanya Jino.

"Hmm... "

"Mau ke cafenya Jidan gak? " Tawar Jino.

"Boleh? " Tanya Rubby dengan wajah yang berbinar.

"Hm, tentu, apa yang nggak buat nona satu ini? "

Mereka pun segera pergi ke cafe milik Jidan, dan seperti biasa pasti ada Sean, Ricky dan tentunya Jidan.

"Hai gays" Sapa Rubby.

"Bestehhhh! Gue kangen sama lo. Lo baik baik aja kan? Gak papa kan? Hm? " Tanya Sean yang langsung memeluk Rubby.

"Hm gak papa, baru tiga hari yang lalu gue ke sini" Ujar Rubby.

Crazy Boys | JaSuKeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang